Nama kitab ini merupakan terjemahan harfiah dari nama kitab ini dalam Alkitab SeptuagintaYunani, yaitu "Σοφῐ́ᾱ Σολομῶντος" (Sofíā Solomôntos). Nama tersebut merujuk pada isi kitab ini yang bertema "hikmat" atau kebijaksanaan", dan pada tradisi yang menyebutkan bahwa kitab ini dibuat oleh Raja Salomo sendiri.
Isi
Kitab ini khusus berbicara tentang pembalasan sebagai hukuman bagi penyembahan berhala.[2] Berbeda dengan kitab hikmat/kebijaksanaan lainnya, kitab ini memberikan perhatiannya pada sejarah keselamatan orang bijak dan kepedulian Allah terhadap orang benar.[3] Kitab ini juga ingin memberikan keyakinan kepada jemaat Yahudi di Mesir bahwa memelihara iman nilainya sangat besar sekalipun ada banyak kesukaran yang ditemukan.[3]
Judul perikop dalam Kitab Kebijaksanaan Salomo menurut Alkitab Terjemahan BaruDeuterokanonika oleh LAI dan LBI adalah sebagai berikut. Perlu dicatat bahwa seluruh judul bagian berikut berasal langsung dari Alkitab.
Eusebius dari Kaisarea menuliskan dalam Sejarah Gereja bahwa Uskup Melito dari Sardis pada abad ke-2 M menganggap Kitab Kebijaksanaan sebagai bagian dari Perjanjian Lama.[5] Di sisi lain terdapat klaim berbeda yang mengatakan, "Dalam katalog Melito, yang disajikan oleh Eusebius, setelah Amsal, muncul kata Kebijaksanaan; hampir semua komentator beranggapan bahwa itu hanyalah nama lain kitab yang sama, dan bukan nama kitab yang sekarang disebut 'Kebijaksanaan Salomo'."[6] Terjemahan Kebijaksanaan Salomo dalam bahasa Aram disebutkan oleh Nahmanides dalam kata pengantar komentari karyanya tentang Pentateukh (Taurat).
Kitab Kebijaksanaan belum dapat diterima dalam kanon Ibrani. Salah satu alasannya adalah karena kitab ini banyak menggunakan bahasa filsafat Yunani.[3][butuh klarifikasi]
Referensi
^ abcd(Inggris) Daniel Patte (ed). 2002. The Cambridge Dictionary of Christianity. New York: Cambridge University Press. Hlm. 1308.
^ ab(Indonesia) . 1976. Tafsiran Alkitab Masa Kini 2:Ayub-Maleakhi. Jakarta:Yayasan Komunikasi Bina Kasih. Hlm. 47.