Depo lokomotif

KRD dan lokomotif yang terparkir di Depo Lokomotif Tanah Abang.
KRD dan lokomotif yang terparkir di Depo Lokomotif Tanah Abang.

Depo lokomotif (ejaan lama: "dipo") adalah tempat menyimpan, menyiapkan, melakukan pemeriksaan, memelihara, dan perbaikan ringan agar lokomotif siap untuk melakukan tugasnya menarik rangkaian kereta api. Untuk melakukan semua kegiatan itu, depo dilengkapi dengan bangunan, jalan rel khusus untuk pemeliharaan dan pencucian, gudang persediaan suku cadang atau komponen, fasilitas pendukung, dan pegawai pengelola depo.

Pada zaman lokomotif uap

Depo lokomotif banyak dijumpai di kompleks stasiun besar, kota maupun pedesaan, dibangun oleh operator sarana perkeretaapian untuk menyediakan layanan akomodasi bagi lokomotif-lokomotif yang berdinas untuk kereta lokal. Setiap depo mendapat jatah alokasi lokomotif yang digunakan untuk berdinas kereta api tertentu, dan ada pula yang digunakan untuk menyimpan kereta penumpang dan gerbong.

Sepanjang hari, setiap depo lokomotif memiliki aktivitas langsir. Lokomotif-lokomotif kecil umunnya dialokasikan untuk langsiran di emplasemen barang, tempat bongkar muat barang, ataupun dermaga. Untuk lintas yang menghubungkan banyak industri, tersedia pula depo lokomotif khusus untuk lokomotif pelangsir ke industri.

Desain

Meskipun operator dapat mendesain sendiri depo lokomotifnya, secara umum desain arsitektur depo lokomotif terbagi menjadi tiga jenis.

  • los bundar - depo melingkar mengelilingi pemutar rel di tengahnya;
  • tengah - sepur masuk depo dapat diakses dari dua jurusan.
  • ujung - kereta masuk depo dapat diakses dari satu jurusan. Depo-depo lokomotif di Indonesia kebanyakan berupa depo lokomotif ujung.

Pemutar rel pada depo lokomotif ujung dan tengah dapat berada di dalam maupun di luar bangunan depo. Ada pula los bundar tertutup.

Aktivitas

Ada enam aktivitas di lingkungan depo lokomotif uap.

Pembersihan tungku

Ketika lokomotif uap masuk depo, tentu akan menyisakan sisa pembakaran seperti api dan jelaga yang mesti dibersihkan. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang "bermain kotor" dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit walaupun banyak depo lokomotif besar memiliki peralatan khusus untuk membantu membersihkan tungku. Penelitian mengenai foto-foto lokomotif uap menunjukkan bahwa jarang sekali jelaga mengotori lantai maupun dinding bangunan depo.

Pencucian ketel uap

Setelah dinasan selesai dan "pulang depo" lokomotif akan menjalani pencucian ketel uap untuk menghilangkan kerak membandel agar penggunaan ketel uap lebih aman dan efisien.[1]:31

Pengisian batu bara atau kayu jati

Lokomotif uap umumnya berbahan bakar batu bara. Awalnya pekerjaan ini dilakukan dengan tenaga manusia dan banyak depo lokomotif besar memiliki penampungan batu bara.[2]:222–3 Seiring kemajuan teknologi dan aktivitas depo semakin sibuk, kemudian muncullah menara pengisi batu bara.

Pengairan

Lokomotif uap selanjutnya harus memasukkan air ke dalam tender atau ketel uap.

Putar lokomotif

Lokomotif memerlukan putar di pemutar rel agar dalam berdinas lokomotif berada dalam arah yang benar. Pemutar rel dapat digerakkan dengan tangan manusia, ataupun menggunakan mesin listrik.

Perbaikan

Pada umumnya lokomotif hanya menjalani perbaikan ringan dan pemeliharaan harian dan bulanan di depo lokomotif. Di Indonesia, perbaikan total pada lokomotif hanya dapat dilakukan oleh balai yasa selama dua tahun sekali untuk lokomotif lama atau lima tahun untuk lokomotif baru. Sejumlah depo juga memiliki kebun tempat diafkirkannya semua lokomotif yang sudah dinyatakan tidak layak operasi lagi atau sudah mangkrak.

Subdepo

Subdepo adalah jenis depo lokomotif yang ukurannya kecil dan tidak melayani lokomotif-lokomotif besar, dan hanya untuk lokomotif pelangsir atau kereta penumpang dan gerbong.

Pegawai

Masinis, juru api, dan pegawai depo bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan sarana perkeretaapian, serta kebersihan depo. Banyak operator yang mengalokasikan kru KA dan sarana terbaiknya untuk didinaskan dalam kereta-kereta api unggulan. Banyak masinis dan juru api profesional menuntut ilmu perkeretaapian dan berbagi kisah dan pengalaman terbaiknya kepada masinis magang.

Pada zaman modern

Fasilitas pasir di bunker pasir di depo lokomotif (Bahnbetriebswerk) Gelsenkirchen-Bismarck di Jerman.

Perawatan lokomotif diesel dalam (bekas) depo lokomotif uap mulanya dianggap sulit dilakukan dan walaupun ada depo uap yang bisa merawat diesel, banyak depo baru dibangun di tempat yang berbeda atau di sekitar depo lama. Permasalahan umum yang terjadi adalah karena oli dan bahan bakar minyak yang berceceran di lantai bisa mengotori depo dan mengganggu keselamatan kerja di depo.

Aktivitas depo diesel tidak jauh berbeda dengan uap, namun melayani pengisian solar high-speed diesel alih-alih batu bara (walaupun tetap harus mengisi air, terutama pada generator uap dan radiator).

Ada pula depo lokomotif yang dimiliki oleh perusahan industri sarana perkeretaapian, terutama khusus diperuntukkan bagi lokomotif atau kereta yang diproduksi oleh perusahaan industri sarana perkeretaapian tersebut.

Pengisian bahan bakar dan tempat parkir lokomotif

Di sepanjang lintas ada pula lokasi yang hanya untuk mengisi batu bara atau bahan bakar solar dan tempat parkir sarana terutama bagi kereta yang menganggur atau lepas dinas. Tempat tersebut sama sekali bukanlah depo lokomotif.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Hawkins, Chris; Reeves, George (1986). Great Eastern Railway Engine sheds Part 1. Wild Swan publications. ISBN 0 906867 401. 
  2. ^ Hawkins, Chris; Reeves, George (1987). Great Eastern Railway Engine Sheds Part 2. Wild Swan publications. ISBN 0 906867 48 7. 

Pranala luar

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41