"Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku." (TB)[9]
Ayat 17
"Mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah, kepada allah yang tidak mereka kenal, allah baru yang belum lama timbul, yang kepadanya nenek moyangmu tidak gentar." (TB)[10]
"Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku."[12]
Ayat penegasan tentang satu-satunya Allah, yakni Allah yang mematikan maupun menghidupkan, yang telah meremukkan maupun menyembuhkan.
Ayat 43
"Bersorak-sorailah, hai bangsa-bangsa karena umat-Nya, sebab Ia membalaskan darah hamba-hamba-Nya, Ia membalas dendam kepada lawan-Nya, dan mengadakan pendamaian bagi tanah umat-Nya."[13]
Menurut Teks Masoret, ayat ini diawali dengan kata-kata "Bersorak-sorailah, hai bangsa-bangsa", tetapi menurut versi Septuaginta dan Naskah Laut Mati (dari sekitar abad ke-3 SM) terdapat tambahan di bagian awal sebelum ayat itu:
"Bersorak-sorailah, hai segala langit bersama-Nya dan semua malaikat Allah harus menyembah Dia."[14]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857