Kotbah ini dianggap sebagai contoh dari apa yang diberitakan YesusKristus di setiap tempat yang dikunjungi-Nya.
Sejumlah bagian terkenal dari pasal 6 adalah hal pemberian sedekah, "Doa Bapa Kami" dan nasihat untuk mencari dulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya dalam mengatasi kekuatiran.[4]
Struktur isi
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Seorang akademisi patristik dan teolog Anglikan bernama Henry Chadwick mengatakan bahwa ayat ini merujuk pada Sirakh 28:2 ("Ampunilah kesalahan kepada sesama orang, niscaya dosa-dosamupun akan dihapus juga, jika engkau berdoa.")[10][11]
[Yesus berkata:] "dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)"[12]
[Yesus berkata:] "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.".[13]
Ayat 17-18
[Yesus berkata:] "17Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, 18supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."[14]
Ayat 24
[Yesus berkata:] "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."[15]
Ayat 25
[Yesus berkata:] "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?"[16]
Yesus tidak bermaksud bahwa mengadakan persiapan untuk kebutuhan fisik di masa depan adalah salah (bandingkan 2 Korintus 12:14; 1 Timotius 5:8). Yang dilarang oleh Yesus adalah kekuatiran atau kecemasan yang menunjukkan bahwa orang kurang percaya akan pemeliharaan dan kasih Allah sebagai Bapa orang percaya (Yehezkiel 34:12; 1 Petrus 5:7; Matius 6:30).[17]
Ayat 28
[Yesus berkata:] "Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,"[18]
Ayat 33
[Yesus berkata:] "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."[4]
Ayat 34
[Yesus berkata:] "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."[19]
^Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
^John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.