Bahasa Iloko dikategorikan sebagai C3 Wider Communication menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini digunakan di wilayah yang cukup luas maupun dipertuturkan cukup luas, misalnya beberapa kota
Video dari seorang penutur yang berbicara dalam bahasa Iloko
Sampel teks
Logo Wikipedia dalam bahasa Iloko yang berisi transkripsi "Wikipedia" (atas) ke dalam ortografi masing-masing dan slogan "Ensiklopedia Bebas" (bawah) yang diterjemahkan ke dalam bahasa tersebut.
Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai.
Cari artikel bahasaCari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Halaman bahasa acak
Bahasa Iloko (ragam: Iluko, Iloco, Ilokano, Ilocano) adalah bahasa paling banyak ketiga yang dituturkan di Filipina dan bahasa ibu yang digunakan oleh sekitar 10.000.000 orang. Dari antara 10.000.000 pengguna, 7.700.000 menggunkan bahasa Iloko ini sebagai bahasa utama dan 2.300.000 menggunakan bahasa ini sebagai bahasa kedua.
Bahasa ini juga merupakan basantara di wilayah utara Filipina, dan menjadi bahasa kedua bagi penutur yang juga menuturkan Ibanag, Ivatan, dan bahasa-bahasa di Luzon Utara sebagai bahasa ibu.[1]
Pada September 2012, Provinsi La Union mengeluarkan peraturan yang mengakui bahasa Iloko sebagai bahasa resmi provinsi, selain Filipino dan Inggris.[4] Provinsi tersebut menjadi yang pertama di Filipina yang mengeluarkan peraturan melindungi bahasa pribumi.[4]
Sejarah
Orang-orang Ilokano adalah keturunan penutur bahasa Austronesia dari selatan Cina melalui Taiwan.[butuh rujukan]. Berberapa keluarga dan puak tiba dengan menggunakan viray atau bilog yang berarti perahu Istilah Iloko berasal dari i-, yang berarti "dari", dan luk, yang berarti "teluk", jadi Iloko berarti "orang dari teluk". Orang Iloko juga menyebut diri mereka Samtoy, pemendekan dari frasa bahasa Iloko saö mi ditoy, yang berarti "bahasa kita disini".
Sastra Iloko
Masa lalu orang Ilokano dengan kepercayaan animisme memberi latar-belakang yang kaya dalam cerita rakyat, mitos dan tahayul. Ada banyak cerita tentang roh dan makhluk baik dan jahat. Pembentukan mitosnya berkisar pada raksasa Aran dan suaminya Angngalo, dan namarsua (Pencipta).
Kisah kepahlawanan Biag ni Lam-ang (Kehidupan Lam-ang) adalah salah satu cerita pribumi yang bertahan pada masa kolonialisme, meski sekarang diceritakan kembali dengan percampuran dengan banyak unsur asing. Ia mencerminkan nilai yang penting bagi masyarakat Iloko; ini adalah cerita perjalanan seorang pahlawan dengan semangat, kesetiaan, paham, penghormatan dan ikatan leluhur dan keluarga.
Budaya orang Iloko berevolusi pada ritual hidup, pesta adat dan sejarah lisan. Hal-hal ini dirayakan dengan lagu (kankanta), tarian (sala), puisi (daniw), teka-teki (murmurtia), peribahasa (pagsasao), berbalas kata yang disebut bucanegan (dari nama penulis Pedro Bucaneg, dan sepadan dengan Balagtasan pada orang tagalog) dan cerita kepahlawanan.
Tata Bahasa
Bahasa Ilokano mempunyai struktur dengan predikat di awal kalimat. Yaitu, kata kerja dan kata sifat berada di awal kalimat, diikuti bagian kalimat yang lain. Bahasa Ilokano menggunakan daftar imbuhan-imbuhan yang sangat rumit dan perulangan untuk menyatakan kategori tata bahasa. Belajar kata dasar sederhana dan imbuhan yang berkaitan akan membantu membentuk kalimat yang benar.
Kamus kata
Serapan
Kosakata bahasa Iloko dekat kemiripannya dengan bahasa-bahasa di pulau Kalimantan. Kata tambahan/serapan bahasa asing paling banyak berasal dari bahasa Spanyol, lalu bahasa Inggris dan sedikit bahasa Hokkien (Min Nan), bahasa Arab, dan bahasa Sanskerta.
Ania ti naganmo? (sering dipendekkan: Aniat' naganmo?)
Dimana kamar mandi?
Ayanna ti banio?
