Jalur kereta api Cilacap–Kroya–Kutoarjo–Purworejo
Jalur kereta api Cilacap–Kroya–Kutoarjo–Purworejo adalah salah satu dari koridor rel kereta api terpenting di Pulau Jawa, sepanjang 127 kilometer menghubungkan Bandung dengan Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, dan Malang di lintas selatan Pulau Jawa, sedangkan lintas tengah Jawa menghubungkan Jakarta dengan Purwokerto, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, dan Malang meskipun rute utama Jakarta–Surabaya adalah jalur utara Pulau Jawa melalui Semarang. Jalur kereta api ini seluruhnya berada di Daerah Operasi V Purwokerto, letaknya berada di jalur selatan dan tengah Jawa membentang dari barat ke timur yang melayani kereta api penumpang maupun kereta api barang, sejajar dengan pantai selatan di Jawa Tengah dan sepenuhnya berada di dataran rendah.
Di bagian tengah terdapat Terowongan Ijo, salah satu terowongan KA yang cukup panjang di Jawa Tengah, menembus pegunungan karst Gombong Selatan, di petak ini stasiun terbesarnya adalah Stasiun Kutoarjo yang paling tinggi okupansi penumpangnya daripada stasiun lainnya di petak ini.[1] Di sisi timur jalur ini (antara Prembun dan Kutoarjo) adalah jalur rawan banjir karena posisi geografisnya yang rendah dan melintasi daerah berawa.
Saat ini lintas Kutoarjo-Kroya sudah berupa jalur ganda, namun lintas Kroya-Cilacap dan Kroya-Kasugihan masih berupa jalur tunggal dan jalur percabangan Cilacap-Pelabuhan Tanjung Intan dan Kutoarjo-Purworejo masih tidak aktif.
Sejarah
Jalur ini dibuka pada 20 Juli 1887 sebagai bagian dari proyek jalur KA lintas selatan Jawa yang digagas oleh Staatsspoorwegen. Jalur ini dibangun hingga Yogyakarta. Proyek ini akan menggabungkan dua jalur kereta api yang sudah dibangun oleh NIS sebelumnya. Ada hal yang cukup menarik bahwa mulanya, jalur kereta api dari Banjar, akan dibangun sampai Stasiun Cilacap dari Stasiun Kawunganten. Namun jalur itu diputuskan untuk dialihkan ke Kasugihan karena wilayah yang akan dilintasi trase rencana tersebut dahulunya adalah rawa-rawa.[2][3]
Jalur ganda dan jalur lingkar zaman kolonial
Dahulu terdapat jalur ganda antara Stasiun Cilacap dan Stasiun Gumilir, dan melewati bekas perhentian Rawahbasum (Rawapasung).[4] Jalur dan stasiunnya dibuat karena permintaan masyarakat Sidanegara dan Gunungsimping, Cilacap Tengah, Cilacap karena jaraknya dengan Stasiun Cilacap dan Gumilir terlalu jauh.
