Amsal 5 (disingkat Ams 5) adalah bagian dari Kitab Amsal dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1][2]
Teks
Struktur
Ayat 3
- Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin daripada minyak[4]
Kitab ini berkali-kali mengingatkan tentang kebinasaan dari kebejatan seksual. Salomo menekankan bahwa walaupun kesenangan kebejatan menarik, penyerahan kepada kebejatan akan mendatangkan kehancuran (Amsal 5:7–14). Pelanggaran terhadap standar Allah mengenai kesucian dan kemurnian seksual terdapat di dalam pasal ini dan di Amsal 2:16–19; Amsal 6:20–35; 22:14; 23:27–28; 29:3; 30:20; 31:3. Alternatif dari kedursilaan seksual ialah komitmen kepada Allah (Amsal 5:1), penguasaan diri sebelum pernikahan, dan kepuasan keinginan seksual alamiah melalui hidup kasih yang kudus dalam pernikahan (Amsal 5:15–23).[5]
Ayat 18
- Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu[6]
Sumber kasih sayang seorang laki-laki (Amsal 5:18–20) haruslah istrinya sendiri (bandingkan Keluaran 20:17). Perhatikan bahwa kesenangan seksual di dalam ikatan pernikahan itu sah dan dikaruniakan Allah (bandingkan Kejadian 2:20–25). Pasangan hidup harus dipandang sebagai karunia yang khusus dari Allah dan dihargai dengan kesenangan, kemurnian, dan ucapan syukur (Amsal 19:14).[5]
Referensi
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ (Indonesia) WS Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, sastra dan nubuatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.
- ^ Amsal 1:1
- ^ Amsal 5:3
- ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Amsal 5:18
Pranala luar