Bahasa Melayu Deli adalah sebuah dialek bahasa Melayu yang dituturkan di wilayah Medan, Deli Serdang, dan Serdang Bedagai. Bahasa Melayu Deli juga digunakan sebagai alat komunikasi masyarakat Melayu Deli di Percut Sei Tuan dan Tanjung Morawa.[2] Bahasa ini dianggap masih berkerabat dekat dengan bahasa Melayu Langkat.
Dialek representatif Melayu Deli adalah dialek Melayu Medan yang digunakan di Kota Medan.
Penelitian
Peneliti awal bahasa Melayu Deli adalah orang-orang Belanda, antara lain C. Hooykaas pada tahun 1951.[3] Namun demikian, penelitian-penelitian ini tidak dilakukan secara mendalam. Sekitar tahun 1953, Prof. Dr. Roolvink juga pernah membicarakan keunikan bahasa Melayu Deli itu, namun tidak secara keseluruhan.[3] Penelitian selanjutnya yang lebih lengkap baru dilakukan pada tahun 1975—1976 oleh Syahdan Manurung dan Zubeirsyah dalam Proyek Penelitian Bahasa Indonesia dan Daerah, Desember 1975.[3]
Kosakata
Berikut ini contoh kosakata bahasa Melayu Deli dan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia.
Bahasa Melayu Deli
|
Bahasa Indonesia
|
Aah
|
Iya
|
Abah
|
Abang (ada talian darah); di keluarga-keluarga tertentu dipergunakan untuk menyebut ayah
|
Acan
|
sengaja mengusik atau mengejek
|
Acap-acap
|
Setinggi
|
Aci
|
Boleh; sah
|
Acik
|
Panggilan untuk adik dari orang tua
|
Acu
|
Menacungkan sesuatu
|
Agah
|
Bercanda (biasanya dengan bayi)
|
Ageh
|
Beri
|
Agham-agham
|
Ikatan atau pegangan yg asal asalan
|
Aghi
|
Kemarin; waktu yang sudah lewat
|
Aghok
|
Hasut; provokasi
|
Agu
|
Kocok; aduk supaya menyatu
|
Ajang
|
Milik; kepunyaan
|
Ajat
|
Ingin; hasrat
|
Ajok
|
Tiru
|
Akor
|
Cocok; harmonis
|
Alahai
|
Aduhai (biasanya untuk mengekspresikan kekaguman)
|
Alak-alak
|
Remaja usia kira-kira 11—15 tahun
|
Alang
|
Sebutan untuk anak ketiga
|
Aleh
|
Seandainya; mana tahu
|
Alip
|
Permainan kanak-kanak, misalnya alip berondok, alip jongkok, dan lain sebagainya
|
Alip-alip
|
Sebutan untuk buku belajar membaca huruf Arab hingga ke Juz Amma
|
Alu
|
Kayu penumbuk untuk menumbuk padi
|
Ambai
|
Jaring untuk menangkap ikan atau udang yg dipasang di tengah arus air dengan 2 tiang
|
Ambe
|
Saya; aku
|
Ambek
|
Ambil
|
Ambek pakan
|
Ambil hati; menunjukkan seolah empati
|
Ampan
|
Terpental karena mengenai sesuatu
|
Andak
|
Sebutan untuk anak kelima
|
Andam
|
Memotong atau mencukur sedikit rambut mempelai sebelum bersanding; cukur surai
|
Andong
|
Nenek
|
Angah
|
Sebutan untuk anak kedua
|
Angek
|
Panas hati; iri
|
Anggah
|
Pamer kekuatan atau kekayaan
|
Anggau
|
Makhluk halus sejenis genderuwo
|
Anggok-anggai
|
Kondisi mengangguk karena mengantuk; terkantuk
|
Angleh
|
Cocok; serasi dalam hal pekerjaan atau kemitraan dalam kerja
|
Antah
|
Kulit padi dalam tumpukan beras
|
Antok
|
Bentur
|
Aok
|
Iya; ya; iyalah
|
Apam balik
|
Martabak manis
|
Api-api
|
Benalu
|
Asak
|
Dorong; desak
|
Atak
|
Bagi-bagi
|
Atog
|
Atau
|
Atok
|
Orang tua dari ayah atau ibu
|
Awah
|
Sistem bagi hasil antara pemilik dan petani
|
Awak
|
Diri pribadi; diriku; dirimu
|
Ayak
|
Serak; buyar
|
Ayoh
|
Ayah
|
Ayong
|
Tutur anak pertama (sulong; long; yong; iyong)
|
Referensi
Pranala luar