Surat ini diyakini ditulis pada musim panas (antara bulan Juni-September) tahun 58 M.[5] Pendapat lain memberi perkiraan tahun 57-59,[6] atau tahun 56-58.[7]
Ayat-ayat terkenal
Kolose 3:17: Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Kolose 3:23: Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Latar Belakang
Pada dasarnya bukan Paulus yang mendirikan jemaat di Kolose ini.[2][3][4] Akan tetapi, ia mengutus pekerja-pekerja dari Efesus, ibu kota provinsi Roma di Asia Kecil pada waktu itu, salah satunya yaitu epafras.[2][3][4] Oleh sebab itu, ia merasa bertanggung jawab juga atas jemaat di Kolose itu.[2][3][4] Informasi yang didapat oleh Paulus berasal dari Epafras.[2][3][4] Epafras melaporkan kepada Paulus bahwa di dalam jemaat itu ada guru-guru yang mengajar ajaran-ajaran yang salah.[2][3][4] Guru-guru itu menekankan bahwa untuk mengenal Tuhan dan diselamatkan dengan sempurna, orang harus menyembah "roh-roh yang menguasai dan memerintah semesta alam ini".[2][3][4] Selain itu, kata guru-guru itu kepada jemaat di Kolose agar setiap orang harus pula taat menjalankan peraturan-peraturan sunat, pantangan dan lain sebagainya.[2][3][4]
Paulus mendengar hal itu pun tidak tinggal diam.[2][3][4] Dia merasa bertanggung jawab terhadap jemaat di Kolose tersebut.[2][3][4] Surat Paulus Kepada Jemaat di Kolose ini pun ditulis untuk mengemukakan ajaran Kristen yang benar dan menentang ajaran-ajaran salah yang diajarkan oleh guru-guru palsu itu.[2][3][4] Inti dari sari surat ini ialah bahwa Yesus Kristus sanggup memberi keselamatan yang sempurna dan bahwa ajaran-ajaran yang lainnya itu hanya menjauhkan orang dari Kristus.[2][3][4] Paulus juga menekankan bahwa melalui Kristuslah, Tuhan menciptakan dunia ini, dan melalui Kristus pula Tuhan menyelamatkannya.[2][3][4] Harapan dunia untuk diselamatkan hanyalah melalui bersatu dengan Kristus.[2][3][4]
Setelah itu, Paulus menguraikan pula hubungan antara ajaran yang agung itu dengan kehidupan orang Kristen.[2][3][4]Tikhikus adalah orang yang membawa surat ini ke Kolose untuk Paulus.[2][3][4] Dia ditemani oleh Onesimus, hamba yang disuruh oleh Paulus untuk kembali kepada tuannya, yaitu Filemon, yang juga merupakan seorang anggota jemaat di Kolose.[2][3][4]
Isi
Berikut adalah garis-garis besar dari Kitab Kolose:[8][9]
1. Pembukaan Surat (1:1-2)
2. Perkenalan Paulus dan Tujuannya
Bersyukur (1:3-8)
Doa dan Meditasi (1:9-23)
Doa Paulus: Pengetahuan akan Tuhan (1:9-12a)
Alasan Mengucap Sukur (1:12b-23)
Keluaran Baru (1:12b-14)
Ciptaan dan Ciptaan Baru di dalam Kristus (1:15-20)
Ciptaan Baru di Kolose (1:21-23)
Pelayanan Paulus dan Tujuan Suratnya
Pelayanan Paulus di dalam Kristus (1:24-29)
Pelayanan Paulus kepada Jemaat di Kolose (2:1-5)
3. Permohonan kepada Orang Kristen agar Dewasa (2:6-4:6)
Perkenalan: Hidup di dalam Kristus (2:6-7)
Tidak ada seorangpun yang menghukum kamu (2:8-23)
Siap di dalam Kristus (2:8-10)
Kristus dan Musuh-musuh-Nya (2:8-10)
Sunat di dalam Kristus (2:11-12)
Bebas dari tuntutan hukum (2:13-15)
