[[Berkas:France Chartres JesseTree c1145 a.JPG|ka|jmpl|100px|Mosaik yang memperlihatkan silsilah Yesus.Yesus sering disebut sebagai anak Daud,berarti kelahirannya berasal dari keturunan [Daud]. Ia juga disebut sebagai taruk Isai atau tunas Isai yang berarti bahwa kelahirannya berasal dari keturunan (Isai), ayah (Daud).
Injil Matius dimulai dengan silsilahYesusKristus dari garis keturunan Yusuf. Silsilah ini menunjukkan bahwa Yesus berasal dari keturunan Daud, dan karena itu adalah ahli warisnya. Injil ini juga menyatakan bahwa Yesus adalah anak Allah, dan Yusuf sebenarnya bukan ayah kandung Yesus. Namun secara hukum, Yusuf adalah ayah Yesus.
Silsilah Yesus, menurut Injil Matius terdiri dari 14 keturunan sejak Abraham hingga Daud, 14 keturunan dari Daud hingga masa pembuangan ke Babel, dan 14 keturunan dari masa pembuangan ke Babel hingga Yesus Kristus:
* Nama Yoyakim atau Elyakim (nama Yoyakim adalah nama pemberian dari Firaun Nekho), anak dari Yosia dan ayah dari Yekhonya tidak tercantum dalam Kitab Matius, tetapi tercantum di Kitab I Tawarikh 3:15-17.
Wanita-wanita dalam silsilah
(a) "dari Tamar", seorang Kanaan, menantu perempuan Yehuda.[1]
(b) "dari Rahab", isterinya, seorang Kanaan, membantu mata-mata di Yerikho.[2]
[[Berkas:JesseTree.jpg|jmpl|200px|Silsilah dalam Matius biasanya digambarkan dengan sebuah pohon yang menggambarkan bahwa Yesus diturunkan dari Isai, ayah raja Daud]]
Matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan nubuat mengenai pengharapan Israel. Beberapa penggenapan nubuat tentang Yesus yang dicatat oleh Matius:
Menurut Lukas, Yesus adalah keturunan Raja Daud melalui anaknya yang bernama Natan.
Frasa "Menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli" juga dapat diartikan dengan "tanda kurung" sebagai "Ia adalah putra (menurut anggapan orang, Yusuf) Eli."[8] Dalam penafsiran ini, Yesus adalah keturunan Eli, karena Eli adalah kakek dari pihak ibu, sehingga merupakan leluhur laki-laki terdekat.[9] Dengan demikian, "Yusuf anak Eli" bermakna "menantu laki-laki",[10] kemungkinan anak waris Eli melalui putri tunggalnya, Maria.[11] Contoh dari Perjanjian Lama penggunaan istilah demikian adalah pada Yair, yang disebut "Yair putra Manasye"[12] tetapi sebenarnya adalah putra dari cucu perempuan Manasye.[13] Bagi orang Kristen, hal ini merupakan pernyataan kelahiran Yesus Kristus dari seorang perawan, dengan catatan silsilah dari pihak ibu, meskipun tidak lazim dalam tradisi patrilinear (garis keturunan ayah).
Menurut R. A. Torrey, Maria tidak disebutkan namanya secara langsung karena menurut adat Yahudi kuno, nama seorang perempuan tidak diperbolehkan dimasukkan ke dalam daftar silsilah, melainkan nama suaminya yang dimasukkan sebagai "putra" dari mertua laki-lakinya, yaitu ayah perempuan tersebut.[14]
Lightfoot[10] melihat adanya pemastian sebuah catatan dalam Talmud mengatakan bahwa Eli adalah ayah Maria, jadi ayah mertua Yusuf.[15] meskipun teks itu masih diperdebatkan.[16] Tradisi Patristik secara konsisten menyebut ayah Maria bernama "Yoakim" (Joachim). Dapat dijelaskan bahwa Eli merupakan kependekan Eliakim,[9] yang dalam Perjanjian Lama merupakan nama lain dari raja Yoyakim,[17] dan kemudian menjadi "Joachim".
Nabi Yesaya: Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini. (Yesaya 9:7)
Nabi Yeremia: Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. (Yeremia 23:5)
Orang-orang Yahudi menuntut bahwa Mesias sejati harus dapat menunjukkan bukti silsilahnya dari Daud, seperti yang dicatat dalam Injil Yohanespasal 7:
Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal. (Yohanes 7:42)
Bukti silsilah dari sumber lain
Eusebius
Eusebius menulis dalam bukunya "Ecclesiastical History" bahwa Kaisar Romawi Domitian menginterogasi beberapa cucu dari Yudas, saudara Yesus Kristus, untuk meyakinkan bahwa mereka tidak dapat mengklaim sebagai penerus tahta Kerajaan Yehuda. Orang-orang ini menunjukkan tangan mereka yang kasar sebagai bukti bahwa mereka hanya petani biasa.[18]
^Nolland, John (2005), The Gospel of Matthew: a commentary on the Greek text, Grand Rapids: W. B. Eerdmans, hlm. 70, ISBN978-0-8028-2389-2, menganggap harmonisasi ini "paling menarik".