Budapest (bahasa Hungaria: [ˈbudɒpɛʃt] (simak)) adalah ibu kota dan kota terbesar di Hungaria, serta merupakan kota terbesar kesepuluh di Uni Eropa berdasarkan jumlah penduduk di batas kota.[11][12][13] Kota ini diperkirakan memiliki jumlah penduduk sebesar 1.752.704 jiwa pada tahun 2016 dan mereka tersebar di wilayah seluas 525 km2.[14] Secara administratif, Budapest merupakan sebuah kota dan kabupaten dan merupakan pusat wilayah metropolitan Budapest, yang memiliki luas sebesar 7.626 km2 dan jumlah penduduk sebesar 3.303.786, atau sekitar 33% jumlah penduduk Hungaria.[15][16] Wilayah metropolitan Budapest memiliki produk domestik bruto (PDB) sebesar $141,0 miliar (€129,4 miliar) pada tahun 2016 atau sekitar 49,6% PDB Hungaria.[9][17] PDB per kapita kota ini mencapai $64.283 atau sekitar 148% rata-rata PDB per kapita Uni Eropa berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja.[10] Maka dari itu, kota ini masuk ke dalam 100 besar kota-kota di dunia berdasarkan pertumbuhan PDB tertinggi pada tahun 2008.[18]
"Budapest" merupakan gabungan dari kota Buda, Óbuda, dan Pest yang disatukan bersama dengan pada tahun 1873.[61] Dokumentasi pertama yang menyebutkan gabungan nama "Buda-Pest" adalah sebuah buku dari tahun 1831 yang berjudul Világ (Dunia/Cahaya) karya István Széchenyi.[62]
Asal nama "Buda" dan "Pest" tidak jelas. Nama Buda kemungkinan berasal dari:
Turunan kata "Bod" atau "Bud", nama pribadi dalam rumpun bahasa Turk, yang berarti "ranting".[63]
Nama pribadi dalam rumpun bahasa Slavia, Buda, yang merupakan singkatan dari Budimír, Budivoj.[64]
Secara linguistik, asal mula dari bahasa Jerman melalui turunan bahasa Slavia вода (voda, air) tidak dimungkinkan, dan tidak ada kepastian bahwa kata dalam bahasa Turk tersebut benar-benar berasal dari kata "buta" ~ "buda".[65]
Sementara itu, terdapat beberapa hipotesis mengenai asal nama Pest. Salah satunya[66] menyatakan bahwa nama ini berasal dari zaman Romawi, karena terdapat benteng setempat (Kontra-Aquincum) yang diberi julukan "Pession" ("Πέσσιον") oleh Ptolemaios.[67] Berdasarkan hipotesis lain, kata Pest berasal dari kata "gua" dalam bahasa Slavia, пещера atau peștera. Hipotesis ketiga mengutip kata пещ atau peșt yang mengacu kepada gua tempat api terbakar.[68]
Sejarah
Sejarah awal
Permukiman pertama di wilayah Budapest didirikan oleh bangsa Kelt[38] sebelum abad ke-1 M. Wilayah ini kemudian diduduki oleh bangsa Romawi. Permukiman Romawi yang bernama Aquincum menjadi kota utama Provinsi Pannonia Inferior pada tahun 106 M.[38] Pada awalnya permukiman ini merupakan sebuah permukiman militer, dan secara perlahan sebuah kota tumbuh di sekitarnya. Kota tersebut kini terletak di Distrik Óbuda di Budapest.[69] Bangsa Romawi membangun jalan, amfiteater, pemandian air panas, dan rumah dengan lantai yang dipanaskan.[70] Kota Aquincum merupakan situs arkeologi Romawi yang paling terjaga di Hungaria. Situs ini kini disulap menjadi museum dengan reruntuhan-reruntuhan Romawi di ruangan terbuka.[71]
Suku-suku Magyar yang dipimpin oleh Árpád terusir dari tempat asal mereka di sebelah utara wilayah Kekaisaran Bulgaria Pertama oleh Tsar Simeon seusai Pertempuran Buh Selatan, sehingga mereka menetap di wilayah Cekungan Karpatia pada akhir abad ke-9 dan menggantikan pemukim-pemukim Bulgaria di kota Buda dan Pest,[40][72] dan satu abad kemudian mereka mendirikan Kerajaan Hungaria.[40] Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempat tinggal Dinasti Árpád yang terletak di dekat wilayah Budapest mungkin merupakan pusat kekuatan kerajaan ini pada awalnya.[73] Serangan bangsa Tatar pada abad ke-13 menunjukkan bahwa wilayah dataran rendah sulit untuk dipertahankan.[14][40] Raja Béla IV dari Hungaria kemudian memerintahkan pembangunan tembok-tembok batu yang dibentengi di sekeliling kota[40] dan mendirikan istana kerajaan di puncak bukit Buda. Pada tahun 1361, Buda menjadi ibu kota Hungaria.[14][41]