Perhentian Rawahbasum dahulu hanya dijadikan perhentian sementara karena dua stasiun itu cukup sibuk untuk angkutan komoditas. Bahkan pada tahun 1945, pernah dibuat jalur kereta api lingkar menuju perhentian ini sehingga KA barang yang tiba di Cilacap Pelabuhan tidak perlu membalik arah menuju Stasiun Cilacap lagi.[5] Namun, saat ini lintas lingkar tersebut sudah tidak aktif, dan KA lebih banyak yang tidak berhenti di perhentian Rawahbasum.[6]
Perhentian Rawahbasum diduga dibongkar karena adanya pembangunan jaringan pipa Pertamina dengan rute Cilacap–Rewulu.[butuh rujukan]
Pembangunan jalur ganda Kroya–Kutoarjo
Ruas Kroya–Kutoarjo saat ini merupakan jalur ganda. Alasan pembangunan jalur ganda adalah untuk meningkatkan lalu lintas operasi kereta api, mengingat jalur ruas ini memiliki banyak layanan kereta api. Proyek ini sedianya dimulai tahun 2013 dengan melakukan pendataan terhadap bangunan terdampak jalur ganda di bantaran rel. Untuk melaksanakan proyek tersebut, Direktorat Jenderal Perkeretaapian membentuk satuan kerja yang bernama Pengembangan Lintas Selatan Jawa (PLS). Dalam rencana tersebut, DJKA juga akan membangun Terowongan Ijo yang baru untuk menggantikan terowongan eksisting.[7]
Jalur ganda ini juga dibangun bersamaan dengan ruas Purwokerto–Kroya di lintas tengah Pulau Jawa. Mengingat kawasan antara Prembun dan Kutoarjo merupakan dataran sangat rendah dan berawa, pembangunan jalur ganda mengalami hambatan karena sering terjadi banjir saat musim hujan tiba. Genangan air yang memerlukan waktu yang lama untuk surut menyebabkan penimbunan tanah railbed menjadi kurang efektif.[8]
Jalur ini selesai dengan diaktifkannya ruas terakhir (Gombong–Tambak) pada April 2020, juga dengan aktifnya Terowongan Ijo baru.[9] Pada tanggal 8 Oktober 2020, dilakukan acara peluncuran praresmi untuk jalur ini di Stasiun Solo Balapan, dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.[10]
Jalur terhubung
Layanan kereta api
Segmen Maos–Kroya
Penumpang
Barang
Segmen Kroya–Purworejo
Penumpang
Antarkota
Aglomerasi
Barang
Segmen Maos–Cilacap
Penumpang
Antarkota
Aglomerasi
Barang
Daftar stasiun
Nomor |
Nama stasiun |
Singkatan |
Alamat |
Letak |
Ketinggian |
Status |
Foto
|
Lintas 7/8 Cirebon–Cilacap dan Cilacap–Yogyakarta
|
Diresmikan pada tanggal 20 Juli 1887 oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen Termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto
|
2301 |
Cilacap Pelabuhan |
CPH |
Jalan Selat Madura, Tambakreja, Cilacap Selatan, Cilacap |
km 22+730 lintas Maos-Cilacap km 1+955 lintas Cilacap-Cilacap Pelabuhan |
|
Tidak beroperasi |
|
2310 |
Cilacap |
CP |
Jalan KS Tubun, Tambakreja, Cilacap Selatan, Cilacap |
km 20+755 lintas Maos-Cilacap |
+8 m |
Beroperasi |
|
|
Rawabasum |
RA |
|
km 17+500 |
|
Tidak beroperasi |
|
2311 |
Gumilir |
GM |
Jalan Stasiun Gumilir, Gumilir, Cilacap Utara, Cilacap |
km 13+575 lintas Maos-Cilacap km 0+000 lintas Gumilir-Karangtalun |
+7 m |
Beroperasi |
|
2312 |
Karangkandri |
KKD |
