Diresmikan pada 21 Mei2018 oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Minangkabau Ekspres merupakan kereta api eksekutif pertama yang beroperasi secara reguler di Divisi Regional II Sumatera Barat. Sebenarnya Divre ini pernah mengoperasikan kereta eksekutif yang beroperasi sebagai kereta api wisata, yaitu Kawis Singkarak dan Dang Tuanku, tetapi kedua kereta api sudah berhenti beroperasi. Kereta api ini memiliki jadwal 6 kali pp (per 6 Maret2019), dan jadwal menuju stasiun Padang paling akhir berjalan pada malam hari sehingga memiliki kesan tersendiri karena suasana malam di dalam kereta (hal ini belum pernah terjadi sebelumnya di Divre ini untuk kereta api penumpang).
Mulai 6 Maret2019, Minangkabau Ekspres mengalami penambahan jadwal pada malam hari, perubahan jadwal serta mulai berhenti di beberapa halte di sepanjang jalur yang dilewati, kecuali Lubuk Buaya.[1] Perubahan jadwal KA ini juga bertujuan untuk mempermudah transit dengan Lembah Anai via Duku bagi penumpang ingin berpergian menuju Kayu Tanam.
Seiring dengan reaktivasi jalur kereta api Padang-Pulau Air, perjalanan KA Minangkabau Ekspres telah diperpanjang sampai Stasiun Pulau Air pada 10 Februari2021 untuk menunjang pariwisata kawasan Kota Tua di Kampung Pondok.[2][3] Selain itu, kereta api tersebut akan berhenti di gedung stasiun baru di Stasiun Padang khusus untuk KA Bandara ini. Sejak perpanjangan relasi menuju Pulau Aie, rangkaian kereta tersebut kembali ke Stasiun Padang setelah selesai dinas pada malam hari lalu kirim rangkaian ke Stasiun Pulau Aie menjelang mulainya dinas kereta tersebut pada pagi hari.
Pada tanggal 24 Juni sampai 2 Juli2024, KA Minangkabau Ekspres berhenti beroperasi untuk sementara waktu karena adanya perawatan sarana.[4]
Armada kereta api
Kereta ini menggunakan satu trainset KRDE ME 204 buatan PT. INKA seperti halnya KA Bandara Internasional Adi Soemarmo dan KA Bandara Internasional Yogyakarta dan juga merupakan trainset pertama untuk KRDE seri tersebut lalu disusul oleh trainset berikutnya untuk KA Bandara yang lainnya.[5] Satu rangkaian kereta ini terdiri dari empat kereta dengan kapasitas angkut hingga 393 orang.
Sebelum datangnya rangkaian KRD Seminung dari Divre IV Tanjungkarang, KRDE ini sering mengalami mogok akibat belum dilaksanakan perawatan akhir di Balai Yasa Padang dan juga ketiadaan rangkaian cadangan untuk menggantikan dinas KRDE untuk Minangkabau Ekspres. Untuk itu rangkaian KRD Seminung dikirim ke Divre II Sumbar sebagai rangkaian cadangan Mineks dan juga Lembah Anai jika rangkaian utamanya mogok. Rangkaian tersebut sudah diujicoba di lintas Padang-BIM lalu langsung berdinas setelah ujicoba.[6] Setiap rangkaian KRDE melakukan perawatan maka KRD eks-Seminung berdinas menggantikan rangkaian aslinya untuk sementara waktu. Tidak seperti KRDE ME204 yang memiliki kursi eksekutif, KRD eks-Seminung ini memiliki kursi ekonomi yang mana kontras dengan kelas layanan kereta yang eksekutif.
Tarif
Tarif kereta api ini adalah sebesar Rp10.000,00 untuk rute BIM–Duku dan BIM–Pulau Aie serta Rp5.000,00 untuk rute Duku–Pulau Aie dan sebaliknya.
Hanya berisi layanan kereta api yang dioperasikan oleh induk perusahaan. Untuk layanan yang dioperasikan oleh anak perusahaan, lihat Templat:KAI Commuter untuk layanan KAI Commuter, Templat:KAI Bandara untuk layanan KAI Bandara dan Templat:KCIC untuk layanan KCIC/Whoosh