Balai yasa atau biasa disingkat menjadi BY, adalah tempat yang digunakan untuk melakukan perawatan besar terhadap sarana perkeretaapian. Istilah balai yasa pertama kali digunakan pada tahun 1959 untuk Balai Yasa Yogyakarta.[1]
Balai yasa merupakan tempat untuk melakukan perawatan 24 bulanan (P24), perawatan 48 bulanan (P48), dan perawatan 72 bulanan (P72). Balai yasa juga dapat digunakan untuk melakukan retrofit. Balai yasa berbeda dengan depo lokomotif dan depo kereta, karena depo hanya digunakan untuk melakukan pengecekan harian (DC), perawatan bulanan (P1), perawatan 3 bulanan (P3), perawatan 6 bulanan (P6), dan perawatan 12 bulanan (P12).
Suasana Balai Yasa Manggarai pada masa kolonial Belanda.
Balai Yasa Manggarai merupakan balai yasa yang khusus diperuntukkan bagi perawatan kereta api antarkota dan aglomerasi kelas eksekutif (K1), bisnis (K2), ekonomi (K3), kereta pembangkit (P), dan kereta makan/makan pembangkit (KM/M/MP/KMP) milik Daop I sampai dengan Daop V, rangkaian KRL Commuter Line untuk wilayah Jabodetabek dan Lebak, dan rangkaian kereta lokal Commuter Line Merak, Walahar–Jatiluhur, Garut, serta Bandung Raya milik KAI Commuter beserta lokomotif peninggalan Hindia Belanda milik Staatsspoorwegen seperti Lokomotif listrik ESS 3200, rangkaian Djoko Kendil dan kereta ukur Dynamometer (Din). Balai yasa ini juga melayani retrofit kereta penumpang dan bagasi. Dulu balai yasa ini dibangun oleh Staatsspoorwegen tahun 1920 dengan nama Hoofd-Werkplatsen te Manggarai. Di sini semua kereta eksekutif dan KRL yang dirawat mengalami pemeliharaan akhir (PA), semi perawatan akhir (SPA), PA bogie, perbaikan akhir lengkap (PAL), dan perbaikan (PB).[2][3]
Balai Yasa Kiaracondong
Balai Yasa Kiaracondong merupakan balai yasa yang dikhususkan dan digunakan untuk perbaikan jembatan, meliputi pengadaan suku cadang untuk jembatan-jembatan kereta api yang masih aktif, perbaikan rangka jembatan, pembuatan jembatan baru, dan pemeliharaan rutin.[4]
Balai Yasa Cirebon Prujakan
Balai Yasa Tegal
Balai Yasa Tegal merupakan balai yasa yang digunakan khusus untuk perbaikan gerbong datar, gerbong tangki, gerbong terbuka, dan gerbong bagasi yang ada di Pulau Jawa. Balai yasa ini sudah mendapat sertifikat ISO 9001:2008 pada tahun 2010.[5]
Balai yasa ini dulu melayani kereta kelas eksekutif (K1), bisnis (K2) dan ekonomi (K3), termasuk kereta makan (M), kereta pembangkit (P), dan kereta makan pembangkit (KMP/MP) dan kereta bagasi (B) dari Daop IV, V, dan VI, dan pada kesempatan yang jarang, dari Daop III. Balai yasa ini awalnya tidak melayani perbaikan kereta kelas eksekutif, namun kemudian Balai Yasa Tegal juga melayani perbaikan kereta kelas eksekutif, dimulai sejak tahun 2015 di mana balai yasa ini meretrofit kereta bisnis lama menjadi kereta makan kelas eksekutif. Sejak tahun 2019 akhir semua perawatan rangkaian kereta (eksekutif, bisnis, ekonomi) yang di Balai Yasa Tegal ini dialihkan ke Balai Yasa Manggarai dan Balai Yasa Surabaya Gubeng.
Balai Yasa Surabaya Gubeng khusus diperuntukkan bagi perawatan kereta api antarkota dan aglomerasi kelas eksekutif (K1), bisnis (K2), ekonomi (K3), kereta pembangkit (P), dan kereta makan/makan pembangkit (KM/M/MP/KMP) milik Daop VI sampai dengan Daop IX serta rangkaian kereta api lokal di wilayah Surabaya dan Malang milik KAI Commuter. Balai yasa ini juga melayani retrofit kereta penumpang. Dibangun pada tahun 1912 oleh Staatsspoorwegen, balai yasa ini mulanya untuk perawatan lokomotif uap, trem listrik Surabaya, dan gerbong kayu. Letaknya tidak jauh dari Stasiun Surabaya Gubeng.[7]
Adapun juga Pegawai INKA yang bertanggung jawab, 1 Lokomotif Diesel Hidraulik CC300 , 2 KAIS Milik DitjenKA , Dll
Pengerjaan pemeliharaan dan perawatan serta perbaikan sarana dilakukan oleh sekitar ±92 orang pegawai aktif di unit prosuksi balai yasa pulubrayan setelah sarana dikirm dari Depo-Depo. Saat ini balai yasa pulubrayan memiliki beberapa aset seperti:
Banyak pembangunan dan fasilitas yang telah dilengkapi seperti smooking area, sarana olahraga, spoor loop (jalur putar), open storage (tempat penyimpanan terbuka)
Balai Yasa Padang
Balai Yasa Padang merupakan satu-satunya balai yasa di Kota Padang, Sumatera Barat. Kini balai yasa tersebut digunakan untuk memperbaiki semua sarana perkeretaapian di Divisi Regional II Sumatera Barat, termasuk lokomotif diesel elektrik dan hidraulis, gerbong ketel semen curah, dan kereta penumpang.[8]
Balai Yasa Lahat
Balai yasa ini terletak satu kompleks dengan Stasiun Lahat dan digunakan untuk memperbaiki semua sarana perkeretaapian yang dialokasikan di Divisi Regional III Palembang dan Divisi Regional IV Tanjungkarang. Satu hal yang menarik dari Balai yasa ini adalah sirine peringatan peninggalan Belanda yang masih aktif digunakan dan dibunyikan mulai pukul 7.00 pagi dan pukul 17.00 sore yang berfungsi untuk menandakan waktu masuk & pulang kerja.
Balai Yasa Mekanik Jalan Rel Prabumulih
Balai Yasa ini terletak di Kota Prabumulih berdekatan dengan Stasiun Prabumulih, dulunya bernama Depo Mekanik dibawah Divre III Sumatera Selatan yang melayani perawatan KPJR SubDiv III.1 Kpt dan SubDiv III.2 Tnk, Pada Bulan Agustus 2016 berubah nama menjadi Balai Yasa Mekanik Jalan Rel Prabumulih di bawah Kantor Pusat Bandung yang melayani Perawatan dan Perbaikan Mesin KPJR Divre I SU, Divre II SB, Divre III Pg dan Divre IV Tnk.[butuh rujukan]
Istilah balai yasa diangkat menjadi istilah untuk menyebut situs penyedia add-on prasarana dan sarana perkeretaapian Indonesia untuk permainan simulator kereta api tiga dimensi, Trainz, dan OpenBve.[butuh rujukan]