Kereta Api Langsam atau Kereta Api Lokal Rangkasbitung merupakan layanan kereta api lokal kelas ekonomi dengan okupansi penumpang tertinggi kedua untuk daerah Jakarta dan Banten. Sebelumnya relasi kereta api ini adalah Pasar Senen/Jakarta Kota–Tanah Abang–Rangkasbitung, lalu diperpendek menjadi Tanah Abang–Rangkasbitung sampai akhirnya menjadi Angke–Rangkasbitung tanpa berhenti/berjalan langsung di stasiun Tanah Abang.
Kereta api ini termasuk kereta api dengan tarif tiket termurah, hanya berkisar Rp. 2000,- sekali jalan, tetapi mulai 1 April 2015 harga tiket naik menjadi Rp. 5000,-. Hal ini terbukti dengan berangkatnya kereta api ini selalu ramai dan penuh. Sebelum dilakukan pembenahan oleh PT KAI, sejak dahulu sampai tahun 2012-2013, setiap jam padat dapat ditemui banyak penumpang yang naik di atap, biasanya merupakan penumpang gelap. Sistem e-ticketing di Jabodetabek juga membantu mencegah kebocoran itu, sehingga KA Langsam bebas dari "Atapers".
Mulai 1 April 2017 KA Langsam, Rangkas Jaya dan Kalimaya sudah tidak beroperasi lagi dikarenakan ada layanan baru yaitu KRL Commuter Line Rangkasbitung dengan relasi Rangkasbitung–Tanah Abang.
Asal-usul nama
Awal dari nama langsam ini adalah singkatan dari LANGsung SAMpai. Namun ada juga yang mengartikan Langsam dalam bahasa Belanda (Langzaam) yang berarti pelan/lambat.
Pada umumnya, kereta api ini membawa 7-9 kereta ekonomi (K3) atau kereta K3 yang dimodifikasi dari KRD MCW 301/MCW 302. Disertakan pula 1 kereta bagasi (B) sebagai kereta aling-aling di ujung kereta dan 1 kereta pembangkit kelas ekonomi (KP3) di ujung lainnya.
Tentu saja kereta lokal Rangkasbitung ini sudah ada sejak era lokomotif uap sampai dimulainya era lokomotif diesel, dan pada masa lalu, kereta api ini ditarik oleh lokomotif BB 303 atau BB 306, kira-kira sampai tahun 90-an kedua lokomotif ini menarik KA Langsam, sampai mereka diturunkan pangkatnya menjadi lokomotif langsir. BB 304 pun pada awalnya hanya menarik rangkaian panjang, sedangkan BB 303 dan BB 306 menarik rangkaian pendek. Sampai akhirnya di akhir 90-an sampai 2000-an awal, KA ini mulai ditarik lokomotif CC 201 dari depo Jatinegara ataupun depo lainnya. Tetapi, lokomotif BB 304 masih mendominasi sampai akhirnya lok ini harus turun pangkat. Sekitar tahun 2011, BB 304 dijadikan lokomotif langsir karena usianya yang tua dan CC 201 menjadi penarik KA Langsam sepenuhnya. Sejumlah CC201 dari Jatinegara juga didatangkan ke Tanah Abang, untuk mengambil alih tugas BB 304. CC 203 pun mulai menarik kereta ini.
Kini mayoritas (kira-kira 80%) rangkaian
Kereta Api Langsam telah dilengkapi AC. Khusus untuk kereta penumpang hasil modifikasi dari KRD MCW 301/MCW 302 belum dilengkapi AC karena masalah pintu yang tidak bisa tertutup rapat dan menunggu giliran kereta masuk Balai Yasa Manggarai untuk menjalani pemeliharaan akhir (PA). (Berbeda dengan Kereta api lokal Bandung Raya di Bandung, dimana K3 eks. KRD pintunya bisa tertutup rapat, sehingga bisa dipasangi AC)
Namun sejak kedatangan kereta-kereta ekonomi eks-Penataran Ekspres, KA eks-KRD berhenti beroperasi sampai waktu yang tidak ditentukan, kecuali yang menjadi kereta pembangkit. Sementara ini, rangkaian eks-KRD ini diparkir di sebelah timur Stasiun Manggarai (sekarang di Stasiun Tanjung Priok kemudian dipindah ke Stasiun Dawuan). Ini membuat kereta api Langsam sepenuhnya ber-AC. KA ini pun mulai menggunakan livery baru sejak tahun 2015.
