Bahasa KangeanBahasa Kangean (disebut sebagai Bhânta Kangèyan ataupun Oca' Kangèyan oleh masyarakat lokal) adalah sebuah dialek bahasa Madura yang dituturkan oleh etnis Kangean,[5] yang merupakan sebuah kelompok etnis berasal dari pulau Kangean di wilayah Kepulauan Kangean, utara Laut Bali.[6][7][8] SubdialekBerdasarkan kajian leksikal, ditinjau dari segi dialektologinya, dialek Kangean secara umum dapat dibagi kedalam tiga subdialek utama, yakni meliputi Kangean Barat, Kangean Tengah, dan Kangean Timur.[9] Perbandingan antar subdialek
PenulisanSistem PenulisanDitelisik dari segi etnolinguistik (sejauh ini) dari penemuan prasasti-prasasti di Kepulauan Kangean, bahasa Kangean belum diketahui aksara aslinya atau dapat disimpulkan bahwa sejauh ini tidak memiliki aksara tradisional tersendiri. Dari masa ke masa, penggunaan aksara-aksara dari bahasa-bahasa lain digunakan untuk menulis kesusastraan berbahasa Kangean, diantaranya yakni mencakup aksara Carakan (Jawa), Lontaraq, Mangkasaraq, Pegon, dan aksara Latin yang kini sangat dominan digunakan. LatinBahasa Kangean kini umumnya ditulis dalam aksara Latin yang berjumlah 26 huruf, namun penggunaan huruf X dan Z umumnya jarang ditemui di kehidupan sehari-hari kecuali dalam nama. Pada zaman kolonial Belanda, aksara Latin yang digunakan dalam bahasa Kangean memiliki diakritik seperti dalam aksara Latin untuk bahasa Jawa Kuno yang digunakan untuk membedakan bunyi dalam kata; contohnya seperti kata tepaq (terj. har. "sesuai") dulunya ditulis sebagai tĕppaq, akan tetapi pada zaman kini bahasa Kangean cenderung ditulis tanpa menggunakan diakritik dan telah mengalami pembakuan pengejaan mengikuti ejaan bahasa Jawa namun lebih sederhana (contohnya kata bathik dalam bahasa Jawa akan dieja sebagai batik dalam bahasa Kangean).
KekerabatanPerbandingan
Lihat jugaReferensi
Catatan
Bibliografi
Pranala luarWikipedia juga mempunyai edisi Bahasa Kangean
|