Stasiun Walikukun awalnya menggunakan bangunan lama di sisi utara jalur rel serta memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 yang lama merupakan sepur lurus dan satu sepur badug lama yang terletak tepat di sebelah timur bangunan stasiun. Setelah jalur ganda ruas Geneng–Kedungbanteng dioperasikan sejak 30 November 2019,[4] jumlah jalur bertambah menjadi empat. Jalur 2 yang baru dijadikan sepur lurus arah Madiun, serta jalur 3 yang baru dijadikan sepur lurus arah Solo. Namun, peron baru hanya dibangun pada jalur 1, sedangkan peron pada jalur 3 dan 4 hanya berupa peron yang dulunya merupakan bagian dari bangunan lama.
Stasiun ini dibangun ulang seluruhnya[peron jalur 3 dan 4 tidak dibangun baru] oleh Balai Teknik Perkeretaapian Surabaya (dahulu BTP Jatim) Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagai paket dalam proyek Jalur Ganda Madiun-Kedungbanteng yang beroperasi pada 2019. Saat pembangunan jalur ganda, diagram lintasan stasiun mengalami perombakan, yaitu dengan membongkar jalur 2 yang lama, menambahkan satu jalur belok baru di sisi selatan bangunan lama stasiun sebagai jalur 1 yang baru, mengubah jalur 1 yang lama menjadi jalur 3 yang baru, serta mengubah jalur 3 yang lama menjadi jalur 2 yang baru. Bangunan lama stasiun beserta gudang peninggalan Djawatan Kereta Api telah dirobohkan karena terkena dampak pembangunan jalur 4 yang juga merupakan jalur belok baru di bekas sepur badug tersebut sehingga digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar di sisi selatan jalur rel. Selain itu, sistem persinyalan diubah dari sistem mekanik menjadi sistem elektrik.[5]
Perjalanan ke arah Madiun pada jadwal pagi dan sore, sedangkan sebaliknya pada jadwal pagi dan siang.
Insiden
Pada tanggal 6 April 2018, pukul 18.25 WIB di km 215+8 jalur kereta api Solo Balapan–Kertosono, 5 km sebelah barat dari Stasiun Walikukun terjadi kecelakaan kereta api Sancaka. Insiden ini menyebabkan terganggunya jalur lintas selatan selama hampir 2 hari. Dapat disimpulkan bahwa kejadian ini terjadi akibat tidak adanya koordinasi antara pemilik proyek, penanggung jawab proyek serta pihak transportir terkait Standar Operasional Prosedur secara tertulis di area proyek.
Galeri
Bangunan lama Stasiun Walikukun, 2017
Emplasemen Stasiun Walikukun baru, 2020
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).