Pada saat stasiun ini masih aktif, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Tepat di seberang emplasemen stasiun terdapat saluran irigasi untuk mengairi sawah. Selain itu, terdapat rumah dinas di sekitar stasiun, tetapi kini sudah rusak. Stasiun ini letaknya tidak jauh dari industri genteng Sokka.[5]
Setelah jalur ganda ruas Jembatan Renville (jembatan besar di sebelah barat laut Stasiun Kebumen) hingga Stasiun Karanganyar dioperasikan per 14 Desember 2019,[6][7] stasiun ini dinonaktifkan karena tingkat okupansi yang rendah dan jaraknya terlalu dekat dengan Stasiun Kebumen. Jalur 3 yang merupakan sepur belok maupun perangkat persinyalan elektrik lama telah dibongkar semua. Saat ini, terdapat sinyal muka elektrik di sebelah barat bangunan stasiun ini yang dikendalikan langsung dari Stasiun Kebumen.
Galeri
Stasiun Soka dari arah barat, 2013
Emplasemen Stasiun Soka, 2012
Bekas gudang di Stasiun Soka
Stasiun Soka diambil dari arah barat (dari kereta api Kutojaya Utara).
Batangan besi besar yang diletakkan di sisi utara jalan di depan Stasiun Soka.
^Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1935. hlm. 80–82.
^Susanti, D.M. (Januari 2008). Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung) (Tesis S2). Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
^Prasetya, S. (2014). "Soka (SOA): Diapit Sungai dan Pabrik Genteng". Majalah KA. 96: 15.