Gaplek (gaplèk) adalah penganan yang dibuat dari bahan pangan yang diolah dari ubi ketela pohon atau singkong.[1]
Gaplek (Euphorbiaceae) merupakan bahan komoditi pangan yang banyak di jumpai di daerah pedesaan dengan harga yang relatif murah. Di Pulau Jawa daerah penghasilan gaplek terbesar adalah di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di daerah Gunung Kidul dan Bantul.[2] Singkong yang telah dipanen, dikupas, dipotong-potong sepanjang 15-20 cm, dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1 hingga 3 hari. Setelah kering, gaplek disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Jika cukup kering relatif tidak terpengaruh oleh hama.[3]
Ketika sumber makanan lain tidak tersedia atau terlalu mahal, potongan gaplek ditumbuk kecil-kecil dan dimasak seperti nasi. Gaplek yang telah kering juga bisa ditumbuk sebagai tepung tapioka yang bisa dibuat bermacam-macam kue. Tepung tapioka dari gaplek bisa dibuat menjadi bahan baku pembuatan tiwul, growol, gogik dan gatot.[4][5] Gaplek adalah hidangan yang populer di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.[6]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
Mengenal Gaplek Sebagai Makanan Pokok"Diarsipkan 2022-09-14 di Wayback Machine.. nusiva.satuw.com.2019-02-05. Diakses tanggal 2022-04-25.
China mengincar tepung gaplek Indonesia"
|
---|
Hidangan umum |
---|
Makanan | | |
---|
Minuman | |
---|
Jajanan | |
---|
Hidangan sampingan | |
---|
Minuman beralkohol | |
---|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|