Jangan menukar taurat dengan peraturan Yahudi (2:16-23)
Perkara-perkara yang menjadi diperintahkan Kristus (2:16-19)
Kamu mati demi Kristus untuk dunia dan hukumnya (2:20-23)
Hidup menurut hukum yang baru (3:1-4:6)
hidup di dalam Kristus, Allah yang bangkit (3:1-4)
Pengetahuan dan hidup baru menurut gambar Allah (3:5-11)
Segala sesuatu yang dilakukan dalam nama Tuhan Yesus (3:12-17)
Hidup Baru-di Rumah (3:18-4:1)
Hidup Baru-di dunia (4:2-6)
4. Penutup Surat (4:7-18)
Memperkenalkan hamba-hamba Tuhan (4:7-9)
Pembukaan dari teman-teman Paulus (4:10-14)
Pembukaan kepada orang-orang di Kolose (4:15-17)
Tanda tangan dari Rasul Paulus (4:18)
Muatan Teologinya
Surat Paulus untuk jemaat Kolose menggambarkan secara keseluruhan pemahaman teologi untuk menolong pembacanya menemukan manusia yang asli dan kematangan spiritual yang seesuai dengan keinginan Tuhan untuk umat-Nya.[8] Tuhan itu memberikan penghakiman yang adil dan bijaksana.[8] Dia mengutus Anak-Nya untuk mencapai pendamaian.[8] Yesus yang menangani dosa manusia dengan mati di kayu salib agar kehidupan yang diberikan kepada umat-Nya.[8] Hidup umat yang benar yang diungkapkan melalui hidup yang benar.[8] Hal ini ditunjukkan melalui ungkapan iman percaya mereka dan dengan dibaptis di dalam Yesus Kristus.[8] Paulus di dalam suratnya ini pada intinya hendak menyuarakan pemahamannya akan beberapa tema teologi terbesar.[8]
Adanya makna yang ditujukan kepada gereja.[8] Roh Kudus dan gereja terletak jejak-jejak yang dapat membantu pemahaman tentang bagaimana membawa pesan teks kuno ke dalam situasi sekarang ini.[8] Paulus bermaksud agar suratnya dibaca di dalam gereja (4:16).[8] Hal ini pula mengingatkan gereja bahwa gereja tidak dapat memahami surat-surat Paulus tersebut secara murni.[8] Setiap orang Kristen yang dewasa bertanggung jawab terhadap iman percayanya.[8] Tetapi kebenaran Kristen tetap menjadi milik bersama.[8]
Paulus menulis surat ini untuk memastikan jemaat di kolose adalah warga Kerajaan Allah.[8] Tidak ada keraguan atas pernyataan ini menjadi bukti iman kepada Kristus.[8] Manurut Paulus, gereja adalah tubuh Kristus dan memiliki tugas untuk bersaksi bagi dunia tentang Kerajaan Allah.[8]
^W. R. F. Brown. 2007. "Kamus Alkitab". Jakarta. Gunung Mulia. 208-210.
^ abcdefghijklmnopqE. F. Scott. 1930. "The Moffatt New Testament Commentary: The Epistle to The Colossians". London. Hodder and Stoughton. 3-10.
^ abcdefghijklmnopqAndrew T. Lincoln. 2004. "The New Interpreter’s Bible: Collosiana" Vol. XI. USA. Abingdon Press. 553-582.
^ abcdefghijklmnopqPeter T. O’Brien. 1982. "Word Biblical Commentary: Colossians, Philemon". Texas. Word Book Publisher. xxv-liv.
^John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
^A. Harnack, Geschichte der altchristlichen Litteratur bis Eusehius, Leipzig 1893-7, vol. II.
^W. G. Kummel, "Introduction to the New Testament" (Heidelberg i963),ET 1966; 21975.
^ abcdefghijklmnopqN. T. Wright. 1986. Tyndale New Testament Commentaries: Colossians and Philemon. England. Inter-Varsity Press. 19-36.