Beograd
Beograd (bahasa Serbia: Beograd / Београд; pelafalan dalam bahasa Serbo-Croatian: [beǒɡrad] ⓘ) adalah ibu kota dan kota terbesar di Serbia. Kota ini terletak di pertemuan Sungai Sava dan Donau dan juga merupakan tempat bertemunya Daratan Pannonia dengan Balkan.[5] Nama kota ini secara harfiah berarti "kota putih". Wilayah perkotaan Beograd memiliki penduduk sebanyak 1,34 juta jiwa, sementara lebih dari 1,65 juta orang tinggal di dalam batas administratifnya.[1] Kebudayaan Vinča (yang merupakan salah satu kebudayaan prasejarah paling penting di Eropa) berkembang di wilayah Beograd pada milenium ke-6 SM. Pada zaman kuno, orang-orang Trakia dan Dacia menghuni wilayah ini, dan setelah tahun 279 SM orang-orang Kelt menaklukan kota ini dan menamainya Singidūn.[6] Kota tersebut kemudian ditaklukan oleh Romawi pada masa kekuasaan Kaisar Augustus, sementara hak kota baru diberikan pada pertengahan abad ke-2.[7] Wilayah Beograd dihuni oleh orang-orang Slavia pada tahun 520-an dan kepemilikannya diperebutkan oleh Kekaisaran Romawi Timur, Kekaisaran Bulgaria dan Kerajaan Hungaria sebelum akhirnya menjadi ibu kota Raja Serbia Stefan Dragutin (1282–1316). Pada tahun 1521, Beograd ditaklukan oleh Kesultanan Utsmaniyah dan menjadi ibu kota Sanjak Smederevo.[8] Kota ini diperebutkan oleh Utsmaniyah dan Habsburg dan peperangan sering kali menghancurkan kota ini. Beograd kembali menjadi ibu kota Serbia pada tahun 1841. Beograd Utara tetap menjadi pos paling selatan Habsburg hingga tahun 1918 ketika kota Beograd disatukan kembali. Akibat lokasinya yang strategis, kota ini diperebutkan dalam 115 perang dan telah dihancurkan 44 kali.[9] Beograd juga merupakan ibu kota Yugoslavia dari masa pendirian negara tersebut pada tahun 1918 hingga pembubaran resmi pada tahun 2006. Beograd memiliki status administratif di Serbia[10] dan merupakan salah satu dari lima wilayah statistik Serbia. Wilayah metropolitannya terbagi menjadi 17 munisipalitas dan masing-masing memiliki dewan lokalnya sendiri.[11] Kota Beograd mencakup 3,6% wilayah Serbia, sementara 22,5% populasi negara tinggal di batas administratif kota ini.[12] Beograd diklasifikasikan sebagai kota Global Beta.[13] SejarahPrasejarahKepingan alat batu yang ditemukan di Zemun menunjukkan bahwa wilayah di sekitar Beograd telah dihuni oleh pemburu-pengumpul nomaden pada masa Paleolitikum dan Mesolitikum. Beberapa alat tersebut dibuat oleh industri Mousteria yang diduga merupakan industri spesies Neanderthal. Alat-alat Aurignacia dan Gravettia juga telah ditemukan di tempat tersebut, sehingga wilayah tersebut sudah dihuni sekitar 50.000 hingga 20.000 tahun yang lalu.[14] Jejak petani pertama yang bermukim di wilayah tersebut dapat ditilik dari keberadaan kebudayaan Starčevo yang berkembang pada masa Neolitikum dari tahun 6200 hingga 5200 SM.[15] Telah ditemukan beberapa situs Starčevo di Beograd dan wilayah sekitarnya, termasuk situs Starčevo yang menjadi asal nama kebudayaan ini. Kebudayaan Starčevo digantikan oleh kebudayaan Vinča (5500–4500 SM), kebudayaan petani yang lebih canggih. Kebudayaan yang berkembang dari permukiman-permukiman Starčevo ini juga dinamai dari sebuah situs di wilayah Beograd (Vinča-Belo Brdo). Kebudayaan Vinča dikenal akan permukiman-permukimannya yang sangat besar dan juga merupakan salah satu yang tertua dan terbesar di Eropa prasejarah.[16] Figur-figur yang mirip manusia seperti Wanita Vinča merupakan contoh hasil metalurgi perunggu pertama di Eropa yang telah ditemukan.[17] Proto-tulisan yang disebut aksara Eropa Lama telah dikembangkan sebelum orang-orang Sumeria dan Minoa dan berasal dari sekitar tahun 5300 SM.[18] Zaman kunoBukti bahwa orang zaman dahulu telah mengetahui lokasi geografis Beograd berasal dari mitos dan legenda kuno. Batu yang menghadap pertemuan Sungai Sava dan Donau telah diidentifikasikan sebagai salah satu latar dalam kisah Iason dan Argonaut.[19][20] Beograd sebelumnya dihuni oleh suku Trakia-Dacia yang disebut Singi.[6][21] Setelah invasi yang dilancarkan oleh suku-suku Kelt pada tahun 279 SM, kelompok Scordisci merebut kota ini dan menamainya "Singidūn" (dūn, benteng).[6] Pada tahun 34–33 SM, pasukan Romawi mencapai kota Beograd. Nama kota ini diromanisasi menjadi Singidunum pada abad ke-1 M, dan pada abad ke-2 kota ini dinyatakan sebagai municipium oleh Romawi, sehingga pada akhir abad tersebut kota ini berkembang menjadi colonia (status kota tertinggi).[7] Di seberang sungai Sava terdapat pula kota Kelt Taurunum (Zemun); pada zaman Romawi, sebuah jembatan menghubungkan kota ini dengan Singidunum.[22] Wilayah Serbia pada saat itu menjadi tempat kelahiran dua kaisar penting dalam sejarah Romawi: selain kota Naissus (kini Niš) yang merupakan tempat lahirnya Kaisar Romawi Kristen pertama, Konstantinus I atau Konstantinus yang Agung,[23] Singidunum adalah kota kelahiran Kaisar Flavius Yovianus Augustus.[24] Kaisar Yovianus berperan dalam mengembalikan Kekristenan sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi dan mengakhiri pemulihan sementara agama Romawi Kuno oleh pendahulunya, Yulianus Apostata. Pada tahun 395 M, wilayah ini menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi Timur.[25] Abad pertengahanPertalian sejarah
