Gereja Santo Sava (bahasa Serbia: Храм светог Саве/Hram svetog Save)[2] adalah sebuah gereja bergaya Neo-Bizantium yang terletak di kota Beograd, Serbia. Gereja ini merupakan gereja terbesar di Eropa Selatan dan salah satu rumah ibadah Ortodoks terbesar di dunia. Gereja Santo Sava dibangun untuk menghormati Santo Sava (1175–1236) dan konon gereja ini dibangun di atas lembah Vračar, tempat dibakarnya pusaka Santo Sava oleh Wazir Agung Utsmaniyah Sinan Pasha pada tahun 1595 sebagai hukuman atas pemberontakan Serbia pada tahun 1594.
Gereja ini mulai dibangun pada tahun 1935 (340 tahun setelah pembakaran pusaka Santo Sava) dengan mengikuti rancangan arsitek Bogdan Nestorović dan Aleksandar Deroko. Fondasi dan tembok gereja setinggi 7 hingga 11 meter sempat didirikan, tetapi pembangunan sempat terhenti pada tahun 1941 akibat pengeboman selama Perang Dunia II. Pasukan pendudukan Jerman menggunakan bangunan gereja yang belum selesai ini sebagai tempat parkir, dan pada tahun 1944 para partisan Yugoslavia dan Tentara Merah juga melakukan hal yang sama. Pada tahun 1958, Patriark Serbia mengusulkan agar pembangunan gereja ini dilanjutkan, tetapi pemerintahan komunis Yugoslavia menolaknya. Setelah 88 kali ditolak, izin akhirnya diberikan pada tahun 1984 dan arsitek Branko Pešić dipilih sebagai arsitek baru gereja. Pembangunan dimulai kembali pada 12 Agustus 1985. Pembangunan bagian luar telah diselesaikan, tetapi bagian dalamnya masih dalam proses pendekorasian.[3] Salah satu pencapaian terbesar dalam pembangunan gereja ini adalah pengangkatan kubah yang massanya mencapai 4.000 ton.
Catatan kaki
Pranala luar