Lokomotif penarik KA Langsam biasanya adalah lok dari Tanahabang maupun Jatinegara, meskipun tidak menutup lok dari depo lain juga.
Stasiun Pemberhentian
KA Langsam berhenti di semua stasiun sepanjang perjalanan, kecuali Tanahabang, Jurangmangu, Rawabuntu, dan Cicayur.
Berikut adalah stasiun pemberhentian KA Langsam.
- KA Langsam ditarik CC203/CC201 dengan 1 KP3/KMP3, 6-8 K3 biasa/eks KRD, dan 1 B sebagai aling-aling.
Berikut jadwal:
- KA 353 RK: 05.00 - AK: 06.31
- KA 354 AK: 08.50 - RK: 10.22
- KA 355 RK: 04.50 - AK: 06.43
- KA 356 AK: 09.30 - RK: 11.31
- KA 357 RK: 06.10 - AK: 08.22
- KA 358 AK: 11.00 - RK: 12.23
- KA 359 RK: 07.45 - AK: 09.41
- KA 360 AK: 11.20 - RK: 13.00
- KA 361 PRP: 07.40 - AK: 08.35
- KA 362 AK: 12.05 - RK: 14.00
- KA 363 RK: 15.35 - AK: 16.53
- KA 364 AK: 15.50 - RK: 17.34
- KA 365 RK: 12.55 - AK: 14.56
- KA 366 AK: 17.40 - RK: 19.21
- KA 367 RK: 13.55 - AK: 15.26
- KA 368 AK: 18.10 - RK: 19.50
- KA 369 RK: 14.55 - AK: 17.23
- KA 370 AK: 19.10 - RK: 20.42
Jenis kereta yang digunakan
- Kereta ekonomi (K3) dengan toilet, menggunakan penyejuk udara (AC) dan berkapasitas 106 penumpang (kursi kulit)/80 penumpang (kursi bangku), buatan tahun 1964-65-66-78 dan 2008-09
- Kereta ekonomi (K3) tanpa toilet, menggunakan AC dan berkapasitas 80 penumpang (kursi bangku), area tanpa toilet kosong tanpa kursi, buatan tahun 1964-65-66-78
- Kereta bagasi (B) buatan tahun 1953-54-55-58 atau eks-KRD (buatan tahun 1976/78/80/82). Terkadang kereta bagasi Parcel/Cargo juga digunakan.
- Kereta pembangkit (KP3) biasa/eks KRD
Catatan: Kereta bagasi adalah aling-aling, dan digembok/pintu tidak bisa dibuka.
Galeri
Pranala luar
|
---|
- Hanya berisi layanan kereta api yang dioperasikan oleh induk perusahaan. Untuk layanan yang dioperasikan oleh anak perusahaan, lihat Templat:KAI Commuter untuk layanan KAI Commuter, Templat:KAI Bandara untuk layanan KAI Bandara dan Templat:KCIC untuk layanan KCIC/Whoosh
|
Kereta api antarkota |
---|
Eksekutif | |
---|
Campuran | Eksekutif dan Bisnis | |
---|
Eksekutif dan Premium | |
---|
Eksekutif dan Ekonomi | |
---|
|
---|
Premium | |
---|
Ekonomi | Susunan kursi 2–2 | |
---|
Susunan kursi 3–2 | |
---|
|
---|
| |
Kereta api lokal |
---|
Ekonomi lokal | |
---|
KRD | |
---|
Perintis dan bus rel | |
---|
LRT | |
---|
KA bandara dan feeder KAI | |
---|
|
Layanan lain dan topik terkait |
---|
Kereta wisata | |
---|
Rencana beroperasi | |
---|
Pengganti KA |
- Purwokerto–Purbalingga–Wonosobo pp (angkutan terusan)
- Semarang–Demak–Kudus-Pati pp (angkutan terusan)
|
---|
Topik terkait | |
---|
|
|
- Tebal pada kelas ekonomi: tidak disubsidi.
- Miring: KA tambahan/fakultatif.
- Garis bawah: KA aglomerasi.
|