Pada tahun 442, wilayah Beograd dihancurkan oleh Attila.[26] Pada tahun 471, wilayah ini dihancurkan oleh Theodoric yang Agung, yang kemudian meneruskan serangannya ke Yunani.[27] Setelah kaum Ostrogoth meninggalkan wilayah tersebut untuk menyerbu Italia, orang-orang Gepid mengambil alih kota ini. Pada tahun 539, kota ini direbut kembali oleh Romawi Timur.[28] Pada tahun 577, sekitar 100.000 orang Slavia datang ke Trakia dan Ilirikum dan menghancurkan kota-kota sebelum akhirnya bermukim.[29] Suku Avar di bawah kepemimpinan Bayan I menaklukkan seluruh wilayah ini pada tahun 582.[30] Menurut kronik Romawi Timur De Administrando Imperio, orang-orang Serbia Putih sempat berhenti di Beograd dalam perjalanan pulang. Mereka meminta tanah dari strategos dan akhirnya memperoleh provinsi di barat yang akan dikuasai sebagai bawahan Kaisar Romawi Timur Heraklius (610–641).[31] Pada tahun 829, Khan Omurtag menjadikan Singidunum dan wilayah sekitarnya sebagai bagian dari Kekaisaran Bulgaria Pertama.[32][33] Catatan sejarah pertama yang menyebut nama Belograd berasal dari surat paus yang dialamatkan kepada penguasa Bulgaria Boris I yang bertanggal 16 April 878.[34] Belakangan terdapat beberapa nama: Alba Graeca (kota Yunani), Griechisch Wiessenburg (kastil putih Yunani), Nandor Alba (kota orang-orang Bulgaria), Nandor Fejervar (kastil putih orang-orang Bulgaria), Castelbianco (kastil putih), dan Alba Bulgarica (kota Bulgaria). Kota ini diperebutkan oleh Kekaisaran Romawi Timur, Kerajaan Hungaria dan Kekaisaran Bulgaria selama sekitar empat abad.[35] Kaisar Romawi Timur Basil II (976–1025) pernah menempatkan garnisunnya di Beograd.[36] Kota ini juga pernah menerima tentara salib pertama dan kedua.[37] Namun, ketika Kaisar Romawi Timur Friedrich Barbarossa melewati kota ini bersama dengan 190.000 tentara salib untuk turut serta dalam Perang Salib Ketiga, mereka mendapati bahwa kota Beograd telah hancur.[38] Raja Stefan Dragutin (berkuasa 1276–1282) memperoleh kota Beograd dari mertuanya, Stefan V dari Hungaria, pada tahun 1284. Kota ini dijadikan ibu kota Kerajaan Syrmia dan Dragutin dianggap sebagai Raja Serbia pertama yang menguasai Beograd sebagai vasal Kerajaan Hungaria.[39] Setelah berakhirnya Pertempuran Maritsa (1371) dan Kosovo (1389), Serbia mulai runtuh dan Kesultanan Utsmaniyah menaklukkan wilayah selatannya.[40][41] Meskipun begitu, Kedespotan Serbia yang beribukota di Beograd masih terus melawan. Kota Beograd berkembang pada masa kekuasaan Stefan Lazarević, putra pangeran Serbia Lazar Hrebeljanović. Lazarević membangun sebuah kastil dengan benteng dan menara; saat ini hanya menara Despot dan tembok barat yang tersisa. Ia juga membentengi kembali tembok kuno kota, sehingga Kedespotan Serbia dapat menahan Utsmaniyah selama hampir 70 tahun. Pada masa itu, Beograd menjadi tempat pelarian orang-orang Balkan yang menghindari kekuasaan Utsmaniyah, sehingga jumlah penduduknya mencapai 40.000 hingga 50.000 jiwa.[39] Pada tahun 1427, penerus Stefan Đurađ Branković harus mengembalikan Beograd kepada Raja Hungaria, sehingga Smederevo menjadi ibu kota baru. Walaupun Utsmaniyah berhasil merebut sebagian besar wilayah Kedespotan Serbia, Beograd yang dikenal dengan nama Nándorfehérvár dalam bahasa Hungaria berhasil dipertahankan dari pengepungan Utsmaniyah pada tahun 1440.[37] Kota ini menjadi penghambat dalam upaya Utsmaniyah untuk menyerbu Hungaria, sehingga 100.000 pasukan Utsmaniyah[42] mengepungnya pada tahun 1456, tetapi pasukan Kristen di bawah kepemimpinan Jenderal Hungaria Hunyadi János berhasil mempertahankannya.[43][44] "Lonceng tengah hari" yang diperintahkan oleh Paus Kallistus III untuk merayakan kemenangan ini masih dibunyikan di dunia Kristen hingga kini.[37][45] Kekuasaan Utsmaniyah dan pendudukan AustriaTujuh dasawarsa setelah pengepungan pertama, Beograd akhirnya jatuh ke tangan Sultan Suleiman yang Agung dan 250.000 pasukannya pada 28 Agustus 1521. Kota ini kemudian diratakan dengan tanah dan semua penduduk Ortodoks Kristennya dideportasi ke Istanbul,[37] ke tempat yang semenjak itu disebut hutan Beograd.[46] Beograd ditetapkan sebagai ibu kota distrik (Sanjak) dan kemudian menjadi kota Utsmaniyah terbesar kedua di Eropa dengan jumlah penduduk sebesar 100.000 jiwa.[42] Kekuasaan Utsmaniyah juga membawa arsitektur Utsmaniyah (terutama dalam bentuk masjid) dan menambah nuansa Oriental di kota ini.[47] Pada tahun 1594, pemberontakan yang dilancarkan oleh orang-orang Serbia dipadamkan oleh Utsmaniyah. Akibat pemberontakan tersebut, Wazir Agung Sinan Pasha memerintahkan pembakaran pusaka Santo Sava di muka umum di dataran tinggi Vračar. Gereja Santo Sava dibangun pada abad ke-20 untuk mengenang peristiwa ini.[48] Kota ini sempat diduduki tiga kali oleh pasukan Habsburg (1688–1690, 1717–1739, 1789–1791).[49] Namun, Beograd selalu direbut kembali oleh Utsmaniyah dan kemudian dihancurkan.[47] Selama periode ini, kota ini terkena dampak Migrasi Besar Serbia Pertama dan Kedua, yaitu peristiwa-peristiwa ketika ratusan ribu orang Serbia yang dipimpin oleh Patriark Serbia mundur bersama dengan pasukan Austria ke Imperium Habsburg dan menetap di wilayah Vojvodina dan Slavonia.[50] Kepangeranan/Kerajaan SerbiaSelama Pemberontakan Serbia Pertama, para pejuang revolusioner Serbia menguasai kota ini dari tanggal 8 Januari 1807 hingga tahun 1813, ketika Utsmaniyah berhasil merebutnya kembali.[51] Setelah meletusnya Pemberontakan Serbia Kedua pada tahun 1815, Serbia memperoleh status semi-merdeka yang secara resmi diakui oleh Porte Utsmaniyah pada tahun 1830.[52] Pada tahun 1841, Pangeran Mihailo Obrenović memindahkan ibu kota negara dari Kragujevac ke Beograd.[53][54] Pada Mei 1868, Pangeran Mihailo dan sepupunya Anka Konstantinović dibunuh saat mengendarai kereta kuda di taman kediamannya.[55] Setelah Kepangeranan Serbia memperoleh kemerdekaan penuh pada tahun 1878 dan berubah menjadi Kerajaan Serbia pada tahun 1882, Beograd kembali menjadi kota yang penting di Balkan dan berkembang pesat.