Bahasa FoauBahasa Foau, atau yang juga disebut sebagai bahasa Abawiri, merupakan sebuah bahasa dalam rumpun Padang Danau yang dituturkan di Papua, Indonesia, tepatnya di desa Fuau yang terletak di sepanjang aliran sungai Dijai yang merupakan hulu dari sungai Mamberamo. Bahasa ini dimasukkan dalam cabang timur tersendiri bersama dengan bahasa Taborta (Taworta) oleh Clouse[4] karena sedikitnya data dan informasi yang tersedia mengenai bahasa-bahasa yang dituturkan disana.[5] Seperti bahasa dalam rumpun Padang Danau lainnya, bahasa Foau terkenal karena memiliki unsur linguistika nada yang sangat kental[6] serta kurangnya konsonan sengau dengan fakta bahwa bahasa-bahasa dalam rumpun ini rata-rata tidak memiliki konsonan maupun vokal sengau baik murni hingga tersengaukan, bahkan sampai bentuk alofoninya.[7] FonologiBahasa Foau memiliki 16 konsonan obstruen yang terdiri atas 8 konsonan murni dan 8 konsonan terbibirkan, serta 1 konsonan sonoran /ɾ/ dalam kotak fonemnya. Berikut merupakan tabel konsonan dan vokal beserta ortografinya dalam masyarakat setempat (ditulis dengan <kurung siku>) apabila fonem yang dilambangkan berbeda dari kenampakan ortografinya.
Bahasa Foau memiliki 7 vokal dengan 3 diantaranya merupakan konsonan tertutup, yakni: /i/, /y/, dan /i̝/.
KosakataLihat entri bahasa foau di kamus bebas Wiktionary. Berikut merupakan beberapa kosakata dalam Bahasa Foau: [8]
Referensi
|