Buzz Aldrin (/ˈɔːldrɪn/; lahir Edwin Eugene Aldrin Jr.; 20 Januari 1930) adalah insinyur, mantan antariksawan, dan pilot pesawat tempur Amerika Serikat. Ia bertugas sebagai pilot modul bulan dalam misi Apollo 11. Ia merupakan orang kedua yang mendarat di Bulan setelah komandan misi Neil Armstrong.
Setelah lulus dengan gelar Sc.D. dari jurusan astronautikaInstitut Teknologi Massachusetts, ia dipilih sebagai anggota Grup Astronaut NASA 3 dan menjadi astronaut pertama bergelar S2. Karena tesisnya berjudul Line-of-Sight Guidance Techniques for Manned Orbital Rendezvous, ia mendapat julukan "Dr. Rendezvous" dari rekan-rekan astronautnya. Ia pertama kali terbang ke luar angkasa menggunakan Gemini 12 pada tahun 1966 dan melakukan aktivitas luar wahana (EVA) selama lima jam. Tiga tahun kemudian, Aldrin menginjakkan kaki di Bulan pada pukul 03:15:16 tanggal 21 Juli 1969 (UTC), sembilan menit setelah Armstrong turun ke permukaan. Sementara itu, Pilot Modul KomandoMichael Collins bertahan di orbit bulan. Sebagai penganut Presbiterian, Aldrin menjadi orang pertama yang beribadah di Bulan dengan melakukan ekaristi.
Edwin Eugene Aldrin Jr. lahir tanggal 20 Januari 1930 di Mountainside Hospital, Glen Ridge, New Jersey.[1] Orang tuanya, Edwin Eugene Aldrin Sr. dan Marion Aldrin (née Moon), tinggal di Montclair, New Jersey.[2] Bapaknya adalah pilot Angkatan Darat semasa Perang Dunia I dan asisten komandan sekolah pilot percobaan AD di McCook Field, Ohio, pada tahun 1919 sampai 1922. Ia keluar dari AD tahun 1928 dan menjadi pejabat eksekutif Standard Oil.[3] Aldrin memiliki dua kakak: Madeleine, empat tahun lebih tua, dan Fay Ann, satu setengah tahun lebih tua.[4] Panggilan khasnya (menjadi nama depan resminya tahun 1988)[5][6] muncul karena Ray mengucapkan "brother" "buzzer", lalu disingkat menjadi "Buzz".[4][7] Aldrin pernah menjadi anggota Pramuka dengan pangkat Tenderfoot Scout.[8]
Aldrin masuk West Point tahun 1947.[5] Prestasi akademiknya bagus; ia juara satu pada tahun pertamanya.[9] Ia menjadi anggota tim lintasan dan lapangan West Point.[14] Pada tahun 1950, ia bersama sejumlah kadet West Point pergi ke Jepang dan Filipina untuk mempelajari kebijakan pemerintahan militer Douglas MacArthur.[15] Di tengah perjalanannya, Perang Korea pecah.[16] Ia lulus dengan gelar Bachelor of Science pada 5 Juni 1951.[17]
Karier NASA
Permohonan pertama Aldrin untuk bergabung dengan korps astronaut ketika Grup Astronaut 2 diseleksi tahun 1962 ditolak karena ia bukan pilot percobaan. Ia tahu syarat seperti itu dan meminta agar ia dikecualikan, tetapi permintaannya ditolak.[18] Pada tanggal 15 Mei 1963, NASA membuka seleksi baru. Kali ini, semua pemohon wajib memiliki pengalaman sebagai pilot percobaan atau punya pengalaman menerbangkan pesawat jet selama 1.000 jam.[19] Aldrin sudah mengantongi 2.500 jam terbang, 2.200 jam di antaranya menggunakan pesawat jet.[20] Pada 18 Oktober 1963, Aldrin dipilih sebagai satu dari empat belas anggota Grup Astronaut 3.[21] Aldrin menjadi astronaut pertama yang memegang gelar doktoral. Berkat pengetahuannya di bidang mekanika orbit, ia dijuluki "Dr. Rendezvous" oleh rekan-rekannya.[22][23][24] Aldrin tahu kalau julukan tersebut tidak selalu bermaksud memuji.[14]
Setelah menyelesaikan pelatihan awal, setiap astronaut baru diberi tugas sesuai keahliannya. Aldrin ditugaskan melakukan perencanaan misi, analisis rute penerbangan, dan rencana penerbangan.[25][26]
Jim Lovell dan Aldrin dipilih sebagai awak cadangan Gemini 10, masing-masing bertugas sebagai komandan dan pilot. Awak cadangan biasanya menjadi awak utama dalam misi ketiga setelah ini, tetapi misi terakhir dalam program ini adalah Gemini 12.[27] Karena awak utama Gemini 9, Elliot See dan Charles Bassett, meninggal dunia pada 28 Februari 1966 dalam kecelakaan pesawat, urutan terbang Lovell dan Aldrin terpaksa dimajukan. Mereka menjadi awak cadangan Gemini 9 sekaligus awak utama Gemini 12.[28][29] Pada 17 Juni 1966, mereka ditetapkan sebagai awak utama, sedangkan Gordon Cooper dan Gene Cernan ditetapkan sebagai awak cadangan.[30]
