Ayat ini merupakan doa Shema dan dasar pengakuan percaya orang Yahudi. Kata pertama "shema" merupakan perintah untuk bagi umat untuk men-"dengar" dan mematuhi. Tuhan Allah itu esa. Hanya ada satu Allah. Ini merupakan keyakinan penuh orang Yahudi dan orang Kristen.[7]
Rabbi Menachem dari Recanati menulis dalam karyanya "Commentary on the Pentateuch" tentang ayat ini demikian:
Ayat ini adalah akar iman kita, karenanya Musa mencatatnya setelah Sepuluh Perintah Allah. Alasannya (bahwa dikatakan YHWH, Allah kita, YHWH) adalah karena kata "Shema" di sini tidak menyatakan "Dengarlah"; tetapi "mengumpulkan bersama, menyatukan" seperti pada 1 Samuel 15:4, "Saul mengumpulkan orang-orang bersama-sama." Arti yang tersirat Sang Inheren (jamak) sangat bersatu, satu sama lain tanpa akhir, mereka adalah Allah yang ditinggikan. Ia menyebut tiga nama secara mistik untuk mengindikasikan tiga Esa yang asli.[8]
Ayat 5
Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. (TB)[9]
bahasa Ibrani (dari kanan ke kiri) ואהבת את יהוה אלהיך בכל־לבבך ובכל־נפשך ובכל־מאדך׃
transliterasi bahasa Ibrani: we·'a·hab·ta et YHWH e·lo·hei·kha be·kol-le·ba·be·kha u·be·kol-naf·sye·kha u·we·kol-me·'o·de·kha.
bahasa Latin (Vulgata): diliges Dominum Deum tuum ex toto corde tuo et ex tota anima tua et ex tota fortitudine tua.
YesusKristus menyebut ayat ini sebagai hukum yang terutama dalam kitab Taurat, seperti yang dicatat dalam kitab-kitab Injil di Alkitab bagian Perjanjian Baru pada Matius22:37, Markus12:29-30, Lukas10:27. Mengasihi Allah adalah dengan "segenap" ("בכל", be kol) hati ("לבב", lebab), jiwa ("נפש", nafasy) dan kekuatan ("מאד", me'od(e)'). Hati kita harus dipadukan dalam kasih-Nya. Dan seluruh aliran kasih kita harus dialirkan kepada-Nya.[10]
Ayat 13
Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah (TB)[11]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857