Saya tidak mengerti
Diak matarusan
Saya mencintai kamu
Ay-ayatenka atau Ipatpategka
Maaf
Pakawan atau Dispensar
Sampai jumpa
Agpakadaakon atau Kastan/Kasta pay (Sampai nanti) atau Sige (Baiklah) atau Innakon (Aku pergi)
Bilangan (Bahasa Iloko: Bilang), Hari, Bulan
Bilangan
0
ibbong ATAU awan ATAU sero (Inggris zero) ATAU itlog (Slang Ilokano, "telur")
0.25 (1/4)
kakappat
0.50 (1/2)
kagudua
1
maysa
2
dua
3
tallo
4
uppat
5
lima
6
innem
7
pito
8
walo
9
siam
10
sangapulo
11
sangapulo ket maysa
20
duapulo
50
limapulo
100
sangagasut
1,000
sangaribo
10,000
sangalaksa
1,000,000
sangariwriw
1,000,000,000
sangabilion (Inggris Amerika, miliar)
Hari dalam sepekan
Senin
Lunes
Selasa
Martes
Rabu
Mierkoles
Kamis
Huebes
Jumat
Biernes
Sabtu
Sabado
Minggu
Domingo
Nama hari berasal dari bahasa Spanyol.
Bulan
Januari
Enero
Juli
Hulio
Februari
Pebrero
Augustus
Agosto
Maret
Marso
September
Septiembre
April
Abril
Oktober
Oktubre
Mei
Mayo
November
Nobiembre
Juni
Hunio
Desember
Disiembre
Nama bulan berasal dari bahasa Spanyol.
Satuan waktu
detik
kanito ATAU segundo
menit
minuto ATAU daras
hari
aldaw
pekan
lawas ATAU domingo
bulan
bulan
tahun
tawen ATAU anio
Bahasa Iloko menggunakan campuran bahasa Spanyol dan bahasa Iloko untuk menyebut tentang waktu:
1:00 a.m. A la una iti bigat (Satu dinihari)
2:30 p.m. A las dos imedia iti malem (bahasa Spanyol, Son las dos y media de la tarde or "Dua lebih setengah(=tiga puluh menit) sore")
Bahasa Iloko memakai campuran bilangan bahasa Iloko dan Spanyol. Biasanya bilangan bahasa Iloko digunakan untuk menyatakan jumlah dan bilangan bahasa Spanyol untuk waktu dalam sehari dan untuk referensi.
Spanyol:
Mano ti tawenmo? Beintiuno.
Berapa umurmu? Dua puluh satu.
Luktanyo dagiti Bibliayo iti libro ni Juan capitulo tres bersikolo diesiseis.
Buka Alkitabmu pada kitab Yohanes pasal tiga ayat enam belas.
Iloko:
Mano a kilo a bagas ti kayatmo? Sangapulo laeng.
Berapa kilo beras yang Anda mau? Sepuluh saja.
Adda dua nga ikan kenkuana.
Dia mempunyai dua ikan.
Lebih Banyak Kata Bahasa Iloko
ading = adik
al-alia = hantu/roh
apay = mengapa?
apong = kakek
apong baket = nenek
annay! = Aduh!
aso = anjing
aysus! = Oh, Yesus/Ya Tuhanku!
apong lakay = kakek
babai = wanita
bakla/maing = banci
baket = perempuan tua(nenek) / istri
balla = gila
bangsit = bau
barok = anak (lelaki) muda
basang = gadis muda
(ag)basa = membaca
basul = salah, kesalahan
bisin = kelaparan
(ag)buya = (meng)amat(i), (me)nonton
dadael = menghancurkan
digos = mandi
gayyem = teman
kaanakan = keponakan
kabalio = kuda
kabsat = saudara(kandung)
kanayon = selalu
kasinsin = sepupu
katawa = tertawa
kuddot = mencubit
inang/nanang = ibu
lalaki = lelaki
lakay = lelaki tua (kakek)/ suami
mabisin = lapar
manang = kakak perempuan atau keluarga (yang lebih tua); juga bisa dipakai untuk wanita sedikit lebih tua dari si penutur
mangan = makan
manong = kakak perempuan atau keluarga (yang lebih tua); juga bisa dipakai untuk pria sedikit lebih tua dari si penutur
mari = teman wanita/ibu
naimas = enak
nana = nenek
nasam-it = manis
naalsem = masam
napait = pahit
naapgad = asin
(na)pintas = cantik
nataraki = cakep (pria, agak kurang sopan, lebih cocok dipakai untuk hewan, seperti untuk ayam jantan ), biasanya diganti dengan 'ganteng'
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Iloko". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
^"Bahasa Iloko". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
^Bellwood, Peter (1998). "Taiwan and the Prehistory of the Austronesians-speaking Peoples". Review of Archaeology. 18: 39–48.