Di bagian dalam stasiun terdapat patung beserta foto tentang Presiden Indonesia pertama, Soekarno, untuk mengingatkan bahwa Soekarno dimakamkan di Blitar. Sementara itu, terdapat depo kereta di sebelah selatan stasiun.
Terkait adanya perubahan kewilayahan stasiun-stasiun milik PT KAI, stasiun ini bersama dengan Stasiun Talun dan Stasiun Garum—sebelumnya termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya—kini masuk ke dalam Daerah Operasi VII Madiun sejak 1 Agustus 2016.[3]
Ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Rejotangan, terdapat Stasiun Bendo yang kini telah dinonaktifkan dan bangunannya sudah lama dirobohkan. Sedangkan ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Garum, terdapat Halte Gebang yang kini juga dinonaktifkan, tetapi bangunannya masih utuh.
Sejarah
Stasiun Blitar diresmikan pada 16 Juni 1884 sebagai bagian dari pembangunan jalur ruas Tulungagung–Blitar oleh Staatsspoorwegen, kemudian jalur dari Blitar menuju Malang terhubung sepenuhnya oleh jalur kereta api pada tahun 1896.[4][5][6]
Menurut sejarah, stasiun ini beserta sejumlah stasiun lainnya di "jalur kantung" pernah terkena dampak letusan Gunung Kelud pada Mei 1919 yang menyebabkan kegiatan di wilayah Blitar lumpuh.[7]
Bangunan Stasiun Blitar yang saat ini bukan merupakan bangunan asli karena bangunannya telah dilakukan renovasi. Salah satu ciri khas yang tampak pada bangunan hasil renovasi, yaitu adanya langgam arsitektur yang terinspirasi dari Art Deco sekitar tahun 1950-an.[8]
Bangunan dan tata letak
Stasiun Blitar memiliki delapan jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus ditambah satu jalur menuju area depo kereta dan subdepo lokomotif, tetapi hanya jalur 1–3 yang sering digunakan untuk kedatangan dan keberangkatan kereta api.
Di sekeliling dinding ruang tunggu stasiun terdapat patung dan poster foto-foto besar Presiden Republik Indonesia yang pertama, Soekarno, disertai sekelumit kisah hidupnya setelah dilakukan renovasi pada tahun 2013–2014 dan mengalami beberapa pembangunan kembali pada awal tahun 2019. Selain untuk mengingatkan bahwa Bung Karno dimakamkan di Kota Blitar, hal ini bertujuan untuk mengajak masyarakat masa kini untuk mengenang jasa kepahlawanan serta meneladani sifat dan sikapnya.[9] Selain diorama, stasiun ini juga memajang patung Bung Karno di depannya.[10]
Di sebelah selatan dan barat daya stasiun ini berturut-turut terdapat depo kereta dan jembatan putarlokomotif. Depo tersebut sempat tidak digunakan selama beberapa tahun hingga akhirnya digunakan kembali sejak tahun 2017, bersamaan dengan perpanjangan lintas pelayanan KA Singasari (sebelumnya bernama KA Krakatau), KA Brantas, dan KA Kahuripan yang sebelumnya hanya sampai Kediri.
Layanan kereta api
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.[11]
Kegiatan bongkar muat dan langsiran hanya dilakukan di Jakarta Gudang
Insiden
Pada tanggal 1 Juni 2023, grafik perjalanan kereta api 2023 berlaku sehingga terdapat perubahan pola perjalanan kereta api Commuter Line Dhoho dan Penataran. Hal ini mengakibatkan para penumpang kereta api Dhoho dan Penataran harus turun di Stasiun Blitar apabila ingin melanjutkan perjalanan. Kejadian ini dikritik karena menimbulkan insiden desak-desakan di antara penumpang rutin kedua KA tersebut.[12] Setelah mendapat banyaknya keluhan dari penumpang, per 15 Juli 2023, KAI Commuter Wilayah VIII Surabaya memutuskan untuk mengembalikan pola operasi kedua KA tersebut menjadi rute lingkar meskipun tanpa perubahan jadwal.[13]
Galeri
Foto bersama para siswa Hogere Kweekschool Bandung saat menghadiri perlombaan atletik di Blitar
Kantor postel dan Stasiun Blitar
Peron Stasiun Blitar, 2017
Tampak depan Stasiun Blitar, 2014
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
^"Blitar: Stasiun Antik Berumur 130 Tahun". Majalah KA, Juni 2007.
^Staatsspoorwegen Ned. Indië (1896). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken.
^Pincoffs, L. dkk. (1873). Spoorwegen op Java. Rotterdam: Commissie voor de Spoorwegen op Java.
Untuk melihat daftar stasiun secara lengkap, dapat mengklik "(Kategori/Daftar)" pada masing-masing daerah atau pranala artikel. Templat ini meringkas daftar stasiun yang dioperasikan oleh KAI (hanya stasiun utama yang diswakelola oleh perusahaan induk) dan operator KA lainnya (hanya pranala).