[51][56] Namun, Serbia secara keseluruhan masih sangat agraris, bahkan setelah dibukanya jalur kereta api ke Niš, kota terbesar kedua Serbia, dan pada tahun 1900 jumlah penduduk Beograd hanya mencapai 70.000 jiwa[57] (sementara jumlah penduduk Serbia pada saat itu adalah 2,5 juta). Namun, pada tahun 1905 jumlah penduduk bertambah hingga melebihi 80.000, dan pada saat meletusnya Perang Dunia I pada tahun 1914 jumlahnya telah melebihi 100.000 jiwa (tidak termasuk Zemun yang saat itu merupakan wilayah Austria-Hungaria).[58] Proyeksi gambar bergerak pertama di Balkan dan Eropa Tengah diadakan di Beograd pada Juni 1896 oleh Andre Carr, perwakilan Lumière bersaudara. Ia mengambil gambar bergerak Beograd pertama pada tahun berikutnya, tetapi karya tersebut sudah hilang.[59] Perang Dunia I dan periode antar perangPerang Dunia I dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 setelah Austria-Hungaria menyatakan perang terhadap Serbia. Sebagian besar pertempuran berlangsung di dekat Beograd. Kapal monitor Austria-Hungaria membombardir Beograd pada 29 Juli 1914 dan kota ini direbut oleh Angkatan Darat Austria-Hungaria yang dipimpin oleh Jenderal Oskar Potiorek pada 30 November. Pada 15 Desember, kota ini direbut kembali oleh pasukan Serbia di bawah kepemimpinan Marsekal Radomir Putnik. Namun, Beograd jatuh ke tangan pasukan Jerman dan Austria-Hungaria pada tanggal 9 Oktober 1915 setelah berlangsungnya pertempuran dari tanggal 6 Oktober yang menghancurkan banyak bangunan di kota. Kota ini pada akhirnya dibebaskan oleh pasukan Serbia dan Prancis pada 1 November 1918 di bawah komando Marsekal Louis Franchet d'Espérey dari Prancis dan Putra Mahkota Aleksandar dari Serbia. Subotica sempat menjadi kota terbesar di Serbia untuk sementara waktu karena Beograd berada di barisan terdepan dan mengalami kehancuran.[60] Setelah berakhirnya perang, Beograd menjadi ibu kota Kerajaan Serbia, Kroasia dan Slovenia, yang kemudian diganti namanya menjadi Kerajaan Yugoslavia pada tahun 1929. Kerajaan ini terdiri dari sejumlah banovina, dan Beograd bersama dengan Zemun dan Pančevo merupakan satuan administratif yang terpisah.[61] Pada periode ini, kota ini mengalami pertumbuhan pesat dan proses modernisasi. Jumlah penduduk Beograd mencapai 239.000 jiwa pada tahun 1931 (termasuk kota Zemun yang sebelumnya berada di Austria-Hungaria) dan 320.000 jiwa pada tahun 1940. Rata-rata pertumbuhan penduduk dari tahun 1921 hingga 1948 tercatat sebesar 4,08% setiap tahunnya.[62] Pada tahun 1927, bandar udara pertama Beograd dibuka, dan pada tahun 1929 stasiun radio pertamanya memulai siarannya. Jembatan Pančevo yang menyeberangi Sungai Donau dibuka pada tahun 1935,[63] sementara "Jembatan Raja Aleksandar" yang menyeberangi Sungai Sava dibuka pada tahun 1934. Pada 3 September 1939, Grand Prix Beograd pertama (dan juga balapan Grand Prix terakhir sebelum meletusnya Perang Dunia II) diadakan di sekitar Benteng Beograd dan disaksikan oleh 80.000 orang.[64] Pemenangnya adalah Tazio Nuvolari.[65] Perang Dunia IIPada 25 Maret 1941, pemerintahan yang menjadi wali Putra Mahkota Paul menandatangani Pakta Tripartit dan bergabung dengan Blok Poros dengan harapan agar tidak perlu terlibat dalam Perang Dunia II. Keputusan ini memicu demonstrasi besar-besaran di Beograd dan kudeta militer yang dilancarkan oleh komandan angkatan udara Jenderal Dušan Simović, yang kemudian memproklamirkan bahwa Raja Petar II sudah cukup usia dan dapat memimpin negara. Akibatnya, Beograd dibom habis-habisan oleh Luftwaffe pada tanggal 6 April 1941 dan tindakan ini menewaskan sekitar 24.000 orang.[66][67] Yugoslavia kemudian diserbu oleh Jerman Nazi, Italia, Hungaria dan Bulgaria. Beograd diduduki oleh Wehrmacht pada bulan yang sama dan Beograd menjadi pusat pemerintahan rezim boneka Nedić yang dikepalai oleh Jenderal Milan Nedić.[68] Pada musim panas dan gugur pada tahun 1941, Jerman melakukan beberapa pembantaian terhadap warga Beograd untuk membalas serangan-serangan gerilyawan; Jenderal Franz Böhme yang menjabat sebagai Gubernur Militer Jerman di Serbia juga memerintahkan pasukannya untuk menembaki anggota komunitas Yahudi. Böhme bahkan memberlakukan peraturan bahwa pembunuhan satu orang Jerman akan dibalas dengan penembakan 100 orang Serbia atau Yahudi.[69] Perlawanan di Beograd dipimpin oleh Mayor Žarko Todorović dari tahun 1941 hingga penangkapannya pada tahun 1943.[70] Seperti kota Rotterdam yang hancur dua kali akibat pengeboman Jerman dan Sekutu, Beograd dibom sekali lagi oleh Sekutu pada 16 April 1944. Pengeboman ini menewaskan paling tidak 1.100 orang dan dilancarkan pada hari Paskah Ortodoks.[71] Pendudukan Jerman di Beograd berakhir pada tanggal 20 Oktober 1944, ketika Tentara Merah dan Partisan Yugoslavia membebaskan kota ini. Pada 29 November 1945, Marsekal Josip Broz Tito memproklamirkan berdirinya Republik Rakyat Federal Yugoslavia di Beograd (belakangan diganti namanya menjadi Republik Federal Sosialis Yugoslavia pada 7 April 1963).[72] Secara keseluruhan, perkiraan yang lebih tinggi dari mantan polisi rahasia menunjukkan bahwa jumlah korban penindasan politik di Beograd mencapai 10.000 jiwa.[73] YugoslaviaPada periode setelah berakhirnya perang, Beograd berkembang pesat sebagai ibu kota Yugoslavia dan pusat industri.[56] Pada tahun 1948, pembangunan Novi Beograd dimulai, dan pada tahun 1958 stasiun televisi pertama Beograd mulai mengudara. Pada tahun 1961, konferensi Gerakan Non-Blok diadakan di Beograd. Pada tahun 1962, Bandar Udara Nikola Tesla Beograd dibangun. Salah satu peristiwa penting lain pada periode ini adalah demonstrasi mahasiswa di Beograd yang memicu bentrok dengan polisi pada tahun 1968.[74] Perpecahan YugoslaviaPada 9 Maret 1991, terjadi demonstrasi besar-besaran yang menentang Slobodan Milošević; demonstrasi ini dipimpin oleh Vuk Drašković.[75] Menurut berbagai media, terdapat sekitar 100.000 hingga 150.000 demonstran di jalan.[76] Selama demonstrasi tersebut, dua orang tewas, 203 terluka, dan 108 ditangkap.