Kota Buda memiliki peran budaya yang besar pada masa kekuasaan Raja Mátyás Hunyadi. Renaisans Italia berdampak besar terhadap kota ini. Perpustakaan Bibliotheca Corviniana milik Raja Mátyás merupakan salah satu koleksi kronik sejarah dan karya filosofis dan ilmiah paling besar di Eropa abad abad ke-15.[14] Setelah pendirian universitas Hungaria pertama di Pécs pada tahun 1367 (Universitas Pécs), universitas kedua didirikan di Óbuda pada tahun 1395 (Universitas Óbuda).[74] Buku Hungaria pertama diterbitkan di Buda pada tahun 1473.[75] Buda memiliki jumlah penduduk sekitar 5,000 jiwa pada tahun 1500.[76]
Kesultanan Utsmaniyah menaklukkan Buda pada tahun 1526 dan juga pada tahun 1529 dan akhirnya mendudukinya pada tahun 1541.[77]Masa kekuasaan Utsmaniyah berlangsung selama lebih dari 140 tahun.[14] Utsmaniyah mendirikan banyak fasilitas pemandian yang penting di kota tersebut.[40] Beberapa tempat pemandian yang didirikan oleh Utsmaniyah masih digunakan 500 tahun kemudian, seperti pemandian Rudas dan Király. Pada tahun 1547, jumlah orang Kristen menurun hingga sekitar ribuan, dan pada tahun 1647 jumlahnya hanya tinggal sekitar tujuh puluh saja.[76] Sementara itu, bagian barat Hungaria yang tidak diduduki oleh Utsmaniyah menjadi bagian dari Kekaisaran Habsburg dan dikenal dengan sebutan "Hungaria Kerajaan".
Pada tahun 1686, dua tahun setelah dilancarkannya Pengepungan Buda yang mengalami kegagalan, Wangsa Habsburg kembali melancarkan kampanye militer untuk merebut kembali Buda. Kali ini Liga Suci memiliki pasukan yang dua kali besar dan berjumlah lebih dari 74.000 orang, termasuk pasukan Jerman, Kroasia, Belanda, Hungaria, Inggris, Spanyol, Ceko, Italia, Prancis, Bourgogne, Denmark, dan Swedia. Pasukan Kristen berhasil merebut kembali Buda, dan dalam waktu beberapa tahun mereka juga menguasai seluruh besar wilayah Hungaria kecuali wilayah di dekat Timișoara (Temesvár). Pada tahun 1699, perubahan wilayah ini secara resmi diakui oleh Perjanjian Karlowitz, dan pada tahun 1718 Kesultanan Utsmaniyah telah diusir dari seluruh wilayah Kerajaan Hungaria.
Sejarah kontemporer
Tahun 1867 adalah tahun Rekonsiliasi yang melahirkan Austria-Hungaria. Hal ini membuat Budapest menjadi ibu kota kembar dari monarki ganda. Inilah yang membuka fase perkembangan besar kedua dalam sejarah Budapest, yang berlangsung hingga Perang Dunia I. Pada tahun 1918, Austria-Hungaria kalah perang dan runtuh; Hungaria mendeklarasikan dirinya sebagai republik merdeka (Republik Hungaria). Perjanjian Trianon di tahun 1920 membagi dua negara ini, akibatnya Hungaria kehilangan lebih dari dua pertiga wilayahnya, dan sekitar dua pertiga penduduknya.[78]
Pada tahun 1944, setahun sebelum akhir Perang Dunia II, sebagian Budapest hancurk oleh serangan udara Britania Raya dan Amerika Serikat.[79][80] Dari 24 Desember 1944 hingga 13 Februari 1945, kota ini dikepung selama Pertempuran Budapest. Budapest mengalami kerusakan besar yang disebabkan oleh pasukan Soviet dan Rumania yang menyerang dan pasukan pertahanan Jerman dan Hungaria. Lebih dari 38.000 warga sipil tewas selama konflik tersebut. Semua jembatan di Budapest hancur oleh Jerman.[81]
Pasca direbut oleh Tentara Merah, Hungaria berdiri sebagai negara komunis (Republik Rakyat Hungaria) pada tahun 1949. Pada tanggal 23 Oktober 1956 warga Budapest mengadakan demonstrasi besar-besaran menuntut reformasi demokrasi. Pemerintah menurunkan pasukan untuk menembak kerumunan demonstran. Ini memicu Revolusi Hungaria 1956. Tank dan pasukan Soviet memasuki Budapest untuk menumpas pemberontakan. Pertempuran berlanjut hingga pertengahan November, menewaskan lebih dari 3000 orang.[82]
Dalam dekade terakhir abad ke-20, perubahan politik tahun 1989–90 (Jatuhnya Tirai Besi) menyimpan perubahan dalam masyarakat sipil dan di sepanjang jalan Budapest. Monumen simbol kediktatoran dipindahkan dari tempat umum ke Taman Memento. Dalam 20 tahun pertama demokrasi baru, pembangunan kota dikelola oleh walikotanya, Gábor Demszky.[83]
Pariwisata
Tempat menarik
Budapest dikenal luas karena pemandangan kota pra-perang yang terpelihara dengan baik, dengan berbagai macam jalanan dan landmark dalam arsitektur klasik.
