Nederlands-Indische Tramweg Maatschappij, N.V (NITM) atau sebelumnya bernama Bataviasche Tramweg Maatschappij (BTM) adalah salah satu perusahaan trem swasta yang pernah mengoperasikan layanan trem uap di wilayah Jakarta untuk pertama kalinya.
Sejarah
Sejarah trem Batavia berawal dari sebuah trem kuda yang dioperasikan oleh Bataviasche Tramweg Maatschappij. Jalur trem kuda pertama di Batavia tersebut diresmikan pada tanggal 20 April 1869 jauh sebelum trem ada di negeri kincir angin dengan menggunakan lebar sepur (gauge) 1.188 mm (3 ft 10+25⁄32 in), jalur tersebut menghubungkan Jakartakota dengan Weltevreden.[1][2] Kala itu trem kuda dapat menampung 40 penumpang dengan ditarik 3-4 kuda, pada April 1869 diperkirakan sebanyak 1500 penumpang telah dilayani dan pada September 1869 meningkat menjadi 7000 penumpang.[3]
Pada tahun 1880 sebagai akibat dari kendala operasional yang dialami BTM dalam pengoperasian trem kuda, maka operasional BTM untuk sementara diambil alih oleh Firma Dummler and Co. Selang dua tahun kemudian atau tepatnya pada tanggal 19 September 1881 Bataviasche Tramweg Maatschappij resmi berganti nama menjadi Nederlands-Indische Tramweg Maatschappij dengan modal awal perushaan sebesar ƒ 1.150.000 (yang kemudian menjadi ƒ 1.241.000) mendirikan kantor di Amsterdam serta diwakili dewan manajemen yang terdiri atas M. P. Pels, F. J. H. Schmitz, I. J. van Santen, D. F. A. Bauduin dan G. H. L. van Oordt mengambil alih layanan trem Jakarta yang sebelumnya dikelola oleh Firma Dummler and Co.[4] Diera NITM tersebut dilakukan perombakan armada dan prasarana secara bertahap yang sebelumnya bertenaga kuda digantikan dengan tenaga lokomotif uap produksi Hohenzollern di mana lokomotif uap pertamanya dibeli sebesar ƒ 8.800 dan proses peralihan armada ini selesai pada tahun 1884 sementara itu layanan trem kuda ditutup mulai tanggal 12 Juni 1882. Layanan NITM mulai dibuka kembali pada 1 Juli 1883 dengan diresmikannya layanan trem uap bebarengan peresmian lintas Jakartakota–Harmoni.[3]
Empat tahun setelah beroperasinya trem uap lintas Jakartakota–Harmoni, trem listrik pun hadir dibawah operasi Batavia Elektrische Tram Maatschappij (BETM) menjadikannya sebagai pesaing trem uap milik Nederlands-Indische Tramweg Maatschappij (NITM). BETM mulai berkarier sejak diresmikannya lintas Jakartakota–Kebun Binatang Ragunan pada 10 April 1899 yang kemudian pada bulan November 1899 jaringan trem listrik ini diperpanjang sampai dengan Stasiun Tanah Abang, namun sayang perpanjangan jalur ini ditutup pada tahun 1904. Pada tahun 1900 BETM memperpanjang jaringan tremnya, menjangkau wilayah Jembatan Merah, Tanah Tinggi, dan Gunung Sahari dengan melintasi Sungai Ciliwung. Semakin bertambahnya tahun, BETM terus melakukan ekspansi jaringan tremnya hingga memasuki tahun 1920, pada tahun ini terjadi persaingan tidak sehat diantara BETM dengan NITM yang menyebabkan harga tiket terlalu tinggi serta dari pihak Pemerintah Kota Batavia menuntut agar NITM melakukan peningkatan armada menjadi layanan trem listrik namun ditolak oleh NITM sendiri.[3]
Sebagai akibat dari perselisihan antara NITM dengan BTM maka kedua perusahaan mulai memberlakukan tiket transit dan jadwal khusus di jam sibuk, puncak dari perselisihan ini terjadi pada tanggal 31 Juli 1930 dengan dilakukannya merger NITM dengan BTM membentuk Bataviasche Verkeers Maatschappij (BVM). Hasil dari pembentukan BVM tersebut menggabungkan 1 lijn trem uap, 2 lijn trem listrik, dan 7 rute bus yang dioperasikan NITM dan BETM.[3]