Pengarang dari kumpulan amsal-amsal disebutkan secara jelas dalam kitab ini, meskipun kebenaran dari keberadaan beberapa tokoh tersebut dan bukti atas kebenaran kepengarangan amsal-amsal dari tokoh-tokoh lainnya tidak dapat ditemukan.
Nama
Kata "Amsal" dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Arab: أَمْثَال (ʾamṯāl), yang merupakan bentuk jamak dari مَثَل (maṯal, har. "kemiripan, umpama, perumpamaan, metafora, simile, pepatah, peribahasa, misal, contoh, pelajaran, model, pembelajaran"). Kata Arab ini berasal dari akar kata yang sama dengan kata dalam bahasa Ibrani: מָשָׁל (masyal, har. "contoh, misal, perumpamaan, nasihat, pepatah, dongeng, kisah beramanah"). Bentuk status konstruktus[a] jamak dari kata Ibrani tersebut, yaitu מִשְלֵי (misylei), menjadi nama kitab ini dalam Bahasa Ibrani. Nama tersebut berasal dari frasa מִשְׁלֵי שְׁלֹמֹה (mishlei syelomoh, har. "Amsal-amsal Salomo") yang terdapat dalam ayat-ayat Amsal1:1, 10:1, dan 25:1.[1]
Kata מָשָׁל (masyal) diterjemahkan dalam SeptuagintaYunani menjadi παροιμία (paroimía, har. "kata kunci, pepatah, peribahasa, perumpamaan") atau bentuk jamaknya πaροιμίαι (paromíai). Kata Yunani tersebut berasal dari dari kata πάροιμος (pároimos, har. "pinggiran jalan, tetangga") dengan imbuhan pembentuk nomina abstrak feminin -ία (-ía). Kata ini kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin menjadi proverbium (har. "peribahasa, pepatah, penglihatan, perumpamaan"; j. proverbia), yang kemudian diserap menjadi proverb dalam bahasa Inggris.
Isi
Kitab Amsal singkatnya merupakan kumpulan dari amsal-amsal, yaitu sajak-sajak atau ucapan-ucapan ringkas yang berbentuk nasihat untuk mendidik manusia.[2] Kitab ini ditulis dalam bentuk puisi yang artinya tersusun teratur.[2] Karena Kitab Amsal ini terdiri dari 31 pasal, kitab ini mejadi kitab yang paling populer untuk menjadi acuan bacaan harian yang diulang-ulang setiap bulannya. Kitab Amsal berisi kumpulan tulisan dengan aneka ragam gaya yang berbeda-beda.[3] Keanekaragaman gaya penulisan ini memberikan arti yang luas atas kata "amsal" atau "masyal".[3] Karena "amsal" atau "masyal" berasal dari akar kata yang berarti "mirip" atau "menyerupai", sehingga kata ini awalnya mungkin berarti semacam "perumpamaan" atau "ibarat".[3]
Ayat-ayat penting
Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. (Amsal 6:6–8)[2]
Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri. (Amsal 14:1)[2]
Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. (Amsal 16:25)[2]
Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang (Amsal 16:24).[2]
Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian. (Amsal 15:17).[2]
Alkitab Ibrani umumnya mengikuti urutan Naskah Masorah, tetapi Alkitab terjemahan bahasa Yunani Koine, yakni Septuaginta, yang berasal dari abad ke-3 SM memiliki urutan pasal-pasal Kitab Amsal yang sedikit berbeda.[5] Alkitab Terjemahan Baru (TB) mengikuti urutan Naskah Masorah. Penomoran pasal yang digunakan di bawah ini berdasarkan penomoran pasal dalam Alkitab TB.
Perikop Amsal 31:10–31 disebut sebagai Esyet Khayil (אֵשֶׁת־חַיִל, har. "Istri yang Cakap") merupakan puisi sebait yang berisi pujian untuk "istri yang cakap", yaitu penggambaran atas sifat-sifat istri yang "sempurna" atau "ideal" dalam Yahudi. Pada naskah-naskah sumber Ibraninya (seperti dalam Naskah Masorah), puisi ini merupakan salah satu dari sajak akrostik dalam Alkitab. Huruf awal dari setiap baris dalam bait puisi merangkum seluruh abjad Ibrani yang ada.
^Dalam status konstruktus, kata utama (sesuatu yang "dimiliki", "dikerjakan", atau "menjadi topik utama") mengalami perubahan gramatikal, alih-alih kata peubah (sesuatu yang "memiliki", "melakukan", atau "menjadi asal") yang mengalaminya. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kasus genitivus (kasus genitif).
Referensi
^‘’Ensiklopedi Alkitab Masa Kini’’, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2007).
^ abcdefgW.R.F, Browning, A Dictionary of The Bible, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008).
^ abcLasor dkk, Pengantar Perjanjian Lama 2, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005).