Zadok (bahasa Ibrani: צדוק, Ṣadhoq, Tsadok yang berarti saleh, berbudi, budiman)[1] adalah seorang imam pada zaman raja Daud yang dicatat dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di AlkitabKristen.[2] Zadok merupakan anak dari Ahitub, keturunan Eleazar. Ia adalah imam di istana Daud bersama dengan Abyatar. Ia mendukung Daud pada waktu pemberontakan anaknya Absalom. Ia juga mendukung penunjukan Salomo sebagai raja pengganti Daud seperti yang dicatat dalam Kitab 1 Raja-raja:
Lalu pergilah imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan orang Kreti dan orang Pleti, mereka menaikkan Salomo ke atas bagal betina raja Daud dan membawanya ke Gihon. Imam Zadok telah membawa tabung tanduk berisi minyak dari dalam kemah, lalu diurapinya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup, dan seluruh rakyat berseru: "Hidup raja Salomo!" Sesudah itu seluruh rakyat berjalan di belakangnya sambil membunyikan suling dan sambil bersukaria ramai-ramai, sampai seakan-akan bumi terbelah oleh suara mereka.[3]
Keturunan
Keturunan Zadok menjadi Imam di kerajaan Yehuda. Daftar silsilah dari Harun hingga Hilkia adalah sebagai berikut:
Menurut 1 Tawarikh24:3, Zadok adalah keturunan Lewi melalui Harun. Namun, ada pakar modern mengatakan bahwa Zadok adalah keturunan Yebusit. Yebusit itu sendiri adalah penduduk dari salah satu kota yang ditaklukkan oleh Daud. Namanya memperlihatkan kedekatan dengan Melkisedek yang dalam Kitab Kejadianpasal 14 digambarkan sebagai seorang imam dari Yerusalem. Keturunan Zadok menguasai perimaman Yerusalem sampai tahun 171 sM. Pada waktu itu perimaman dikuasai oleh golongan Hasmonea. Para imam Zadok adalah pemimpin pertama dari persekutuan yang dibentuk di Qumran. Nama Saduki mungkin juga dihubungkan dengan Zadok. Zadok beserta keturunannya berhenti menjalankan tugas sebagai imam di istana Salomo sampai kehancurannya pada tahun 587 sM.