Doa Manasye adalah suatu karya singkat yang terdiri dari 15 ayat, berisikan doa penitensial Raja Manasye dari Yehuda. Manasye tercatat dalam Alkitab sebagai salah seorang raja Yehuda yang paling memuja berhala (2 Raja-raja21:01-18; 2 Tawarikh33:01-9). Kitab Tawarikh, bukan Raja-Raja, mencatat bahwa Manasye ditawan oleh orang Asiria atau Asyur (2 Tawarikh33:11-13). Sebagai seorang tahanan, Manasye berdoa mohon belas kasihan. Setelah dibebaskan dan dipulihkan takhtanya, ia berpaling dari penyembahan berhala yang ia lakukan sebelumnya (2 Tawarikh33:15-17). Suatu referensi atas doa ini, namun bukan isi doanya, tercantum dalam 2 Tawarikh33:19, yang menyebutkan bahwa doa ini tertulis dalam "riwayat para pelihat".
Doa Manasye dianggap apokrif oleh kalangan Yahudi, Katolik, dan Protestan. Kitab ini ditempatkan pada bagian terakhir 2 Tawarikh di Vulgata abad ke-4 akhir. Lebih dari satu milenium kemudian, Martin Luther menempatkan kitab ini dalam terjemahan Alkitab karyanya yang berisikan 74 kitab.[1] Kitab ini termasuk bagian dari Alkitab Matius tahun 1537, dan Alkitab Jenewa tahun 1599, serta terdapat dalam ApokrifaAlkitab Raja James. Paus Klemens VIII memasukkan doa ini dalam lampiran Vulgata, dengan menyatakan bahwa doa ini perlu tetap dibaca "supaya jangan sepenuhnya lenyap" (ne prorsus interirent).
Doa ini terdapat dalam terjemahan-terjemahan Armenia, Ethiopik, Slavonik Lama, dan Siria kuno.[2][3] Dalam Alkitab Ethiopia, doa ini terdapat dalam 2 Tawarikh.
^The shorter books of the Apocrypha: Tobit, Judith, Rest of Esther, Baruch, Letter of Jeremiah, additions to Daniel and Prayer of Manasseh. Commentary by J. C. Dancy, with contributions by W. J. Fuerst and R. J. Hammer. Cambridge [Eng.] University Press, 1972. ISBN 978-0-521-09729-1