Setelah selesai berbicara, Ia [Yesus] berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."[4]
Ayat ini hanya terdapat dalam Injil Lukas. Di sini YesusKristus yang dikenal sebagai tukang kayu, memberi pelajaran kepada Simon Petrus, seorang penjala ikan, cara untuk mendapatkan ikan setelah semalam-malaman para nelayan gagal memperoleh ikan. Hal inilah yang memberi kesan mendalam pada diri Petrus dan murid-murid lain yang seprofesi dengan Petrus. Petrus, Andreas, Yohanes dan Yakobus sebelumnya telah bertemu Yesus di Yudea, menurut catatan Injil Yohanes, tetapi pertemuan di danau Genesaret inilah yang mendorong mereka untuk meninggalkan pekerjaan dan mengikut Yesus ke manapun Ia pergi dan menjadi rasul-rasul-Nya.[5]
Ayat 26
Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."[6]
Ayat 39
[Yesus berkata:] Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."[7]
Kalimat ini tidak dicatat dalam Injil Matius maupun Injil Markus. Barangkali ini merupakan perkataan yang ironis tentang orang Yahudi yang menolak "anggur baru" Injil dan berpendapat bahwa "anggur tua" (Yudaisme abad pertama) itu cukup baik. Di sini Yesus mengemukakan bahwa mereka yang terbiasa meminum anggur yang telah difermentasi memperoleh keinginan untuknya dan tidak mau anggur yang belum difermentasi. Tuhan mengakui bahwa minuman yang mengandung alkohol mempunyai pengaruh yang membuat orang kecanduan. Bukannya Yesus, tetapi orang yang minum anggur tua itulah yang beranggapan "yang tua itu baik".[8]
1) Tidak boleh ditafsirkan bahwa ayat ini menyatakan "anggur tua" (yaitu, Yudaisme) itu lebih baik daripada "anggur yang baru" (yaitu, InjilKristus), sebab dengan demikian kita akan membalikkan arti perumpamaan ini. Yang dikatakan Yesus ialah bahwa orang Farisi dan para pengikut mereka bahkan tidak akan mengenal manfaat anggur yang baru. Mereka merasa bahwa "yang tua itu" sudah cukup baik. Orang Farisi lebih suka penafsiran para rabi mengenai hukum Taurat daripada anggur manis yang murni dan baru dari Injil Kristus.
2) Orang Farisi tidak ingin minum "anggur yang terbaik". Mereka menolak untuk menerima penyataan yang baru mengenai Allah dan sebaliknya mencari hanya hal-hal yang telah diubah oleh manusia (yaitu, difermentasi). Namun bagi mereka yang menerima Yesus, air buah anggur yang baru (Injil) itu lebih disukai daripada anggur tua yang difermentasi (agama Farisi).[8]
Ilustrasi
Ada orang-orang datang membawa seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada Yesus karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas Yesus.
Sesudah atap terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
Di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah sendiri?"
Tetapi Yesus segera mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? ... Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"
Berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu: "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
Orang lumpuh itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu.
Mereka semua takjub dan berkata: "Yang begini belum pernah kita lihat."
Referensi
^Terjemahan: "Dan mereka memuliakan Allah dan dipenuhi oleh ketakutan"
^Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
^John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.