PuisiPerjanjian Lama merupakan bentuk penggunaan bahasa di dalam KitabPerjanjian Lama yang teratur dan terpusat untuk merujuk kepada suatu makna tertentu.[1] Kitab Perjanjian Lama menggunakan bahasa Ibrani di dalam teks aslinya.[2] Kitab bahasa Ibrani ini lebih singkat dibandingkan terjemahannya di dalam bahasa Indonesia.[1] Secara kesusastraan dan keagamaan, Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama sangat berbeda dengan kitab Perjanjian Baru.[1] Puisi sebenarnya hanya terdapat dalam Kitab Perjanjian Lama.[1] Adapun Puisi di dalam kitab Perjanjian Baru adalah kutipan dari Mazmur atau kitab para nabi.[1] Contoh, Lukas 1 yang menuliskan nyanyian pujian Maria merupakan kutipan dari puisi Ibrani yang tertulis di dalam Perjanjian Lama.[1] Puisi-puisi di dalam kitab Perjanjian Lama dapat kita temukan di seluruh kitab Mazmur, Amsal, Kidung Agung, dan Ratapan.[1] Sedangkan Kitab Ayub, Kitab Yesaya, Kitab Nabi-nabi Kecil (kecuali salah satu saja yang tidak), sebagian besar isinya terdiri dari puisi.[1] Puisi Perjanjian Lama ini terdapat di dalam Prosa dan sejarah kitab Perjanjian Lama.[3] Namun, puisi di dalam prosa dan sejarah terdapat perbedaan.[4] Di dalam puisi Perjanjian Lama ini pun terdapat storfa, stanza, paralelismus membrorum, dan kola.[1] Istilah ini sangat membantu di dalam pemahaman akan puisi Ibrani.[1]
^ abcdefghijJan Fokkelman.2009.Menemukan Makna Puisi Alkitab: Penuntun Membaca Puisi Alkitab Sebagai Karya Sastra. terj. Hadiwiyatah. Jakarta. Gunung Mulia.18-43.
^W. S. Lasor, dkk.2008.Pengantar Perjanjian Lama 1: Taurat dan Sejarah. terj. Werner Tan, dkk.Jakarta. Gunung Mulia.58-60.
^David M. Howard.2002.Kitab-Kitab Sejarah Dalam Perjanjian Lama.Malang.Yayasan Penerbit Gandum Mas.25-30
^P. E. Burroughs.1979. ed. Linda Gani.Iktisari Sejarah ALkitab.Bandung.Lembaga Literatur Baptis.9-70.
^ abcdefgC. H. Bullock.1998.An Introduction to The Old Tastement Poetic Book.Chicago.Moody.31-38