Jalan Soekarno-Hatta/Raya Kebumen-Cilacap, Menganti, Kesugihan, Cilacap |
km 9+350 |
+8 m |
Beroperasi |
|
2314 |
Kalisabuk |
KSBK |
Jalan Stasiun, Banteran, Kalisabuk, Kesugihan, Cilacap |
km 5+867 |
|
Tidak beroperasi |
|
|
Cligir |
|
|
km 3+786 |
|
Tidak beroperasi |
|
2313 |
Kasugihan |
KH |
Jalan Stasiun, Kesugihan, Kesugihan, Cilacap |
km 388+350 lintas Bogor-Yogyakarta km 1+966 lintas Maos-Cilacap |
+9 m |
Beroperasi |
|
Wesel pemisah Kasugihan arah Banjar
|
BH 1549 Jembatan Kali Serayu Maos
|
2016 |
Maos |
MA |
Jalan Stasiun Maos, Karangreja, Maos, Cilacap |
km 390+078 lintas Bogor-Yogyakarta km 0+000 lintas Maos-Cilacap |
+8 m |
Beroperasi |
|
2017 |
Sikampuh |
SKP |
Sikampuh, Kroya, Cilacap |
km 396+495 |
+8 m |
Beroperasi |
|
2018 |
Kroya |
KYA |
Jalan Stasiun Kroya, Bajing, Kroya, Cilacap |
km 377+122 lintas Jakarta-Kroya km 402+776 lintas Bogor-Yogyakarta |
+11 m |
Beroperasi |
|
2019 |
Kemranjen |
KJ |
Sibalung, Kemranjen, Banyumas |
km 409+602 |
+7 m |
Beroperasi |
|
2021 |
Sumpiuh |
SPH |
Jalan Stasiun Sumpiuh, Sumpiuh, Sumpiuh, Banyumas |
km 414+794 |
+17 m |
Beroperasi |
|
2022 |
Tambak |
TBK |
Jalan Raya Tambak, Karangpucung, Tambak, Banyumas |
km 420+102 |
+19 m |
Beroperasi |
|
2023 |
Ijo |
IJ |
Jalan Jatijajar, Bumiagung, Rowokele, Kebumen |
km 424+484 |
+25 m |
Beroperasi |
|
BH 1649 Terowongan Ijo |
panjang: 580 m letak: km 425+125 Dibangun pada tahun 1885–1886
|
2024 |
Gombong |
GB |
Jalan Stasiun Gombong, Wonokriyo, Gombong, Kebumen |
km 431+265 |
+18 m |
Beroperasi |
|
2025 |
Karanganyar |
KA |
Jalan Stasiun Karanganyar, Karanganyar, Karanganyar, Kebumen |
km 438+954 |
+14 m |
Beroperasi |
|
2026 |
Sruweng |
SRW |
Jalan Sruweng-Kejawang, Sruweng, Sruweng, Kebumen |
km 443+032 |
+13 m |
Beroperasi |
|
2027 |
Soka |
SOA |
Jalan Stasiun Soka, Kedawung, Pejagoan, Kebumen |
km 447+916 |
+22 m |
Tidak beroperasi |
|
2028 |
Kebumen |
KM |
Jalan Stasiun Kebumen, Panjer, Kebumen, Kebumen |
km 450+732 |
+21 m |
Beroperasi |
|
2029 |
Wonosari |
WNS |
Jalan Raya Kebumen-Purworejo, Wonosari, Kebumen, Kebumen |
km 455+020 |
+15 m |
Beroperasi |
|
2031 |
Kutowinangun |
KWN |
Jalan Stasiun Kutowinangun, Kuwarisan, Kutowinangun, Kebumen |
km 459+725 |
+13 m |
Beroperasi |
|
2032 |
Prembun |
PRB |
Jalan Stasiun Prembun, Prembun, Prembun, Kebumen |
km 466+815 |
+9 m |
Beroperasi |
|
2033 |
Butuh |
BTH |
Butuh, Butuh, Purworejo |
km 473+460 |
+10 m |
Beroperasi |
|
Wilayah Kerja KAI Commuter
|
2040 |
Kutoarjo |
KTA |
Jalan Merpati, Semawung Daleman, Kutoarjo, Purworejo |
km 478+845 km 0+000 (lintas cabang ke Purworejo) |
+16 m |
Beroperasi |
|
Kutoarjo-Purworejo
Segmen Kutoarjo–Purworejo menghubungkan dua kota berdekatan, Kutoarjo dan pusat pemerintahan kabupaten, Purworejo. Jalur ini pendek, hanya sekitar 11 km, dan dibuat pada awal abad ke-20. Alasan jalur ini dibuat untuk mendukung logistik kemiliteran karena kota Purworejo adalah kota yang relatif baru, didirikan oleh pemerintah penjajah Hindia Belanda sebagai tangsi militer.