Awalnya, sasaran misi Gemini 12 tidak jelas. Sebagai misi berjadwal terakhir, sasaran utamanya adalah merampungkan tugas-tugas yang belum sepenuhnya diselesaikan oleh misi-misi sebelumnya.[31] Meski NASA berhasil melakukan terbang-temu (rendezvous) dalam Project Gemini, pengujian stabilisasi gravitasi-gradien oleh Gemini 11 tidak berhasil. NASA juga mempermasalahkan aktivitas luar wahana (EVA). Cernan di Gemini 9 dan Richard Gordon di Gemini 11 kelelahan akibat melakukan banyak hal di tengah EVA, tetapi Michael Collins berhasil menyelesaikan EVA-nya di Gemini 10. Artinya, urutan tugas merupakan faktor penentu keberhasilan EVA.[32][33]
Aldrin diminta menyelesaikan agenda-agenda EVA Gemini. NASA membentuk panitia untuk menghitung peluang keberhasilan Aldrin. NASA membatalkan pengujian unit manuver astronaut (AMU) Angkatan Udara yang menyusahkan Gordon di Gemini 11 supaya Aldrin bisa fokus melakukan EVA. NASA merombak program pelatihannya dan memilih latihan dalam air daripada latihan di udara (penerbangan parabola). Astronaut di pesawat yang terbang parabola parabola merasakan sensasi melayang, tetapi ada jeda beberapa menit antara setiap terbang parabola yang bisa dipakai untuk istirahat. Latihan dalam air memungkinkan tugas dilakukan dengan cepat, sedangkan latihan di udara menyulitkan dan memperlambat penyelesaian tugas. Latihan dalam air memberi hasil simulasi yang lebih bagus. NASA meletakkan alat-alat yang mudah dipegang di kapsul; jumlahnya bertambah dari 9 buah di Gemini 9 menjadi 44 buah di Gemini 12. NASA juga membuat tempat kerja yang mengikat kaki astronaut ke lantai.[32][33]
Sasaran utama Gemini 12 adalah melakukan terbang-temu dengan wahana target, lalu menerbangkan keduanya menggunakan stabilisasi gravitasi-gradien, melakukan manuver labuh menggunakan sistem pendorong Agena untuk pindah orbit, melaksanakan latihan perawatan wahana dan tiga EVA dengan tali pengaman, dan mendemonstrasikan terbang pulang (reentry) otomatis. Gemini 12 juga melakukan 14 eksperimen ilmiah, medis, dan teknologi.[34] Misi ini tidak menghasilkan terobosan baru karena terbang-temu dari atas berhasil dilakukan oleh Gemini 9 dan latihan bertali pengaman berhasil dilakukan oleh Gemini 11. Stabilisasi gravitasi-gradien pun juga sudah dilakukan oleh Gemini 11, tetapi tidak berhasil.[33]
Gemini 12 diluncurkan dari Launch Complex 19 di Cape Canaveral pada pukul 20:46 UTC tanggal 11 November 1966. Wahana Target Gemini Agena diluncurkan satu setengah jam sebelumnya.[34] Sasaran besar pertama misi ini adalah terbang-temu dengan wahana target. Ketika wahana target dan kapsul Gemini 12 semakin dekat, kontak radar antara keduanya melemah dan putus. Awak pun terpaksa terbang-temu secara manual. Aldrin memakai sekstan dan peta terbang-temu yang dia buat supaya Lovell bisa menyejajarkan kapsul sebelum berlabuh dengan wahana target.[35] Gemini 12 menyelesaikan terbang labuh keempat dengan wahana target Agena.[36]
Tugas selanjutnya adalah mempraktikkan terbang lepas (undocking) dan terbang labuh (docking). Saat terbang lepas, salah satu penyambungnya macet sehingga Lovell terpaksa menyalakan pendorong Gemini untuk melepaskan wahana tersebut. Aldrin berhasil terbang labuh lagi beberapa menit kemudian. Menurut rencana penerbangan, mesin utama Agena dinyalakan untuk membawa wahana ke orbit yang lebih tinggi. Namun, delapan menit setelah Agena diluncurkan, tekanan kabinnya turun drastis. Kepala Misi dan Penerbangan memutuskan untuk tidak memaksakan mesin utamanya. Ini adalah satu-satunya sasaran misi yang tidak tercapai.[36] Sistem pendorong sekunder Agena pun dinyalakan agar awak wahana bisa melihat gerhana matahari 12 November 1966 di atas Amerika Selatan. Lovell dan Aldrin mengambil fotonya dari dalam wahana.[34]
