Bahasa Tontemboan dikategorikan sebagai C6b Threatened menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mulai terancam dan mengalami penurunan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai.
Arti Tontemboan adalah 'orang gunung' atau 'orang yang berasal dari beberapa daerah dataran tinggi di Minahasa'. Bahasa Tontemboan adalah salah satu bahasa dari rumpun bahasa yang ada di tanah Minahasa, Sulawesi Utara. Selain itu, bahasa Tontemboan juga digunakan oleh sebagian warga keturunan Minahasa di desa Kaaruyan, kecamatan Paguat, di Gorontalo.[5]Bukan hanya digunakan di wilayah Minahasa Bahasa Tontemboan juga dituturkan di desa dan kecamatan di sepanjang perbatasan antara kabupaten Minahasa Selatan dan kabupaten Bolaang Mongondow Contohnya Seperti di Kecamatan Moat,Kecamatan Passi Timur, dan Kecamatan Poigar. Yang mana Sebagian Besar Penduduk Merupakan Penutur bahasa Tontemboan yang Bermukim Di kabupaten Bolaang Mongondow.
Nama dan dialek
Nama lain dan nama dialeknya adalah Makela'i-Maotow, Makelai, Matana'i-Maore', Matanai, Pakewa, Kumawangkoan, Tompakewa, Tumompaso, Sonder, dan Tountemboan.[6]
Bilangan
Bahasa Indonesia
Bahasa Tontemboan
Nol
–
Satu
Esa
Dua
Rua
Tiga
Tellu
Empat
əpat
Lima
Lima
Enam
Enem
Tujuh
Pitu
Delapan
Walu
Sembilan
Siow
Sepuluh
Saŋapulu’
Lima Puluh
Lima ŋapulu’
Seratus
Ma’atus
Seribu
Mariwu
Kosakata
Contoh beberapa kosakata dalam bahasa Tontemboan sebagai berikut:[7]
Bahasa Indonesia
Bahasa Tontemboan
Bapak
Ama/Amaŋ
Dimana
Ambisa
Hati
Ate
Bantal
Buwungang
Air
Rano
Kami
Cami
Makan
Kuman/Kumang
Bekerja
Matawoy
Api
Api
Telinga
Luntəng
Dingin
Marate
Awan
Kambuŋ
Sayap
Tətələw
Kamu
Ko
Tahun
Taun
Mengetahui
Keləkan
Pemakaian
Pada Tahun 2013, diperkirakan jumlah penutur bahasa Tontemboan berjumlah 100.000 jiwa. Pemakaian bahasa Tontemboan hanya berlangsung pada kaum tua dan tidak berlanjut kepada generasi muda, hal ini menyebabkan bahasa Tontemboan termasuk bahasa yang terancam punah. Apalagi daerah penggunaannya yang berada di sekitar Langoan, Sonder, Suluun, dan Amurang, para kaum mudanya lebih memilih menggunakan bahasa Melayu Manado dalam percakapan sehari-hari.[8]
Dokumentasi tentang hasil penelitian bahasa Tontemboan yang dihimpun sejak masih jaman kolonial Belanda relatif tidak banyak diketahui oleh publik, karena masih jarang dipublikasikan dan apalagi ditulis dalam bahasa Belanda.[9]
Referensi
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Tontemboan". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
^"Bahasa Tontemboan". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.