Kereta api Brantas
Kereta api Brantas merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani relasi Blitar–Pasar Senen melalui lintas utara Jawa (via Semarang Tawang–Solo Jebres). Asal usul penamaanNama kereta api ini diambil dari nama sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa yang mengalir melalui empat kabupaten dan dua kota di Jawa Timur yang dilalui kereta api tersebut seperti Kabupaten dan Kota Blitar (Blitar), Kabupaten Tulungagung (Ngunut dan Tulungagung), Kabupaten dan Kota Kediri (Kediri dan Papar) serta Kabupaten Nganjuk (Kertosono dan Nganjuk) bernama, Kali Brantas. PengoperasianKereta api ini pertama kali dioperasikan pada tanggal 1 Oktober 1998 dengan relasi Kediri–Tanahabang via Manggarai. Saat itu, kereta api ini menggunakan kereta kelas ekonomi buatan PT INKA tahun 1998. Pada tanggal 1 Januari 2013, PT KAI mengubah stasiun tujuan akhir dari kereta api ini menjadi Tanjung Priok. Pada tanggal 1 November 2014, stasiun tujuan akhir dari kereta api ini kembali diubah menjadi Pasar Senen.[2] Pada tanggal 1 April 2017, stasiun tujuan akhir dari kereta api ini diubah menjadi Blitar. Pada akhir tahun 2019, PT KAI menambah kereta kelas eksekutif pada kereta api ini dan kereta api ini mulai rutin bertukar rangkaian dengan Kereta Api Dharmawangsa relasi Pasar Senen - Surabaya Pasarturi. Pada tanggal 1 Februari 2022, kereta api ini mulai berhenti secara rutin di Cikarang. Mulai 17 Oktober 2024, kereta api Brantas dan Dharmawangsa sudah menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi generasi terbaru yang merupakan lungsuran dari rangkaian kereta api Jayabaya, Kereta api ini sudah mendapatkan rangkaian baru bertipe baja nirkarat generasi terbaru buatan PT INKA Madiun. Kereta ekonomi generasi terbaru yang merupakan hasil modifikasi oleh Balai Yasa Manggarai dari rangkaian sebelumnya dengan pengurangan jumlah tempat duduk dari 80 tempat duduk menjadi 72 tempat duduk. TarifMulai 2 Januari 2020, tarif kereta api ini berkisar antara Rp85.000,00–Rp140.000,00 untuk kelas ekonomi dan Rp240.000–Rp450.000,00 untuk kelas eksekutif tergantung pada jarak tempuh penumpang, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, dan hari-hari tertentu seperti akhir pekan maupun libur nasional.[3] GaleriWikimedia Commons memiliki media mengenai Brantas Train.
InsidenPada 13 Desember 2020, Kereta Api Brantas menabrak mobil patroli milik Polsek Kalijambe, yang berisi anggota polisi dan TNI Koramil di perlintasan tanpa palang pintu di Dukuh Siboto, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah. Kejadian ini mengakibatkan tiga orang (aparat) meninggal dunia.[4] Pada 18 Juli 2023, Selasa pukul 19.32 WIB. Sebelum masuk Stasiun Semarang Tawang, KA 112 Brantas tujuan Blitar menabrak truk trailer di jembatan Jalan Madukoro, Kota Semarang, Jawa Tengah. Akibatnya truk trailer tersebut terbakar dan terseret sejauh 50 meter, dan semua kereta api dari arah Jakarta dan dari Jawa Timur perjalanannya terhambat. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, tetapi satu penumpang mengalami patah tulang karena nekat melompat keluar saat kejadian.[5] Stasiun pemberhentian
Legenda
Catatan kaki
Lihat pulaPranala luar
|