Kereta api Kinantan

Kereta api Kinantan
Kereta api Kinantan tiba di Stasiun Rantau Prapat
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusTidak Beroperasi
Mulai beroperasiAwal tahun 2001; 23 tahun lalu (2001)
Terakhir beroperasi2007 Agustus 1; 17 tahun lalu (1-08-2007)
PenerusKereta api New Sribilah Eksekutif
Operator saat iniKAI Divisi Regional 1
Operator sebelumnyaPT KA ESU
Lintas pelayanan
Stasiun awalMedan
Stasiun akhirRantau Prapat
Jarak tempuh266 km (165,28 mi)
Waktu tempuh rerata4 jam 51 menit[1]
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif
Pengaturan tempat duduk50 tempat duduk disusun 2-2, kursi dapat direbahkan dan diputar
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca dupleks dengan lapisan laminasi isolator panas, dan menggunakan trails.
Fasilitas hiburanAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm (ft 6 in) Lebar sepur Cape
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwalU1–U2

Kereta api Kinantan merupakan layanan kereta api eksekutif yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) dengan melayani relasi MedanRantau Prapat dan sebaliknya. Kereta api yang mulai dioperasikan pada tahun 2000-an[butuh rujukan] ini menempuh waktu perjalanan sekitar 4 jam 30-51 menit serta pelayanan yang serba mewah yang membuat kereta ini dijuluki sebagai Argo Bromo nya Divre 1.[2]

Nama Kinantan ini sendiri diartikan sebagai ayam aduan atau hewan berwarna putih, sama seperti body rangkaian kereta pada saat itu yang berwarna putih.[3] Kereta ini secara resmi dihapus pada Gapeka 2007, karena sepi okupansi penumpang.

Pengoperasian

Kereta api Kinantan berawal dari banyaknya permintaan dari para pengusaha perkebunan pada umumnya di Kabupaten Labuhan Batu khususnya di Kota Rantau Prapat yang ingin mendambakan keamanan, kenyamanan dan kecepatan walaupun dibayar dengan harga tiket yang relatif mahal.

Dengan tiket yang mahal, Kereta Kinantan dioperasikan dengan Fasilitas melebihi kereta pada umunya, seperti TV, pendingin udara, dan pencegahan pedagang asongan yang masuk, karena pada saat itu pedagang masih diperbolehkan masuk kedalam kereta. Kecepatan kereta ini juga melebihi kereta biasanya yang membuatnya sanggup menembus Medan–Rantauprapat hanya dibawah 5 jam. Kereta ini juga menggunakan lokomotif BB303 yang memiliki lampu kabut seperti lokomotif CC203 dijawa.

Susunan rangkaian pada kereta api kinantan yaitu 5 kereta kelas eksekutif dan 1 kereta makan pembangkit kelas eksekutif yang di cat berwarna putih. Kereta ini juga sering dirangkaikan dengan KA Sultan yang disewa oleh rombongan pejabat pemerintahan maupun perusahaan perkebunan ataupun masyarakat.[4]

Stasiun Pemberhentian

Referensi