"Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."[8]
Ini merupakan pengajaran YesusKristus yang menguatkan pernyataan ayat-ayat dari Kejadian 1 dan Kejadian 2 yang telah tertulis berabad-abad sebelumnya.
Ayat 9
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."[9]
Ayat 11
Akan tetapi Ia (Yesus) berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja."[10]
Perkataan ini hanya dicatat dalam Injil Matius, tidak terdapat dalam kitab-kitab lain. Menjawab komentar murid-murid bahwa orang "lebih baik jangan kawin" Yesus mengindikasikan bahwa memang ada orang-orang yang memilih untuk tidak kawin, meskipun jumlahnya tidak banyak. Orang yang demikian itu termasuk rasul Paulus.[11]
Ayat 12
"Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."[12]
Perkataan ini hanya dicatat dalam Injil Matius, tidak terdapat dalam kitab-kitab lain. Yesus mengindikasikan bahwa memang ada orang yang dilahirkan tanpa kemampuan berhubungan badan, ada pula yang dikebiri. Namun, ada yang diberi karunia roh untuk tidak kawin demi memusatkan pelayanan kepada Allah.[13][11]
Peristiwa-peristiwa dalam pasal ini digabung dalam satu lukisan karya Rembrandt yang lebih dikenal dengan nama "Hundred Guilder Print.[14] Lukisan yang dikerjakan pada tahun 1640-an dan selesai pada tahun 1649 ini unik karena lebih menggambarkan belas kasihan dan kedamaian.[15] Tokoh YesusKristus ditempatkan di tengah sebagai pusat lukisan, dikelilingi oleh murid-murid-Nya, ahli Taurat yang berdebat dengan-Nya, ibu-ibu yang membawa bayi-bayi mereka untuk diberkati, melambangkan penerimaan Kristus atas semua orang, meskipun di mata umum tidak penting kedudukannya, orang-orang sakit yang disembuhkan-Nya, orang muda yang kaya terduduk dengan tangan memegang kepala berjalan ke luar ke arah gerbang di sebelah kanan, mengingat-ingat peringatan Yesus tentang bahaya pengumpulan kekayaan. Dengan demikian, etsa ini juga mempunyai fungsi pendidikan karena menggabungkan sejumlah pesan agamawi..[15]
^Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kritis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
^John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.