Aldrin melakukan tiga EVA. EVA pertama adalah berdiri di pinggir pintu yang terbuka, tetapi tidak meninggalkan wahana. EVA ini kurang lebih mirip EVA terbang bebas sehingga Aldrin bisa mengira-ngira perbedaannya. EVA ini dilakukan pada 12 November selama 2 jam 20 menit. Keesokan harinya, Aldrin melakukan EVA terbang bebas. Ia memanjat ke Agena menggunakan pegangan di luar wahana dan memasang kabel untuk eksperimen stabilisasi gravitasi-gradien. Aldrin melakukan berbagai tugas, termasuk memasang konektor listrik dan menguji alat untuk Proyek Apollo. 12 sesi istirahat berdurasi 2 menit membuat dirinya tidak kelelahan. EVA keduanya dilakukan selama 2 jam 6 menit. EVA berdiri ketiga selama 55 menit dilakukan pada 14 November; Aldrin mengambil foto, melakukan eksperimen, dan membuang barang yang tidak dibutuhkan.[34][37]
Pada 15 November, awak pesawat mengaktifkan sistem terbang pulang otomatis dan mendarat di Samudra Atlantik. Mereka kemudian dijemput oleh helikopter dan diantar ke kapal induk USS Wasp.[34][38] Usai misi ini, istrinya sadar bahwa Aldrin mengalami depresi, padahal ia seumur-umur tidak pernah depresi.[35]
NASA memasukkan Lovell dan Aldrin ke satu regu Apollo yang beranggotakan Neil Armstrong sebagai Komandan, Lovell sebagai Pilot Modul Komando (CMP/Command Module Pilot), dan Aldrin sebagai Pilot Modul Bulan (LMP/Lunar Module Pilot). Mereka ditetapkan sebagai awak cadangan Apollo 9 pada tanggal 20 November 1967.[39] Karena tertundanya perancangan dan pembuatan modul bulan (LM/lunar module), Apollo 8 dan Apollo 9 bertukar awak utama dan cadangan. Awak Armstrong menjadi awak cadangan Apollo 8. Berdasarkan skema rotasi awak pada umumnya, Armstrong seharusnya menjadi komandan Apollo 11.[40]
Michael Collins, CMP awak utama Apollo 8, menjalani operasi untuk mencabut taji tulang dari tulang punggungnya.[41] Lovell bergabung dengan awak Apollo 8. Sepulihnya Collins, ia bergabung sebagai CMP dalam awak Armstrong. Sementara itu, Fred Haise ditetapkan sebagai LMP cadangan dan Aldrin sebagai CMP cadangan untuk Apollo 8.[42] Meski CMP biasanya duduk di kursi tengah saat lepas landas, kursi ini diduduki Aldrin, bukan Collins, karena ia sudah terlatih mengoperasikan konsolnya saat lepas landas sebelum Collins tiba.[43]
Apollo 11 adalah awak kedua dalam misi antariksa Amerika Serikat yang beranggotakan orang-orang yang sudah pernah terbang di luar angkasa[44] setelah awak Apollo 10.[45] Awak ketiga baru terbang tahun 1988 dalam misi STS-26.[44]Deke Slayton, penyusun tugas penerbangan astronaut, menawarkan Armstrong untuk menggantikan Aldrin dengan Lovell karena sejumlah pihak merasa sulit bekerja bersama Aldrin. Armstrong berpikir seharian dan menolak tawaran itu. Ia tidak masalah bekerja bersama Aldrin dan merasa Lovell layak menjadi komandan.[46]
Menurut versi awal daftar periksa EVA, Pilot Modul Bulan adalah orang pertama yang menjejakkan kaki di permukaan Bulan. Namun, ketika Aldrin tahu bahwa aturan ini sudah diubah, ia mendesak NASA untuk mengikuti prosedur yang aslinya. Keputusan akhir ini didasari oleh berbagai daktor, termasuk posisi fisik astronaut di dalam pendarat bulan terpadu yang memudahkan Armstrong untuk keluar wahana lebih dulu. Selain itu, astronaut-astronaut senior yang kelak memimpin sejumlah misi Apollo tidak sepenuhnya sepakat dengan pandangan Aldrin.[47] Collins merasa Aldrin "tidak suka menjadi orang kedua di Bulan dan sebaiknya menjadi yang pertama".[48]
Aldrin dan Armstrong tidak sempat melakukan latihan geologi yang memadai. Pendaratan bulan pertama lebih mengutamakan pendaratan di Bulan dan pulang ke Bumi dengan selamat daripada eksperimen ilmiah. Keduanya mengikuti penataran yang diisi NASA dan sejumlah pakar geologi USGS. Mereka melakukan karyawisata ke Texas barat. Pers mengikuti perjalanan mereka. Aldrin dan Armstrong kesulitan mendengar instrukturnya karena suara helikopternya terlalu kencang.[49]
Kurang lebih satu juta orang menyaksikan peluncuran Apollo 11 dari jalan raya dan pantai di sekitar lokasi. Peluncuran ini disiarkan secara langsung di 33 negara dengan total 25 juta pemirsa di Amerika Serikat. Jutaan orang lainnya mengikuti siaran radio.[50][51] Dengan pendorong roket Saturn V, Apollo 11 lepas landas dari Launch Complex 39 di Kennedy Space Center pada tanggal 16 Juli 1969 pukul 13:32:00 UTC (9:32:00 EDT),[52] lalu memasuki orbit Bumi 12 menit kemudian. Setelah satu setengah orbit, mesin tahap tiga S-IVB mendorong wahana ini ke rute tetap menuju Bulan. Sekitar 30 menit kemudian, manuver transposisi, pelabuhan, dan ekstraksi dilakukan: memisahkan modul komandoColumbia dari mesin S-IVB yang kosong, membelokkannya, dan melabuhkannya dengan modul bulanEagle. Setelah modul bulan diekstraksi, wahana yang sudah menyatu ini diterbangkan menuju Bulan, sedangkan mesin roketnya diterbangkan melintas orbit Bulan.[53]
Pada tanggal 19 Juli pukul 17:21:50 UTC, Apollo 11 terbang di belakang bulan dan menyalakan mesin pendorong servisnya untuk memasuki orbit bulan.[53] Selama tiga puluh orbit selanjutnya,[54] awak melihat lokasi pendaratan mereka di Laut Ketenangan selatan, kurang lebih 12 mil (19 km) di sebelah barat daya kawah Sabine D.[55] Pada pukul 12:52:00 UTC tanggal 20 Juli, Aldrin dan Armstrong masuk Eagle dan memulai persiapan akhir pendaratan di Bulan, Pukul 17:44:00, Eagle berpisah dari Columbia.[53] Collins, sendirian di Columbia, mengamati Eagle yang sedang berputar untuk memastikan tidak ada kerusakan dan roda pendaratannya telah keluar.[56][57]
Semasa terbang turun, Aldrin membacakan data navigasi ke Armstrong yang sedang sibuk menerbangkan Eagle.[58] Lima menit usai menyalakan mesin turun di ketinggian 6.000 kaki (1.800 m), komputer pemandu LM (LGC/LM guidance computer) menyalakan beberapa alarm mendadak yang menandakan bahwa semua tindakan tidak dapat diselesaikan tepat waktu dan harus menunda beberapa di antaranya.[59]Eagle mendarat pukul 20:17:40 UTC hari Minggu, 20 Juli, dengan sisa bahan bakar 25 detik.[60][61]
Aldrin, seorang penatua Presbiterian, adalah orang pertama dan satu-satunya yang beribadah di Bulan. Ia berbicara lewat radio, "Dalam kesempatan ini, saya ingin meminta setiap orang yang mendengar, siapapun dan di manapun mereka berada, untuk duduk sejenak dan merenungkan peristiwa yang terjadi beberapa jam terakhir ini dan menyampaikan rasa syukur sesuai keyakinan masing-masing."[62] Dengan pemberian pastornya,[63] ia melakukan ekaristi, tetapi ia merahasiakannya karena ada gugatan hukum terhadap pembacaan Kitab Kejadian di Apollo 8.[64] Pada tahun 1970, ia berkomentar: "Menarik juga kalau ternyata cairan pertama yang dituangkan di Bulan dan makanan pertama yang dimakan di sana adalah bahan-bahan ekaristi."[65] Dalam bukunya tahun 2009, Aldrin merasa bahwa "Mungkin, kalau saya diberi kesempatan lagi, saya tidak akan melakukan ekaristi. Meski sangat penting bagi saya, itu tetap saja sakramen Kristen, padahal kami datang ke Bulan atas nama umat manusia, entah itu Kristen, Yahudi, Muslim, animis, agnostik, atau ateis. Akan tetapi, waktu itu saya berpikir bahwa cara terbaik untuk mengakui betapa berharganya pengalaman Apollo 11 adalah bersyukur kepada Tuhan."[66]
Persiapan EVA dimulai pada pukul 23:43.[53] Ketika Armstrong dan Aldrin siap keluar, tekanan Eagle diturunkan dan palka dibuka pukul 02:39:33 tanggal 21 Juli.[53][67] Aldrin menjejakkan kaki di Bulan pukul 03:15:16 tanggal 21 Juli 1969 (UTC), sembilan menit setelah Armstrong.[53] Armstrong dan Aldrin menjadi orang pertama dan kedua yang berjalan di Bulan. Kata-kata pertama Aldrin setelah mendarat adalah "Pemandangan yang indah" ("Beautiful view"). Armstrong bertanya, "Bagus ya? Luar biasa pemandangannya." ("Isn't that something? Magnificent sight out here.") Aldrin menjawab, "Luar biasa kosong." ("Magnificent desolation.")[68] Aldrin dan Armstrong kesulitan mengerek Bendera Bulan Rakitan, tetapi berhasil menancapkannya ke permukaan setelah bersusah payah. Aldrin memberi hormat dan Armstrong mengambil fotonya. Aldrin berdiri di depan kamera dan mulai bereksperimen dengan berbagai metode gerak jalan di permukaan bulan untuk membantu para pejalan bulan selanjutnya.[69] Dalam eksperimennya, Presiden Nixon menelepon mereka untuk mengucapkan selamat atas berhasilnya pendaratan. Nixon mengakhirinya dengan berkata, "Terima kasih banyak. Kami semua tidak sabar bertemu Anda di Hornet Kamis nanti." ("Thank you very much, and all of us look forward to seeing you on the Hornet on Thursday.")[70] Aldrin membalas, "Saya juga tidak sabar, pak." ("I look forward to that very much, sir.")[70][71]
Setelah itu, Aldrin mengambil foto dan memeriksa wahana untuk mencatat dan memastikan kondisinya sebelum terbang. Aldrin dan Armstrong memasang seismometer untuk mendeteksi gempa bulan dan pemantul sinar laser. Ketika Armstrong mengamati sebuah kawah, Aldrin memalu tabung logam ke dalam permukaan untuk mendapatkan sampel tanah.[72]
Sebagian besar foto terkenal yang menampilkan astronaut di Bulan dan diambil oleh astronaut Apollo 11 adalah foto Aldrin; Armstrong hanya muncul di dua foto berwarna. "Seiring berlangsungnya aktivitas di bulan," Aldrin bercerita, "kamera hampir selalu dipegang Neil, dan rata-rata foto di Bulan yang ada astronautnya adalah foto saya. Waktu sudah sampai di Bumi dan melihat-lihat foto di Lunar Receiving Laboratory, kami baru sadar kalau foto Neil sedikit sekali. Salah saya mungkin, tetapi kami tidak pernah dilatih untuk foto-foto."[73]
Aldrin masuk duluan ke Eagle. Dengan susah payah, mereka mengangkat film dan dua kotak sampel berisi materi permukaan bulan seberat 2.155 kilogram (4.751 pon) ke palka menggunakan katrol kabel.[74] Armstrong mengingatkan Aldrin bahwa di kantong bajunya ada plastik berisi barang-barang kenangan. Aldrin kemudian melemparnya ke Bulan. Plastik ini berisi lencana misi penerbangan Apollo 1 yang tidak sempat dikenakan Ed White karena ia tewas dalam kebakaran kabin saat latihan peluncuran; medali peringatan Yuri Gagarin, orang pertama di luar angkasa, dan Vladimir Komarov, orang pertama yang tewas dalam penerbangan antariksa, dan cakram silikon bertuliskan pesan dari 73 negara.[75] Setelah pindah ke kabin bantuan hidup LM, mereka mengurangi berat mesin naik untuk terbang ke orbit bulan dengan membuang ransel, sepatu bulan, kamera Hasselblad kosong, dan perlengkapan lain. Palka ditutup lagi pukul 05:01, lalu mereka mengisi tekanan modul bulan dan tidur.[76]
Pukul 17:54 UTC, mereka lepas landas menggunakan mesin naik Eagle untuk bergabung kembali dengan Collins di Columbia di orbit bulan.[53] Usai berlabuh di Columbia, mesin naiknya dibuang ke orbit bulan, lalu Columbia pulang ke Bumi.[77] Kapsulnya tercebur di Samudra Pasifik, 2.660 km (1.440 nmi) di sebelah timur Pulau Wake pukul 16:50 UTC (05:50 waktu setempat) tanggal 24 Juli.[53][78] Durasi total misi ini adalah 195 jam, 18 menit, 35 detik.[79]
Peluang membawa pulang patogen atau virus dari permukaan bulan dianggap nyaris mustahil. Tim penyelam memberikan pakaian isolasi biologis (BIG/biological isolation garments) kepada para astronaut dan membantu mereka menaiki kapal sekoci. Mereka diterbangkan menggunakan helikopter ke kapal induk USS Hornet.[80] Di sana, mereka menghabiskan hari-hari pertama karantina darat yang berdurasi total 21 hari.[81] Pada 13 Agustus, ketiga astronaut diarak di New York dan Chicago dan disambut oleh kurang lebih enam juta orang.[82]Makan malam kenegaraan resmi di Los Angeles pada hari yang sama dipersembahkan kepada penerbangan antariksa mereka. Presiden Richard Nixon mempersembahkan penghargaan warga sipil tertinggi, Presidential Medal of Freedom, kepada mereka.[83][84]
Pada tanggal 16 September 1969, para astronaut menyampaikan pidato dalam sidang umum Kongres Amerika Serikat. Mereka mengucapkan terima kasih kepada para anggota Kongres atas dukungannya dan meminta mereka untuk terus mendanai perjalanan antariksa.[85][86] Mereka memulai tur keliling dunia selama 38 hari pada 29 September. Mereka mengunjungi 22 negara asing dan disambut oleh sejumlah kepala negara.[87] Negara-negara terakhir yang dikunjungi adalah Australia, Korea, dan Jepang; mereka pulang ke AS tanggal 5 November 1969.[88][89]
Usai Apollo 11, Aldrin sibuk menyampaikan pidato dan menghadiri acara publik. Pada Oktober 1970, ia bersama kosmonaut Soviet, Andriyan Nikolayev dan Vitaly Sevastyanov, tur keliling fasilitas antariksa milik NASA. Ia juga ikut merancang Space Shuttle. Seiring berakhirnya program Apollo, Aldrin yang kini berpangkat kolonel melihat peluang di NASA dan memutuskan bergabung kembali dengan Angkatan Udara pada 1 Juli 1971.[90] Sepanjang kariernya di NASA, ia menghabiskan 289 jam 53 menit di luar angkasa, 7 jam 52 menit di antaranya melakukan EVA.[91]
Misi ke Mars
Setelah keluar dari NASA, Aldrin terus mendukung penjelajahan luar angkasa. Pada tahun 1985, ia bergabung dengan College of Aerospace Sciences di Universitas North Dakota atas undangan John D. Odegard, dekan fakultasnya. Aldrin ikut mengembangkan program Studi Luar Angkasa di UND dan mengangkat Dr. David Webb dari NASA sebagai ketua departemen pertama.[92] Untuk mendorong penjelajahan luar angkasa sekaligus dalam rangka peringatan ke-40 pendaratan bulan, Aldrin bersama Snoop Dogg, Quincy Jones, Talib Kweli, dan Soulja Boy merilis lagu rap dan video klip "Rocket Experience". Pendapatan komersialnya disumbangkan ke yayasan nirlaba milik Aldrin, ShareSpace.[93]
Pada tahun 1985, Aldrin mengusulkan rute wahana antariksa khusus yang kini dikenal dengan nama rute lingkar Aldrin.[94][95] Rute lingkar mengurangi biaya perjalanan berkali-kali ke Mars karena penggunaan bahan bakarnya sedikit. Rute lingkar Aldrin memungkinkan perjalanan lima setengah bulan dari Bumi ke Mars, lalu perjalanan pulang ke Bumi dengan durasi yang sama dalam orbit lingkar ganda. Aldrin masih meneliti konsep ini bersama para insinyur dari Universitas Purdue.[96]
Pada Desember 2003, Aldrin menerbitkan artikel opini di The New York Times yang mengkritik sasaran-sasaran NASA. Ia menyuarakan pendapatnya tentang pengembangan wahana antariksa NASA yang "hanya memberangkatkan empat astronaut sekali jalan dengan kapasitas kargo yang sedikit atau bahkan nihil". Ia berpendapat bahwa mengirim astronaut kembali ke Bulan cenderung "berusaha menggapai masa kejayaan yang sudah lampau alih-alih mencari kejayaan baru".[97]
Dalam artikel opini bulan Juni 2013 di The New York Times, Aldrin mendukung misi berawak ke Mars dan menganggap Bulan "bukanlah tujuan, melainkan titik keberangkatan, tempat umat manusia mengawali perjalanannya untuk menetap di Mars menjadi spesies dwiplanet."[98] Pada Agustus 2015, Aldrin, bekerja sama dengan Institut Teknologi Florida, memaparkan rencana besar kepada NASA yang merincikan pendirian koloni di Mars sebelum tahun 2040 oleh astronaut dengan masa tugas sepuluh tahun.[99]
Pada tahun 1999, dalam peringatan ke-30 pendaratan bulan, Wakil Presiden Al Gore sekaligus wakil kanselir Dewan Pengurus Smithsonian Institution, mempersembahkan Langley Gold Medal kepada awak Apollo 11. Setelah itu, mereka ke Gedung Putih dan mempersembahkan batu Bulan kepada Presiden Bill Clinton.[109][110] Awak Apollo 11 menerima New Frontier Congressional Gold Medal di Capitol Rotunda pada tahun 2011. Dalam acara penganugerahannya, direktur NASA Charles Bolden berkata, "Sebagian dari kita yang berkesempatan terbang ke luar angkasa mengikuti jejak yang mereka rintis." ("Those of us who have had the privilege to fly in space followed the trail they forged.")[111][112]
Awak Apollo 11 mendapat Collier Trophy pada tahun 1969. Presiden National Aeronautic Association menyerahkan trofi duplikat kepada Collins dan Aldrin.[113] Mereka dianugerahi General Thomas D. White USAF Space Trophy pada tahun 1969.[114] Pada tahun 1970, National Space Club menganugerahkan Dr. Robert H. Goddard Memorial Trophy kepada awak Apollo 11 atas prestasinya dalam penerbangan luar angkasa.[115] Mereka dianugerahi Harmon Trophy yang dipersembahkan kepada para penerbang pada tahun 1970;[116][117] trofinya diserahkan oleh Wakil Presiden Spiro Agnew pada tahun 1971.[118] Agnew juga menyerahkan Hubbard Medal dari National Geographic Society pada tahun 1970. Ia memberitahu mereka, "Kalian kini sejajar dengan Christopher Columbus dalam sejarah Amerika Serikat".[119] Pada tahun 1970, tim Apollo 11 memenangi penghargaan Iven C. Kincheloe dari Society of Experimental Test Pilots bersama Darryl Greenamyer, pemecah rekor kecepatan pesawat mesin piston.[120] Atas sumbangsihnya untuk industri televisi, nama mereka diabadikan di sebuah plakat di Hollywood Walk of Fame.[121]
Aldrin mendapat gelar kehormatan dari enam perguruan tinggi dan universitas.[91] Ia diangkat sebagai Kanselir International Space University pada tahun 2015.[125] Ia sempat menjabat sebagai anggota Dewan Gubernur National Space Society[126] dan pernah menjadi ketua organisasinya. Pada tahun 2016, sekolahnya di Montclair, New Jersey, berganti nama menjadi Buzz Aldrin Middle School.[127] Namanya diabadikan di kawah Aldrin di Bulan, dekat tempat pendaratan Apollo 11, dan asteroid 6470 Aldrin.[103]
Kehidupan pribadi
Aldrin telah menikah tiga kali. Pada 29 Desember 1954, ia menikah dengan Joan Archer, alumna S2 Universitas Rutgers dan Universitas Columbia. Mereka dikaruniai tiga anak, James, Janice, dan Andrew. Mereka bercerai tahun 1974.[128][129] Ia kemudian menikah dengan Beverly Van Zile pada 31 Desember 1975,[130] lalu bercerai tahun 1978. Terakhir, ia menikah dengan Lois Driggs Cannon pada 14 Februari 1988.[131] Mereka resmi bercerai pada Desember 2012. Cannon memperoleh separuh dari tabungan keluarga sebesar $475.000, $9.500 per bulan, dan 30 persen pendapatan tahunan Aldrin (lebih dari $600.000).[132][133] Per 2017, ia memiliki satu cucu, Jeffrey Schuss (anak putrinya, Janice), dan tiga cicit.[134]
Pada 2018, Aldrin terlibat permasalahan hukum dengan anak-anaknya, Andrew dan Janice, dan mantan manajer bisnisnya, Christina Korp, atas klaim mereka bahwa Aldrin mengalami gangguan jiwa akibat kepikunan dan penyakit Alzheimer. Anak-anaknya menuduh teman-teman baru Aldrin menjauhkan dirinya dari keluarga dan mendorongnya untuk menghabiskan tabungannya. Mereka berusaha memperoleh status pengasuh sah agar keuangan Aldrin bisa dikendalikan.[135] Pada bulan Juni, Aldrin menggugat Andrew, Janice, Korp, dan bisnis serta yayasan keluarga.[136] Aldrin menuduh Janice tidak memedulikan kepentingan keuangan bapaknya dan menuduh Korp memanfaatkan dirinya karena sudah lanjut usia. Aldrin berusaha mencegah Andrew menguasai akun media sosial, keuangan, dan bisnis dirinya. Permasalahan ini berakhir setelah anak-anaknya mencabut petisi mereka dan Aldrin mencabut gugatannya pada Maret 2019, beberapa bulan menjelang ulang tahun ke-50 misi Apollo 11.[137]
Aldrin aktif mendukung Partai Republik, memimpin penggalangan dana kampanye untuk beberapa anggota Kongres,[138] dan mendukung calon-calonnya. Ia menghadiri pidato George W. Bush tahun 2004 dan berkampanye mendukung Nick Lampson di Texas tahun 2006, Paul Rancatore di Florida tahun 2008, Mark Treadwell di Alaska tahun 2014,[139] dan Dan Crenshaw di Texas tahun 2018.[140] Ia hadir dalam Pidato State of the Union 2019 sebagai tamu undangan Presiden Donald Trump.[141]
Setelah Neil Armstrong meninggal dunia tahun 2012, Aldrin mengatakan bahwa dirinya "sangat sedih atas kepergiannya… Saya tahu jutaan orang di seluruh dunia ikut berkabung atas kepergian seorang pahlawan Amerika sekaligus pilot terbaik yang pernah saya kenal… Saya sempat berharap Neil, Mike, dan saya bisa berdiri berdampingan untuk memperingati ulang tahun ke-50 pendaratan bulan pada 20 Juli 2019."[142]
Aldrin menjelaskan kepada Optimus Prime dan Autobot bahwa misi rahasia Apollo 11 adalah menyelidiki kapal Cybertronian di Bulan yang keberadaannya dirahasiakan dari publik.[160]
Aldrin, Buzz dan Marianne Dyson. 2015. Welcome to Mars: Making a Home on the Red Planet. Washington, D.C.: National Geographic Children's Books. ISBN9781426322068.
Aldrin, Buzz dan Ken Abraham. 2016. No Dream Is Too High: Life Lessons From a Man Who Walked on the Moon. Washington, D.C.: National Geographic Books. ISBN9781426216503.
Catatan
^Kaulessar, Ricardo (September 22, 2016). "The Place Where There's Buzz". The Montclair Times. Montclair, New Jersey. hlm. A5 – via Newspapers.com.
^Bostick, Jerry C. (February 23, 2000). "Jerry C. Bostick Oral History" (Wawancara). Wawancara dengan Carol Butler. NASA Johnson Space Center Oral History Project. Diakses tanggal December 10, 2016.
^Jones, Eric M., ed. (1995). "Trying to Rest". Apollo 11 Lunar Surface Journal. NASA. Diakses tanggal June 13, 2013.
^Williams, David R. "Apollo Tables". NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 1, 2006. Diakses tanggal September 23, 2006.
^Woods, W. David; MacTaggart, Kenneth D.; O'Brien, Frank (ed.). "Day 9: Re-entry and Splashdown". Apollo 11 Flight Journal. NASA. Diakses tanggal September 27, 2018.
^Aldrin, E.E., "Cyclic Trajectory Concepts," SAIC presentation to the Interplanetary Rapid Transit Study Meeting, Jet Propulsion Laboratory, October 1985.
^"Symposium Awards". National Space Symposium. Archived from the original on February 3, 2009. Diakses tanggal January 31, 2012.Pemeliharaan CS1: BOT: status url asli tidak diketahui (link)
^Staff Reports, Wire and (December 2, 2016). "'Ailing' Buzz Aldrin recuperating". Florida Today. Melbourne, Florida. hlm. 1A. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 19, 2017. Diakses tanggal December 2, 2016.
^"小栗旬&岡田将生主演『宇宙兄弟』に野口聡一、バズ・オルドリンが出演" [Shunichi Noguchi and Buzz Aldrin appear in 'Space Brothers', starring Oguri Shun & Masao Okada]. ぴあ映画生活 (Pia Movie Life) (dalam bahasa Japanese). March 22, 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-06. Diakses tanggal December 1, 2016.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Burgess, Colin (2013). Moon Bound: Choosing and Preparing NASA's Lunar Astronauts. Springer-Praxis books in space exploration. New York; London: Springer. ISBN978-1-4614-3854-0. OCLC905162781.
Carmichael, Scott W. (2010). Moon Men Return: USS Hornet and the Recovery of the Apollo 11 Astronauts. Annapolis, MD: Naval Institute Press. ISBN978-1-59114-110-5. OCLC562772897.
Cullum, George W. (1960). Biographical Register of the Officers and Graduates of the US Military Academy at West Point New York Since Its Establishment in 1802: Supplement Volume X 1950–1960. West Point, NY: West Point Alumni Foundation.
Elman, Julie Passanante (2014). Chronic Youth: Disability, Sexuality, and U.S. Media Cultures of Rehabilitation. New York: New York University Press. ISBN978-1-4798-4110-3. OCLC942230781.
Farmer, Gene; Hamblin, Dora Jane (1970). First on the Moon – A Voyage with Neil Armstrong, Michael Collins, Edwin E. Aldrin Jr. Boston: Little Brown. ISBN978-0-316-05160-6. OCLC994003232.