[77] Belakangan tank dikirim ke jalan untuk mengembalikan ketertiban umum.[77] Demonstrasi-demonstrasi kembali diadakan di Beograd dari November 1996 hingga Februari 1997 akibat tuduhan kecurangan dalam pemilihan lokal.[78] Salah satu dampak demonstrasi-demonstrasi tersebut adalah pengangkatan Zoran Đinđić sebagai wali kota Beograd pertama semenjak Perang Dunia II yang bukan merupakan anggota Liga Komunis Yugoslavia atau cabangnya, Partai Sosialis Serbia.[79] Selama Perang Kosovo pada tahun 1999, pengeboman yang dilancarkan oleh NATO mengakibatkan kerusakan di Beograd. Beberapa tempat yang dibom adalah bangunan beberapa kementerian, bangunan Radio-Televisi Serbia, beberapa rumah sakit, Hotel Jugoslavija, bangunan Komite Pusat, Menara Avala dan kedutaan besar Tiongkok.[80] Beberapa bangunan tersebut tidak dipugar untuk mengenang peristiwa ini.[81] Setelah diadakannya pemilihan umum presiden pada tahun 2000, terjadi demonstrasi besar di Beograd yang melibatkan lebih dari lima ratus ribu orang. Demonstrasi ini berhasil menjatuhkan Presiden Milošević.[82][83] Periode terkiniPada tahun 2014, proyek pembangunan "Beograd na vodi" (bahasa Serbia: Београд на води) dimulai oleh pemerintah Serbia dengan tujuan untuk memperbaiki kenampakan dan ekonomi kota dengan merevitalisasi "amfiteater Sava", yaitu tanah di tepi kanan Sungai Sava yang terletak di antara Beogradski Sajam dan stasiun kereta api utama Beograd dan sebelumnya cenderung diabaikan. Sekitar €3,5 miliar akan diinvestasikan oleh pemerintah Serbia dan partner mereka dari Uni Emirat Arab.[84] Proyek tersebut mencakup pembangunan kantor dan apartemen mewah, hotel bintang lima, pusat perbelanjaan dan Menara Beograd. Maka dari itu, kota ini sedang mengalami pembangunan yang pesat. GeografiBeograd terletak 116,75 m di atas permukaan laut dan berada di pertemuan Sungai Donau dengan Sava. Benteng Kalemegdan yang merupakan pusat bersejarah Beograd berada di tepi kanan kedua sungai tersebut. Wilayah kota ini diperluas ke selatan dan timur semenjak abad ke-19. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Novi Beograd (Beograd Baru) dibangun di tepi kiri Sungai Sava dan menghubungkan Beograd dengan Zemun. Wilayah-wilayah perumahan yang lebih kecil di seberang Sungai Donau (seperti Krnjača, Kotež, dan Borča) juga merupakan bagian dari kota ini, sementara kota satelit industri Pančevo merupakan kota yang terpisah. Luas wilayah urban Beograd tercatat sebesar 360 km², sementara luas wilayah metropolitannya mencapai 3.223 km².[3] Pusat kota Beograd yang terletak di tepi kanan Sungai Sava memiliki dataran yang berbukit-bukit. Titik tertinggi di Beograd adalah Bukit Torlak dengan ketinggian 303 m. Gunung Avala (511 m) dan Kosmaj (628 m) terletak di sebelah selatan kota. Sementara itu, dataran di seberang Sungai Sava dan Danau cenderung rata dan terdiri dari dataran aluvial dan geluh.[85] IklimBerdasarkan klasifikasi iklim Köppen, Beograd berada di zona subtropis basah (Cfa) dengan empat musim dan presipitasi yang tersebar secara merata. Rata-rata suhu bulanan berkisar antara 1,4 °C pada bulan Januari hingga 23,0 °C pada bulan Juli, sementara rata-rata tahunan tercatat sebesar 12,5 °C. Dalam satu tahun rata-rata terdapat 31 hari dengan suhu yang melebihi 30 °C dan 95 hari dengan suhu yang melebihi 25 °C. Beograd memiliki curah hujan 690 mm setiap tahunnya, dan musim semi akhir merupakan periode yang paling basah. Di sisi lain, rata-rata lama bersinarnya matahari dalam satu tahun adalah 2.112 jam. Suhu tertinggi yang secara resmi pernah tercatat di Beograd adalah +43,6 °C pada 24 Juli 2007,[86] sementara suhu terendah adalah -26,2 °C pada 10 Januari 1893.[87]
PemerintahanBeograd adalah satuan wilayah yang terpisah di Serbia dengan status otonomi.[10] Majelis Kota Beograd memiliki 110 anggota dan dipilih untuk masa jabatan selama empat tahun.[89] Dewan Kota (yang terdiri dari 13 anggota yang dipilih oleh Majelis dan dipimpin oleh wali kota dan wakilnya) mengendalikan dan mengawasi pemerintahan kota.[90] Dewan ini terbagi menjadi 14 sekretariat yang memiliki portfolionya masing-masing, seperti lalu lintas atau kesehatan, dan beberapa layanan profesional, agensi dan institut.[91] Pemilihan umum lokal Beograd 2014 dimenangkan oleh Partai Progresif Serbia yang membentuk koalisi dengan Partai Sosialis Serbia. Pemilihan ini mengakhiri pemerintahan Partai Demokratik yang sebelumnya berkuasa dari tahun 2004 hingga 2013.[92] Berkat posisinya sebagai ibu kota negara, Beograd merupakan tempat berdirinya semua otoritas negara Serbia - eksekutif, legislatif, yudikatif, dan juga kantor pusat semua partai politik nasional dan 75 misi diplomatik.[93] Beberapa di antaranya adalah Majelis Nasional, Presidensi, Pemerintah Serbia dan semua kementeriannya, Mahkamah Agung Kasasi dan Mahkamah Konstitusi. MunisipalitasKota ini terbagi menjadi 17 munisipalitas.[11] Sebelumnya munisipalitas-munisipalitas tersebut diklasifikasikan menjadi 10 munisipalitas "urban" (sebagian atau seluruh wilayahnya berada di dalam batas kota) dan 7 munisipalitas "suburban" (pusatnya adalah kota-kota kecil).[94] Setelah ditetapkannya Statuta Kota 2010, semua munisipalitas tersebut memiliki status yang sama, walaupun terdapat ketentuan bahwa munisipalitas-munisipalitas suburban (kecuali Surčin) memiliki wewenang otonom tertentu (yang kebanyakan terkait dengan pembangunan, infrastruktur dan utilitas umum).[11] Sebagian besar munisipalitas di Beograd terletak di sisi selatan Sungai Donau dan Sava (di wilayah Šumadija). Tiga munisipalitas (Zemun, Novi Beograd, dan Surčin) berada di tepi utara Sungai Sava (di wilayah Srem) dan munisipalitas Palilula (yang membentang di kedua tepi Sungai Donau) berada di wilayah Šumadija dan Banat.
