Jika dilihat dari angkutan antarmodanya, jarak antara Terminal Kebumen dengan stasiun ini dibilang cukup jauh. Lokasinya bersebelahan dengan Hotel Mexolie Kebumen dan berdekatan dengan Markas Kodim 0709 Kebumen lama dan RSUD Kebumen lama, Stasiun ini berjarak 1,4 km ke selatan dari Tugu Lawet Kebumen. Tepat di depan stasiun ini terdapat kompleks pabrik minyak sawit Mexolie (Maatschappij tot Exploitatie van Oliefabriek) yang kini sudah dijadikan hotel dan restoran.[6]
Ke arah barat laut stasiun ini, sebelum Stasiun Sruweng, terdapat Stasiun Soka yang sudah dinonaktifkan sejak jalur ganda dioperasikan karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Kebumen.
Bangunan dan tata letak
Stasiun Kebumen memiliki lima jalur kereta api. Pada awalnya, jalur 2 merupakan sepur lurus. Jalur 4 dan 5 sempat dibongkar pada tahun 2014 karena masih menggunakan rel berukuran kecil dan jarang digunakan. Setelah jalur ganda dioperasikan dari stasiun ini hingga Stasiun Wonosari per 14 Desember 2019 dan kemudian menyusul selesainya pembangunan ulang Jembatan Renville per 5 Mei 2020, emplasemen stasiun ini sedikit dirombak dan diperpanjang ke arah tenggara. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus arah Jakarta/Bandung saja, jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus arah Surabaya/Malang, serta jalur 4 dan 5 yang selesai dibangun ulang.
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan kedatangan KA dari arah timur
G
Bangunan utama stasiun
Atap kanopi yang memayungi semua jalur di stasiun ini telah diganti dengan yang baru dan berukuran lebih besar. Peron stasiun juga telah diperpanjang dan ditinggikan sehingga dapat memuat rangkaian kereta api yang panjang dan semakin memudahkan penumpang naik dan turun di peron. Bangunan lama stasiun ini tetap dipertahankan karena sebagian dari bangunannya, seperti jendela krepyak di depan stasiun, masih asli.[7][8] Selain itu, persinyalan elektrik lama produksi Westinghouse Rail Systems yang telah beroperasi sejak 1999 sudah digantikan dengan yang terbaru produksi PT Len Industri.
Dahulu jalur 5 terhubung dengan jembatan timbang di sebelah timur emplasemen yang kini menjadi cagar budaya. Di sini terdapat pula percabangan rel menuju Sungai Luk Ulo yang dahulu digunakan untuk layanan pengangkutan pasir, tetapi jalur tersebut sudah lama dinonaktifkan.[9]
Sejak jalur ganda tersebut dioperasikan, stasiun ini kini memiliki keunikan pada diagram lintasan jalur relnya, yaitu adanya wesel ujung yang berjarak hampir dua kilometer di sebelah barat laut stasiun. Wesel tersebut sengaja diletakkan cukup jauh dari stasiun karena terdapat tikungan besar yang menyerupai huruf S dan juga Jembatan Renville yang membentang di atas sungai tersebut.
^"Sekilas Cerita Daop 5 Purwokerto"(PDF). Purwokerto: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 2019. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2020-10-08. Diakses tanggal 2021-01-02.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Susanti, D.M. (Januari 2008). Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung) (Tesis S2). Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
Untuk melihat daftar stasiun secara lengkap, dapat mengklik "(Kategori/Daftar)" pada masing-masing daerah atau pranala artikel. Templat ini meringkas daftar stasiun yang dioperasikan oleh KAI (hanya stasiun utama yang diswakelola oleh perusahaan induk) dan operator KA lainnya (hanya pranala).