Stasiun Kutowinangun
Stasiun Kutowinangun (KWN) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Kuwarisan, Kutowinangun, Kebumen. Stasiun yang terletak pada ketinggian +13 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto. Letak stasiun sekitar 450 m dari Jalan Raya Kutowinangun dan dihubungkan dengan Jalan Stasiun dengan jarak 300 km arah timur dari Stasiun Kiaracondong. Stasiun ini tidak jauh dari Kantor Kecamatan Kutowinangun dan tempat pemakaman mantan Bupati Kebumen, KRT Aroengbinang.[4] Bangunan dan tata letakAwalnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 yang lama merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda ruas Butuh-Wonosari dioperasikan per 13 Desember 2019, jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Emplasemen stasiun ini digeser dan diperpanjang ke arah barat laut hingga menjauhi tikungan yang terletak di sebelah tenggara stasiun. Terdapat satu jalur belok baru di sebelah barat laut posisi bangunan lama sebagai jalur 1 yang baru. Jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 2 yang baru sebagai sepur lurus arah Kutoarjo saja, jalur 2 yang lama diubah menjadi jalur 3 yang baru sebagai sepur lurus untuk arah Kroya, dan jalur 3 yang lama diubah menjadi jalur 4.[5] Bangunan lama stasiun yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen sudah dibongkar dan digantikan dengan bangunan baru yang berukuran sedikit lebih besar; berjarak sekitar 100 m di sebelah barat posisi bangunan lama dan diberi kanopi/overcapping. Selain itu, persinyalan elektrik lama produksi Westinghouse Rail Systems yang telah beroperasi sejak 1999 sudah digantikan dengan yang terbaru produksi PT Len Industri. Di ujung stasiun sebelah tenggara dahulu terdapat perlintasan sebidang, tetapi kini sudah dibongkar setelah proyek jalur ganda tersebut rampung. Sementara di sebelah baratnya, terdapat rumah dinas pegawai KAI dan menara yang tinggi. Dahulu persis di dekat jalur 4, seberang posisi bangunan stasiun yang lama, terdapat gudang yang kini tidak terpakai dan menjadi sarang kelelawar. Kelelawar-kelelawar itu keluar setiap kali waktu magrib tiba.[4] Layanan kereta apiStasiun ini kembali melayani penumpang sehubungan dengan operasional kereta api Bandara Internasional Yogyakarta (KA Bandara YIA). Terkait dengan kelengkapan fasilitas, stasiun ini melayani tiket kereta api melalui penjualan langsung maupun daring sejak 20 Desember 2019.[6] Namun, layanan kereta bandara tersebut dihapus per 1 September 2021 karena perubahan rutenya menjadi Yogyakarta–YIA pp saja.[7] Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 18 September 2024. Antarkota
Aglomerasi
InsidenPada siang hari tanggal 23 September 2007, kereta api Pasundan anjlok sekitar 500 m di timur Stasiun Kutowinangun. Tidak ada korban dalam kejadian ini, tetapi ratusan penumpang telantar dan baru dapat melanjutkan perjalanan setelah menunggu hampir 4 jam.[8] Pada 14 Maret 2014, ruang PPKA Stasiun Kutowinangun diserang pedagang asongan karena pemberlakuan jadwal kereta api berdasarkan Gapeka 2013 sehingga kereta api Bengawan—yang menjadi tumpuan hidup mereka—tidak lagi berhenti di stasiun tersebut. Pada saat itu, PT KAI membuat kebijakan mengenai larangan pedagang asongan dan pengamen naik kereta api.[9] PanoramaGaleri
Referensi
Pranala luar(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api
|