DemografiMenurut sensus tahun 2011, kota ini memiliki jumlah penduduk sebesar 1.166.763 jiwa, sementara jumlah penduduk di wilayah urban Beograd (termasuk permukiman Borča, Ovča, dan Surčin) mencapai 1.233.796 jiwa. Wilayah metropolitan Beograd secara keseluruhan memiliki jumlah penduduk sebesar 1.659.440 jiwa.
Di Beograd terdapat berbagai macam etnis dari bekas Yugoslavia dan wilayah Balkan lainnya. Kelompok etnis utama meliputi orang Serbia (1.505.448), Roma (27.325), Montenegro (9.902), Yugoslavia (8.061), Kroasia (7.752), Makedonia (6.970), dan Muslim (3.996).[98] Banyak orang yang datang ke kota ini dari kota yang lebih kecil atau pedesaan untuk mencari hidup yang lebih layak, sementara puluhan ribu datang sebagai pengungsi dari Kroasia, Bosnia-Herzegovina dan Kosovo akibat peperangan Yugoslavia pada tahun 1990-an.[99] Terdapat pula sekitar 10.000 hingga 20.000[100] orang Tionghoa di Beograd; mereka pertama kali datang pada pertengahan abad ke-1990-an. Blok 70 di Beograd Baru bahkan dijuluki sebagai daerah Tionghoa.[101][102] Selain itu, ada juga orang-orang Timur Tengah (terutama dari Suriah, Iran, Yordania dan Irak) yang datang untuk melanjutkan pendidikan mereka pada tahun 1970-an dan 1980-an dan memutuskan untuk menetap di Beograd.[103]
Walaupun dalam sejarah terdapat beberapa komunitas agama lain di Beograd, kepercayaan religius penduduk kota ini relatif homogen. Komunitas Ortodoks Serbia merupakan yang terbesar dengan 1.475.168 pengikut. Terdapat pula 31.914 orang Muslim, 13.720 Katolik Roma, dan 3.128 Protestan. Dulu pernah ada komunitas Yahudi yang besar di Beograd, tetapi setelah pendudukan Nazi selama Perang Dunia II, jumlahnya menurun dari 10.000 menjadi 295 saja.[105] EkonomiBeograd adalah pusat keuangan Serbia dan Eropa Tenggara dengan total luas kantor sebesar 17 juta m²[106] dan juga merupakan tempat berdirinya Bank Nasional Serbia. Saat ini terdapat lebih dari 600.000 orang yang dipekerjakan di 120.286 perusahaan,[107] 60.000 usaha[108] dan 50.000 toko.[109] Kota Beograd memiliki 267.147 m² ruang kantor yang dapat disewakan.[110] Pada tahun 2009, lebih dari 40% Produk Domestik Bruto (PDB) Serbia dihasilkan di kota ini, yang juga merupakan tempat tinggal 31,4% populasi pekerja Serbia.[111] PDB nominal Beograd pada tahun 2014 tercatat sebesar $16,97 miliar atau 859.329 dinar Serbia ($10.086) per kapita.[112] PDB berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja diperkirakan sebesar $36,1 miliar atau $31.461 per kapita.[113] Novi Beograd merupakan distrik bisnis utama Serbia dan salah satu pusat keuangan di Eropa Tenggara. Distrik ini menyediakan berbagai fasilitas seperti hotel, balai kongres (Sava Centar), perkantoran kelas A dan B dan taman bisnis (Airport City Beograd). Lahan seluas 1.2 juta m² saat ini sedang dibangun di Novi Beograd dan diperkirakan nilai pembangunan dalam tiga tahun ke depan akan melebihi 1,5 miliar euro. Bursa Efek Beograd juga terletak di Novi Beograd dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar €6,5 miliar ($9 miliar). Beograd adalah salah satu pusat teknologi informasi di Eropa Tenggara dengan pertumbuhan yang pesat dan lebih dari 6.924 perusahaan yang bergerak di sektor ini.[107] Pusat Pengembangan Microsoft yang terletak di Beograd merupakan pusat pengembangan kelima di dunia pada saat pusat tersebut dibuka.[114] Banyak perusahaan teknologi informasi dunia yang memilih Beograd sebagai pusat regional atau Eropa, seperti Asus,[115] Intel,[116] Dell,[117] Huawei, NCR,[118] dan lain-lain. Pada September 2013, rata-rata gaji bersih bulanan di Beograd adalah 53.564 dinar Serbia ($635), sementara rata-rata gaji kotor adalah 73.970 dinar Serbia ($877).[119] Berdasarkan survei tahunan Economist Intelligence Unit pada tahun 2013, Beograd adalah kota termahal ke-86 di dunia bila dibandingkan dengan 131 kota global lainnya.[120][121] Menurut survei yang diadakan pada tahun 2015,[122] 73% rumah tangga Beograd memiliki komputer, 65,8% memiliki jaringan internet jalur lebar dan 73,9% memiliki layanan televisi berlangganan.[122] BudayaBeograd menjadi tuan rumah berbagai acara budaya internasional tahunan, seperti Festival Film, Festival Teater, Festival Musim Panas, Festival Musik, Pameran Buku, Kontes Lagu Eurovision 2008,[123] dan Festival Bir.[124] Seorang penulis yang berhasil memenangkan Hadiah Nobel Sastra, Ivo Andrić, menulis karyanya yang paling ternama, Jembatan di atas Drina, di Beograd.[125] Penulis-penulis tersohor lain dari Beograd meliputi Branislav Nušić, Miloš Crnjanski, Borislav Pekić, Milorad Pavić dan Meša Selimović,[126][127][128] sementara artis dari Beograd yang terkenal di dunia internasional adalah Marina Abramović dan Milovan Destil Marković. Sebagian besar industri film Serbia berbasis di Beograd. FEST adalah festival film tahunan yang diadakan sejak tahun 1971. Pada tahun 2013, festival ini dihadiri oleh empat juta orang dan menayangkan hampir 4.000 film.[129] Kota ini merupakan salah satu pusat musik new wave Yugoslavia pada tahun 1980-an: VIS Idoli, Ekatarina Velika, Šarlo Akrobata dan Električni Orgazam berasal dari Beograd. Grup-grup rock yang terkenal dari Beograd adalah Riblja Čorba, Bajaga i Instruktori dan Partibrejkers.[130][131] Saat ini Beograd adalah pusat hip hop Serbia dengan keberadaan artis seperti Beogradski Sindikat, Škabo, Marčelo, dan kebanyakan artis dari label Bassivity Music.[132][133] Terdapat beberapa teater di Beograd, dengan beberapa yang paling ternama adalah Teater Nasional, Teater Terazije, Teater Drama Yugoslavia, Teater Zvezdara, dan Atelje 212. Sementara itu, terdapat dua gedung opera di Beograd, yaitu Teater Nasional dan Gedung Opera Madlenianum.