Pada tahun 1980-an jalur ini sempat dinonaktifkan namun desakan dari warga Purworejo dan sekitarnya (termasuk Magelang) membuat jalur ini kembali diaktifkan terbatas pada tahun 1990-an untuk mendukung operasi kereta api penumpang di jalur utama lintas selatan dan tengah Pulau Jawa. Pada bulan November 2010, jalur kereta api ini sepenuhnya dinonaktifkan. Rencana reaktivasi sudah digaungkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian dimana Stasiun Purworejo akan melayani layanan kereta api antarkota dan komuter yang akan diselesaikan pada bulan November atau Desember 2023.[11][12]
Daftar stasiun
Nomor |
Nama stasiun |
Singkatan |
Alamat |
Letak |
Ketinggian |
Status |
Foto
|
Kutoarjo–Purworejo
|
Diresmikan pada tanggal 20 Juli 1887 oleh Staatsspoorwegen Ditutup pada November 2010
|
|
Besole |
BRS |
|
km 2+493 |
|
Tidak beroperasi |
|
2053 |
Batoh |
BOH |
|
3+906 |
|
Tidak beroperasi |
|
2052 |
Grantung |
GRA |
|
km 5+907 |
|
Tidak beroperasi |
|
2051 |
Kenteng |
KTG |
|
km 8+467 |
|
Tidak beroperasi |
|
2050 |
Purworejo |
PWR |
Jalan Mayjend Sutoyo, Kota Purworejo |
km 11+668 |
+63 m |
Reaktivasi |
|
Percabangan menuju Karangtalun
Nomor |
Nama stasiun |
Singkatan |
Alamat |
Letak |
Ketinggian |
Status |
Foto
|
Segmen Gumilir–Karangtalun
|
Termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto
|
2311 |
Gumilir |
GM |
Jalan Stasiun Gumilir, Gumilir, Cilacap Utara, Cilacap |
km 13+575 lintas Maos-Cilacap km 0+000 lintas Gumilir-Karangtalun |
+7 m |
Beroperasi |
|
2315 |
Karangtalun |
KRL |
Jalan Nusantara, Komplek Pabrik Solusi Bangun Indonesia (Dahulu Semen Holcim Indonesia dan Semen Nusantara) Karangtalun, Cilacap Utara, Cilacap |
km 3+035 |
+6,75 m |
Beroperasi |
|
23XX |
Karangtalun Lama |
KUN |
Jalan Nusantara, Komplek Pabrik Semen Nusantara Karangtalun, Cilacap Utara, Cilacap |
km 3+800 |
+6,5 m |
Tidak beroperasi |
|
Keterangan:
- Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
- Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
- Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.
Referensi:
- Stasiun aktif: [13]
- Stasiun nonaktif: [14][15]
- Pengidentifikasi stasiun: [16]
- Penomoran lintas:
- Tanggal pembukaan jalur: [17]:106-124
|
Referensi
- ^ Prasetya, S. (2014). "Kutoarjo (KTA): Stasiun Paling Ramai di Ujung Timur Daop V". Majalah KA. Depok: PT Ilalang Sakti Komunikasi. 96: 8. ISSN 2087-9458.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama verslag
- ^ "Dutch Colonial maps - Leiden University Libraries". ubl.webattach.nl. Diakses tanggal 2021-05-31.
- ^ Topographic map of Java, Residency Banjoemas. Topographical Service in the Netherlands East Indies (TDNI), based on surveys carried out between 1789 and 1901.Retrieved from KIT
- ^ AFNEI: Tjilatjap 2nd edition Kaart 1945
- ^ Banjoemas.com: Jelajah Tjilatjap 1
- ^ Andrianto, A. (2012-10-16). abidien, Zed, ed. "Rel Jalur Ganda Kroya-Kutoarjo Dibangun Tahun Depan". Tempo.co.
- ^ Himawan, A. (2019-01-18). "Jalur Ganda Rel Kereta Api Jawa Tengah Selatan Selesai 2019". Suara.com. Jakarta: Arkadia Media Group.
- ^ "Terowongan Ijo, Kebumen". Jakarta: PT Wijaya Karya Beton, Tbk.
- ^ Ramdhani, Gilar (2020-10-17). "Fakta Menarik Jalur Ganda Rel Kereta Api 550 km dari Cirebon Hingga Jombang". Liputan 6. Jakarta: Surya Citra Media.
- ^ "Stasiun Purworejo Diaktivasi, Ganjar Kenang Masa Muda Ngojek Angkut Penumpang KA" (Siaran pers). Semarang: Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah. 21 Mei 2023.
- ^ Prasetya, S. (2014). "Purworejo (PWR): Menanti Dihidupkan Kembali". Majalah KA. 96: 7. ISSN 2087-9458.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
- ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.
Pranala luar
Peta rute: KML is not from Wikidata
|
|