Taw (tav atau taf) adalah huruf ke-22 dan terakhir dalam banyak aksara Semit, termasuk abjad Fenisia, abjad Aram, abjad Ibranitaw (Ibrani Modern: tav) ת dan abjad Arabtāʼت. Nilai bunyi aslinya adalah /t/.
Taw dikatakan berasal dari sebuah tanda atau penandaan seperti bintang/silang, mungkin mengindikasikan sebuah tanda tangan. Penggunaan literal dalam Taurat menandai sebuah luka, atau dalam semantik modern, pahatan ke dalam suatu permukaan.
Dalam gematria taw melambangkan angka 400 (empat ratus), angka tunggal terbesar yang dapat dilambangkan dengan huruf-huruf Ibrani tanpa menggunakan bentuk sophit (lihat kaf, mem, nun, pe, dan tzade).
Dalam melambangkan nama asing, sebuah geresh atau chupchik dapat diletakkan sesudah huruf taw (ת׳), membuatnya melambangkan bunyi /θ/.
Dalam Yudaime
Taw adalah huruf terakhir kata Ibrani emet, yang berarti 'kebenaran'. Midrash menjelaskan bahwa emet tersusun dari huruf pertama, tengah dan terakhir dari abjad Ibrani (alef, mem, dan taw: אמת). Sebaliknya, kata sheqer (kepalsuan) tersusun dari huruf-huruf ke-19, 20, dan 21 (yaitu satu huruf sebelum huruf terakhir).
Jadi, kebenaran itu menjangkau seluruh hal, sedangkan kepalsuan itu sempit dan menipu. Dalam mitologi Yahudi, kata emet diukirkan di kepala makhluk golem yang memberinya kehidupan. Tetapi jika huruf alef dihapus dari kening golem, yang tinggal adalah kata "met"—mati. Dan karenanya golem itu mati.
Yehezkiel (dalam Yehezkiel 9:4) menggambarkan penglihatan di mana huruf taw (seperti tanda salib atau tanda silang) berperan penting dalam Paskah Yahudi mirip dengan darah pada ambang atas dan tiang-tiang pintu rumah orang Ibrani di Mesir untuk menghindari tulah kematian anak sulung.[1] Dalam penglihatan Yehezkiel, Tuhan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk memisahkan orang-orang yang takut akan Tuhan dengan yang tidak, dalam perjalanan melalui kota Yerusalem, ibu kota kerajaan Israel kuno, dan menuliskan huruf "t" (taw) "pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."[2]
Dalam penglihatan itu, Tuhan kemudian menyatakan orang-orang Israel yang ditandai huruf taw itu layak untuk diampuni, tetapi yang tidak memiliki tanda itu (dan tidak melakukan hal yang pantas) layak untuk dimusnahkan. Dengan kata lain, menjadi alat pemisah dalam budaya yang moralnya jatuh, menjadi semacam shibboleth untuk ketaatan dan kesetiaan kepada Allah.[3]
Pepatah dengan taf
"From aleph to taf" (Dari alef sampai taw) menggambarkan "dari awal sampai akhir", setara dengan pepatah Inggris "From A to Z."
Bahasa Suryani taw
Dalam abjad Suryani, seperti dalam abjad Ibrani dan Fenisia, taw (ܬ) adalah huruf terakhir dalam abjad. Melambangkan baik /t/ (voiceless alveolar plosive) atau bunyi di antara t dan d.
Huruf ini dinamakan tāʼ. Ditulis dalam bentuk berbeda-beda tergantung posisinya dalam suatu kata:
Cara penulisan huruf (ت)
Posisi Lepas
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
ت
تـ
ـتـ
ـت
Final ـَتْ (fathah, kemudian tāʼ dengan sebuah sukun di atasnya, dilafalkan/at/, meskipun tanda-tanda diakritik biasanya dihilangkan) digunakan untuk menandai kata kerja berjenis kelamin wanita bagi orang ketiga dalam bentuk perfective aspect/past tense, sedangkan final تَ (tāʼ-fatḥah, /ta/) digunakan untuk menandai past-tense kata kerja bagi laki-laki orang kedua tunggal, final تِ (tāʼ-kasrah, /ti/) menandai past-tense kata kerja bagi wanita orang kedua tunggal, dan final تُ (tāʼ-ḍammah, /tu/) menandai past-tense kata kerja bagi orang pertama tunggal.
Akhir-akhir ini huruf tunggal ت digunakan dalam online karena mirip dengan gambar "wajah tersenyum"