Stasiun ini dibuka bersamaan dengan rute baru KA Bandara YIA dalam sebuah acara peluncuran praresmi pada 27 Agustus 2021, oleh Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Gubernur DIY Hamengkubuwana X.[4] Pengoperasian stasiun ini beserta kereta bandaranya untuk umum dimulai sejak 1 September 2021.[5][6]
Bangunan dan tata letak
Stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan kedua jalur merupakan sepur lurus karena jalur cabang ke bandara sejak awal dibangun dibuat dengan jalur ganda. Konstruksi jalur ke stasiun ini telah disiapkan untuk kemungkinan perpanjangan layanan Commuter Line Yogyakarta menuju stasiun ini (titik terminus barat). Total Rp1,1 triliun digelontorkan untuk proyek ini.[7]
Stasiun ini berjarak 5,4 km dari Stasiun Kedundang dan dibangun sebagai jalur layang. Konstruksi fondasi jalur cabang dan juga stasiun ini menggunakan slab on pile, ditumpu dengan tiang pancang dan diikat dengan capping beam, tanpa menggunakan tanah urukan, pengerasan, atau beton. Ini karena lahan yang dilewati jalur kereta api ini tergolong berair (lahan sawah).[8]
Bangunan stasiun ini dibangun oleh Angkasa Pura I, memiliki luas 1.500 m2 (0,15 ha) dan dapat menampung hingga 200 calon penumpang. Bergaya futuristik, stasiun ini menggunakan kanopi terbuat dari baja dan dinding panelnya menggunakan bahan aluminium dan kaca. Panjang kanopi stasiun ini 300 m dan lebarnya 20 m.[9] Sistem persinyalan stasiun ini sudah menggunakan persinyalan elektrik produksi Len Industri yang sudah dipasang sejak pertengahan tahun 2021.
Untuk melihat daftar stasiun secara lengkap, dapat mengklik "(Kategori/Daftar)" pada masing-masing daerah atau pranala artikel. Templat ini meringkas daftar stasiun yang dioperasikan oleh KAI (hanya stasiun utama yang diswakelola oleh perusahaan induk) dan operator KA lainnya (hanya pranala).