[134][135] Akademi Sains dan Seni Serbia dan Perpustakaan Nasional Serbia terletak di kota ini. Perpustakaan-perpustakaan besar lain mencakup Perpustakaan Kota Beograd dan Perpustakaan Universitas Beograd. Selain itu, terdapat berbagai institusi budaya asing di Beograd, seperti Instituto Cervantes Spanyol,[136] Goethe-Institut Jerman[137] dan Institut français Prancis;[138] ketiga-tiganya terletak di Jalan Knez Mihailova. Pusat budaya lain di Beograd meliputi American Corner,[139] Forum Budaya Austria,[140] British Council,[141] Institut Konfusius Tiongkok,[142] Pusat Budaya Kanada,[143] Yayasan Budaya Yunani,[144] Istituto Italiano di Cultura Italia,[145] Pusat Budaya Iran,[146] Pusat Budaya Azerbaijan[147] dan Pusat Sains dan Budaya Rusia.[148] Institut-Institut Nasional untuk Budaya Uni Eropa juga mengelola beberapa pusat budaya di Eropa, salah satunya di Beograd.[149] MuseumMuseum paling penting di Beograd adalah Museum Nasional yang didirikan pada tahun 1844. Museum ini menyimpan lebih dari 400.000 objek (termasuk lebih dari 5.600 lukisan dan 8.400 gambar dan cetakan, yang terdiri dari karya-karya artis asing ternama seperti Bosch, Juan de Flandes, Titian, Tintoretto, Rubens, Van Dyck, Cézanne, G.B.Tiepolo, Renoir, Monet, Lautrec, Matisse, Picasso, Gauguin, Chagall, Van Gogh, Mondrian) dan Injil Miroslav.[150] Museum Etnografi yang didirikan pada tahun 1901 menyimpan lebih dari 150.000 objek dan menunjukkan kehidupan desa dan kota di Balkan, terutama di negara-negara bekas Yugoslavia.[151] Museum Seni Kontemporer Beograd adalah museum seni kontemporer pertama di Eropa[152] yang didirikan pada tahun 1958 dan memiliki koleksi sebanyak 35.000 karya, seperti karya-karya Roy Lichtenstein, Andy Warhol, Joan Miró, David Hockney, Ivan Meštrović dan lain-lain.[153] Sementara itu, Museum Militer Beograd menyimpan lebih dari 25.000 objek militer yang berkisar dari objek zaman Romawi hingga pesawat siluman F-117 yang ditembak jatuh oleh Angkatan Bersenjata Serbia.[154][155] Museum Penerbangan Beograd menyimpan lebih dari 200 pesawat, tetapi hanya memamerkan 50 saja, dan beberapa di antaranya adalah satu-satunya contoh yang masih tersisa, seperti Fiat G.50. Museum ini juga memamerkan bagian-bagian pesawat Amerika dan NATO yang ditembak jatuh, seperti F-117 dan F-16.[156] Sementara itu, Museum Nikola Tesla yang didirikan pada tahun 1952 menyimpan benda-benda pribadi Nikola Tesla, seorang penemu tersohor yang menjadi asal nama satuan Tesla. Museum ini menyimpan sekitar 160.000 dokumen asli dan 5.700 benda pribadi lainnya, termasuk tempat penyimpanan abu jenazahnya.[157] Museum penting lainnya adalah Museum Vuk dan Dositej, yang menunjukkan kehidupan, karya dan warisan Vuk Stefanović Karadžić dan Dositej Obradović, dua tokoh dari abad ke-19 yang berperan penting dalam mereformasi penulisan bahasa Serbia.[158] Di Beograd juga terdapat Museum Seni Afrika yang didirikan pada tahun 1977 dan menyimpan berbagai karya seni dari Afrika Barat.[159] Dengan lebih dari 95.000 salinan film nasional dan internasional, Arsip Film Yugoslavia adalah salah satu dari sepuluh arsip film terbesar di dunia.[160] Institusi ini juga mengelola Museum Arsip Film Yugoslavia lengkap dengan teater film dan balai pamerannya. Masalah ketidakcukupan ruang penyimpanan di arsip ini diselesaikan pada tahun 2007 setelah tempat penyimpanan yang modern dibuka.[161] Arsip Film Yugoslavia juga memamerkan tongkat asli Charlie Chaplin dan salah satu film pertama karya Auguste dan Louis Lumière.[162] Museum Kota Beograd pindah ke gedung baru di pusat kota pada tahun 2006.[163] Museum ini memamerkan berbagai koleksi yang menunjukkan sejarah kehidupan kota semenjak zaman prasejarah.[164] Di sisi lain, Museum Sejarah Yugoslavia menyimpan benda-benda dari masa Yugoslavia. Selain lukisan, salah satu objek yang paling berharga di museum ini adalah batu Bulan yang disumbangkan oleh kru Apollo 11 Neil Armstrong, Buzz Aldrin dan Michael Collins saat sedang mengunjungi Beograd pada tahun 1969 dan dari misi Apollo 17 yang disumbangkan oleh Richard Nixon pada tahun 1971.[165] Museum ini juga menyimpan pedang Joseph Stalin yang disumbangkan oleh Stalin sendiri.[166] ArsitekturKota Beograd dihiasi oleh arsitektur yang beragam: dari Zemun yang bergaya khas Eropa Tengah[167] hingga arsitektur modern di Novi Beograd. Arsitektur tertua di kota ini dapat ditemui di Taman Kalemegdan. Bangunan tertua di luar Kalemegdan berasal dari abad ke-18 karena dalam sejarahnya kota ini sering kali dihancurkan oleh peperangan.[168] Struktur publik tertua di Beograd adalah sebuah türbe Turki yang tak bernama, sementara rumah tertua adalah sebuah rumah kecil yang terbuat dari tanah liat di Dorćol dan berasal dari abad ke-18.[169] Pengaruh Barat mulai muncul pada abad ke-19, saat arsitektur kota berubah dari yang tadinya bergaya Oriental menjadi gaya kontemporer, dengan pengaruh dari gerakan neoklasikisme, romantisisme, dan seni akademik. Arsitek Serbia kemudian mengambil alih pengembangan kota dari para pembangun asing dan menghasilkan gedung-gedung yang dipengaruhi oleh gaya art nouveau, seperti Teater Nasional, Istana Tua, dan Gereja Katedral pada akhir abad ke-19, dan Gedung Majelis Nasional dan Museum Nasional pada awal abad ke-20.[168] Sementara itu, unsur-unsur arsitektur Neo-Bizantium dapat dilihat di gedung Yayasan Vuk, kantor pos lama di Jalan Kosovska, Gereja Santo Markus (didasarkan pada Biara Gračanica) dan Gereja Santo Sava.[168]
Pada masa komunis, sebagian besar perumahan dibangun dengan cepat dan murah untuk menampung orang-orang yang melarikan diri dari pedesaan setelah Perang Dunia II, kadang-kadang dalam bentuk arsitektur brutalis blokovi (blok-blok) di Novi Beograd. Tren realisme sosialis juga sempat populer dan menghasilkan bangunan seperti Balai Serikat Buruh.[168] Namun, pada pertengahan tahun 1950-an, tren yang populer adalah tren modernis yang kini masih mendominasi arsitektur Beograd.[168] PariwisataBangunan-bangunan bersejarah merupakan daya tarik utama kota Beograd. Beberapa di antaranya adalah Skadarlija, Museum Nasional dan Teater Nasional di sebelahnya, Zemun, Alun-Alun Nikola Pašić, Terazije, Alun-Alun Mahasiswa, Benteng Kalemegdan, Jalan Knez Mihailova, Parlemen, Gereja Santo Sava dan Istana Tua. Selain itu, terdapat banyak taman, monumen, museum, kafe, restoran, dan toko. Sementara itu, pemandangan seluruh kota dapat dinikmati dari Monumen Avala dan Menara Avala yang terletak di atas bukit. Daerah elit Dedinje terletak di dekat taman Topčider dan Košutnjak. Beli dvor (Istana Putih) yang merupakan tempat tinggal keluarga kerajaan Karađorđević saat ini dibuka untuk umum. Istana ini menyimpan banyak karya seni yang berharga.[170] Di dekat tempat tersebut, mausoleum Josip Broz Tito yang disebut Rumah Bunga-Bunga mendokumentasikan kehidupan sang mantan presiden Yugoslavia. Ada Ciganlija adalah bekas pulau yang terletak di Sungai Sava dan merupakan kompleks olahraga dan rekreasi Beograd. Saat ini dua jalan lintasan menghubungkan "pulau" tersebut dengan tepi kanan Sungai Sava, sehingga secara tidak langsung menghasilkan danau buatan. Tempat ini sering dikunjungi oleh warga lokal selama musim panas. Terdapat pula pantai sepanjang 7 km dan fasilitas olahraga seperti golf, sepak bola, bola basket, bola voli, rugby, bisbol, dan tenis.[171] Selama musim panas ada sekitar 200.000 hingga 300.000 orang yang berendam di situ setiap harinya.[172] Olahraga ekstrem seperti lompat bungee, ski air, dan paintball juga tersedia di Ada Ciganlija.[171][173] Bahkan ada pula jalur untuk bersepeda, berjalan kaki, atau jogging.[171][173] Secara keseluruhan terdapat 16 pulau di Beograd,[174] dan banyak di antaranya yang masih belum digunakan. Salah satunya adalah Pulau Perang Besar di muara Sungai Sava yang menjadi tempat tinggal hewan liar (terutama burung).[175] Pulau tersebut bersama dengan Pulau Perang Kecil dilindungi oleh pemerintah kota sebagai cagar alam.[176] Pendapatan dari sektor pariwisata pada tahun 2016 mencapai hampir satu miliar euro,[177] sementara jumlah wisatawan hampir mencapai satu juta.[178] Di antara mereka, lebih dari 70.000 orang datang dengan menggunakan 550 kapal pesiar di sungai.[178] Rata-rata pertumbuhan tahunan berkisar antara 13% hingga 14%.[178] Kehidupan malamBeograd dikenal akan kehidupan malamnya yang semarak dan terdapat banyak klub yang buka hingga matahari terbit. Salah satu ciri khas kehidupan malam Beograd adalah kapal-kapal pesta (splav) yang mengapung di Sungai Sava dan Donau.[179][180][181] Banyak pengunjung yang hanya datang pada akhir pekan (terutama dari Bosnia-Herzegovina, Kroasia, dan Slovenia) yang lebih menyukai kehidupan malam di Beograd daripada di ibu kota mereka sendiri karena atmosfernya yang dianggap bersahabat, banyaknya klub dan bar, minuman yang murah, tidak adanya masalah bahasa, dan tidak adanya regulasi kehidupan malam yang terlalu membatasi.[182][183] Klub-klub alternatif yang terkenal meliputi Akademija dan KST (Klub Studenata Tehnike) yang terletak di ruang bawah tanah Fakultas Teknik Elektro Universitas Beograd.[184][185][186] Konser yang menampilkan grup lokal dan asing juga sering diadakan di pusat kota. Kehidupan malam Serbia yang lebih tradisional dan diiringi oleh musik tradisional yang disebut Starogradska (secara harfiah berarti Musik Kota Tua) yang umum ditemui di kota-kota Serbia utara. Suasana ini dapat ditemui di Skadarlija, daerah bergaya Bohemia yang merupakan tempat berdirinya restoran-restoran tradisional terbaik dan tertua di Beograd (disebut kafana dalam bahasa Serbia).[187] Di tempat itu pula terdapat tempat pembuatan bir tertua di Beograd yang didirikan pada pertengahan awal abad ke-19.[188] Salah satu kafana tertua di Beograd adalah Znak pitanja atau "?".[189] The Times melaporkan bahwa kehidupan malam terbaik Eropa dapat ditemui di Beograd.[190] Dalam panduan "1000 Ultimate Experiences" Lonely Planet pada tahun 2009, Beograd bahkan diangkat sebagai kota pesta terbaik di dunia.[191] OlahragaTerdapat sekitar seribu fasilitas olahraga di Beograd dan beberapa di antaranya dapat dijadikan tuan rumah berbagai macam acara olahraga.[192] Beograd telah mengadakan beberapa acara olahraga besar, seperti EuroBasket 2005, Kejuaraan Bola Voli Eropa 2005, Kejuaraan Polo Air Eropa 2006, Festival Olimpiade Pemuda Eropa 2007, dan Universiade Musim Panas 2009.[193] Di kota ini terdapat dua klub sepak bola terbesar dan paling berhasil di Serbia, yaitu Bintang Merah Beograd dan Partizan Beograd. Bintang Merah sendiri pernah memenangkan Liga Champions UEFA 1991. Keduanya memiliki stadionnya masing-masing, yaitu Marakana (Stadion Bintang Merah) dan Stadion Partizan.[194] Persaingan antara kedua tim ini merupakan salah satu persaingan yang paling sengit dalam dunia sepak bola.[195] Menurut Asosiasi Arena Eropa, Arena Beograd adalah salah satu arena indoor terbesar di Eropa dengan kapasitas sebesar 22.868 orang.[196] Arena ini digunakan untuk acara olahraga dan konser besar. Pada Mei 2008, arena ini menjadi tempat diadakannya Kontes Lagu Eurovision ke-53.[197] Sementara itu, Aula Aleksandar Nikolić merupakan tempat diadakannya pertandingan bola basket KK Partizan dan KK Crvena zvezda.[198][199] Baru-baru ini, Beograd juga menghasilkan pemain tenis ternama dunia seperti Ana Ivanović, Jelena Janković, dan Novak Đoković. Ivanović dan Đoković adalah perempuan dan laki-laki Serbia pertama yang berhasil memenangkan gelar tunggal Pertandingan Akbar. Tim nasional Serbia bahkan berhasil memenangkan Piala Davis 2010 dan mengalahkan tim Prancis dalam pertandingan final yang diadakan di Arena Beograd.[200] BusanaSemenjak tahun 1996,[201] pekan busana diadakan di seluruh kota dua kali setiap tahunnya (musim gugur/dingin dan musim semi/panas). Beberapa perancang dan merek Serbia dan internasional telah memamerkan karya mereka dalam acara ini. Pekan Busana Beograd masuk dalam daftar "40 Pekan Busana Paling Penting di Dunia".[202] MediaBeograd adalah pusat media massa di Serbia. Di kota ini terdapat kantor pusat siaran nasional Radio Televisi Serbia (RTS).[203] Salah satu penyiar komersial yang paling populer adalah RTV Pink yang dikenal akan program-program hiburannya dan B92 yang memiliki stasiun TV, radio, musik, penerbitan buku, dan situs paling populer di internet Serbia.[204][205] Stasiun televisi lain yang berasal dari Beograd meliputi 1Prva (sebelumnya Fox televizija), Nova, N1, dan stasiun-stasiun yang wilayah cakupannya hanya terbatas di wilayah munisipal Beograd, seperti Studio B. Koran-koran harian yang terkenal di Beograd meliputi Politika, Blic, Alo!, Kurir, dan Danas. Terdapat 2 koran olahraga harian, yaitu Sportski žurnal dan Sport, dan satu koran ekonomi harian, yaitu Privredni pregled. Ada pula koran mingguan gratis 24 sata yang didirikan pada musim gugur tahun 2006. Selain itu, majalah-majalah luar versi Serbia seperti Harper's Bazaar, Elle, Cosmopolitan, National Geographic, Men's Health, dan Grazia juga memiliki kantor pusat di Beograd. PendidikanDi Beograd terdapat dua universitas negeri dan beberapa universitas swasta. Universitas Beograd (yang didirikan pada tahun 1808 dengan nama "Sekolah Besar") merupakan institusi pendidikan tinggi tertua di Serbia.[206] Universitas ini berkembang bersama dengan kota Beograd pada abad ke-19 dan hanya sedikit universitas yang menjadi bagian dari warisan arsitektur dan budaya kota ini. Dengan jumlah pendaftar yang hampir mencapai 90.000 mahasiswa, universitas ini adalah salah satu yang terbesar di Eropa.[207] Terdapat pula 195 sekolah dasar dan 85 sekolah menengah. Dari antara sekolah-sekolah dasar tersebut, ada 162 sekolah reguler, 14 sekolah khusus, 15 sekolah seni, dan 4 sekolah untuk orang dewasa. Sekolah-sekolah menengah terdiri dari 51 sekolah kejuruan, 21 gimansium, 8 sekolah seni dan 5 sekolah khusus. Terdapat 230.000 siswa yang diawasi oleh 22.000 karyawan di lebih dari 500 bangunan yang mencakup luas sebesar 1,1 juta kilometer persegi.[208] TransportasiBeograd memiliki sistem transportasi umum yang berbasis bus (118 jalur kota dan lebih dari 300 jalur suburban), tram (12 jalur), dan bus listrik (8 jalur).[209] Sistem ini dikelola oleh GSP Beograd dan SP Lasta yang bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan swasta di berbagai rute bus. Untuk pembayaran tiket, sistem BusPlus yang didasarkan pada kartu pintar nirkontak mulai diterapkan pada Februari 2012. Selain sistem tersebut, terdapat pula jaringan kereta suburban/komuter Beovoz yang menyediakan layanan transportasi massal yang serupa dengan RER di Paris dan GO Transit di Toronto. Kegunaan utama jalur ini adalah menghubungkan pusat kota dengan wilayah suburban. Beovoz dikelola oleh Železnice Srbije.[210] Sistem ini mulai beroperasi pada tahun 1992 dan saat ini terdapat 5 jalur dengan 41 stasiun yang terbagi dalam dua zona.[211] Sementara itu, tujuan antarkota dan antarnegara dilayani oleh stasiun kereta api dan terminal bus Beograd. Kota ini terletak di Koridor Pan-Eropa X dan VII.[5] Sistem jalan bebas hambatan terkendali menghubungkan Beograd dengan Novi Sad dan Budapest di utara, Niš di selatan, dan Zagreb di barat. Terdapat pula expressway ke Pancevo. Bypass Beograd yang menghubungkan jalur E70 dan E75 saat ini sedang dibangun.[212] Berkat lokasinya di pertemuan dua sungai besar, terdapat sebelas jembatan di Beograd. Empat jembatan utama adalah Jembatan Branko, Jembatan Ada, Jembatan Pupin, dan Jembatan Gazela. "Jalan semi-lingkar dalam" yang mencakup Jembatan Ada (yang menyeberangi Sungai Sava) dan Pupin (yang menyeberangi Sungai Donau) akan mempermudah perjalanan para komuter dan mengurangi lalu lintas di Jembatan Gazela dan Branko.[213] Pelabuhan Beograd terletak di tepi Sungai Donau dan merupakan tempat pengiriman dan penerimaan barang lewat sungai.[214] Kota ini juga dilayani oleh Bandar Udara Nikola Tesla Beograd yang terletak 12 km di sebelah barat pusat kota (di dekat Surčin). Pada puncaknya pada tahun 1986, terdapat hampir tiga juta penumpang di bandara tersebut, walaupun jumlah tersebut berkurang drastis pada tahun 1990-an.[215] Setelah kembali meningkat pada tahun 2000, jumlah penumpang mencapai 2 juta pada tahun 2004 dan 2005,[216] lebih dari 2,6 juta penumpang pada tahun 2008,[217] dan pada akhirnya kembali mencapai 3 juta penumpang pada tahun 2012.[218] Rekor tertinggi sebesar 4 juta penumpang tercapai pada tahun 2014 dan bandara ini menjadi bandara dengan pertumbuhan tercepat kedua di Eropa.[219] Beograd adalah salah satu ibu kota dan kota besar Eropa terakhir dengan jumlah penduduk melebihi satu juta jiwa yang tidak memiliki sistem metro/kereta bawah tanah atau angkutan cepat lainnya. Metro Beograd dianggap sebagai proyek paling penting ketiga di Serbia setelah pembangunan jalan dan kereta api. Dua proyek dengan prioritas terbesar adalah bypass Beograd dan Koridor Pan-Eropa X. Kerjasama internasional dan penghargaanTerdapat beberapa kota yang merupakan kota saudara dan kembar Beograd:[220]
Sementara itu, memorandum, protokol, atau kerjasama lain telah disepakati dengan kota-kota berikut:[220]
Beograd juga telah menerima berbagai penghargaan nasional dan internasional, seperti Légion d'honneur Prancis (dinyatakan pada 21 Desember 1920; Beograd adalah salah satu dari empat kota di luar Prancis yang menerima penghargaan ini bersama dengan Liège, Kota Luksemburg, dan Volgograd), Salib Perang Cekoslowakia (dianugerahkan pada 8 Oktober 1925), Ordo Bintang Karađorđe Yugoslavia (dianugerahkan pada 18 Mei 1939), dan Ordo Pahlawan Rakyat Yugoslavia (dinyatakan pada 20 Oktober 1974, perayaan 30 tahun pengusiran pendudukan Jerman Nazi selama Perang Dunia II).[230] Penghargaan-penghargaan tersebut diberikan karena kontribusi yang telah diberikan selama Perang Dunia I dan II.[231] Pada tahun, majalah FDi memberikan penghargaan "Kota Masa Depan Eropa Selatan" kepada Beograd.[232][233] Catatan kaki
Daftar pustaka
Pranala luar
|