Kereta api Datuk Belambangan
Kereta api Datuk Belambangan adalah kereta api penumpang lokal kelas ekonomi premium yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani relasi Tebing Tinggi–Lalang dan Sebaliknya. Peresmian layanan KA Datuk Belambangan awalnya dijadwalkan pada 1 Desember 2022. Namun, peresmian baru dilakukan pada 2 Desember, ditandai dengan pemecahan kendi pada pengait lokomotif oleh kepala Balai Teknik Pereketaapian Wilayah Sumbagut Dadun Prakosa dan Vice President Divre I Sumut Yuskal Setiawan.[1] Dengan lokomotif penarik, CC201 89 10 dan rangkaian 1 unit Kereta Pembangkit kelas 2 dan 3 unit K3 ekonomi premium.[2] Kereta api ini adalah salah satu dari 7 Kereta api yang mendapatkan dana subsidi (PSO) dan berstatus Kereta api perintis pada tahun 2021, dan enam lainnya adalah Amir Hamzah relasi Binjai-Besitang, Cut Meutia relasi Krueng Geukueh-Kutablang, Lembah Anai relasi Kayu Tanam-BIM, Minangkabau Ekspres relasi Pulau Aie-BIM, LRT Palembang relasi Bandara SMB II-DJKA, dan Batara Kresna relasi Purwosari-Wonogiri.[3] SejarahPada awal mula beroperasi, kereta api Datuk Belambangan dihadang oleh warga yang menuntut pelunasan ganti rugi tanah. Akibatnya, kereta api tidak melanjutkan perjalanan hingga Stasiun Lalang dan mundur kembali hingga Stasiun Tanjung Gading dan juga menyebabkan Kereta api Datuk belambangan diundur. Akhirnya pada tanggal 6 Januari 2023, Kereta ini resmi berjalan hingga sekarang.[4] Pada tanggal 1 September hingga 31 Desember 2023, kereta api Datuk Belambangan berhenti beroperasi untuk sementara waktu karena alasan operasional.[5] Galeri
Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia