Pengeboman NATO atas Yugoslavia (disebut juga Operasi Allied Force atau oleh Amerika Serikat Operasi Noble Anvil)[2] adalah operasi militer NATO terhadap Yugoslavia selama Perang Kosovo. Operasi ini berlangsung dari 24 Maret 1999 hingga 10 Juni 1999.
NATO melakukan kampanye militer udara untuk menghancurkan infrastruktur militer Serbia. Target strategis seperti jembatan dan pabrik juga dihancurkan. NATO mengklaim bahwa populasi Albania di Kosovo dianiaya oleh pasukan FRY, polisi Serbia, dan pasukan paramiliter Serbia, dan bahwa tindakan militer diperlukan untuk memaksa FRY untuk berhenti. Negara-negara NATO berusaha mendapatkan otorisasi dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk tindakan militer, tetapi ditentang oleh China dan Rusia yang mengindikasikan bahwa mereka akan memveto proposal semacam itu. NATO meluncurkan sebuah kampanye tanpa otorisasi PBB, yang digambarkannya sebagai intervensi kemanusiaan. FRY menggambarkan kampanye NATO sebagai agresi terhadap sebuah negara berdaulat yang melanggar hukum internasional karena tidak memperoleh izin oleh Dewan Keamanan PBB.
Referensi