Situs yang paling terkenal adalah Gedung Parlemen bergaya neo-Gotik, bangunan terbesar di Hungaria dengan tinggi 268 meter. Basilika Santo István adalah bangunan keagamaan terpenting di kota.
Budaya Budapest tercermin dari ukuran dan keragaman Budapest. Sebagian besar gerakan budaya Hungaria pertama kali muncul di area kota. Budapest adalah pusat musik, film, teater, tari, dan seni visual yang penting. Banyak seniman telah ditarik ke kota ini secara kebetulan, karena pemerintah kota mendanai seni dengan sumber daya keuangan yang memadai.
Budapest dinobatkan sebagai "Kota Desain" pada Desember 2015 dan telah menjadi anggota Jaringan Kota Kreatif UNESCO sejak itu.[84]
Budapest dilayani oleh Bandar Udara Internasional Budapest Ferenc Liszt (BUD) (dinamai dari Franz Liszt, komposer terkenal asal Hungaria), dan merupakan salah satu bandara tersibuk di Eropa Tengah dan Timur. Bandara ini menyediakan koneksi internasional ke semua kota besar di Eropa, dan juga ke Amerika Utara, Afrika, Asia, dan Timur Tengah.
Sebagai bandara tersibuk di Hungaria, bandara ini menangani hampir semua lalu lintas penumpang udara negara itu. Bandara Budapest Ferenc Liszt menangani sekitar 250 penerbangan terjadwal setiap hari pada tahun 2013. London, Brussel, Frankfurt, München, Paris, dan Amsterdam adalah koneksi internasional tersibuk di bandara ini.[85]
Transportasi publik
Transportasi umum di Budapest disediakan oleh Pusat Transportasi Budapest (BKK, Budapesti Közlekedési Központ), salah satu otoritas transportasi terbesar di Eropa.[86] BKK mengoperasikan 4 jalur metro, 5 jalur kereta komuter, 33 jalur trem, 15 jalur bus listrik, 264 jalur bus, 4 layanan kapal, dan BuBi, sistem penyewaan sepeda pintar. Di hari kerja, jalur BKK mengangkut 3,9 juta pengendara; pada tahun 2011, ia menangani total 1,4 miliar penumpang.[87] Per tahun 2014, 65% lalu lintas masyarakat di Budapest menggunakan transportasi umum dan hanya 35% yang menggunakan kendaraan pribadi.[88]
Perkembangan sistem transportasi cerdas di Budapest semakin maju; penerapan lampu lalu lintas pintar tersebar luas, mereka dikendalikan oleh GPS dan komputer dan memprioritaskan transportasi angkutan umum yang terhubung dengan GPS secara otomatis, serta lalu lintas diukur dan dianalisis di jalan dan pengemudi mobil diinformasikan tentang waktu perjalanan dan lalu lintas yang diharapkan oleh tampilan cerdas (proyek EasyWay).[89]
Jalur trem Budapest no. 4 dan 6 adalah jalur trem kota tersibuk di dunia,[90] dengan salah satu trem terpanjang di dunia yang berjalan dengan interval 2-3 menit di jam sibuk dan 4-5 menit di luar jam sibuk.[91]Kereta Api Negara Hungaria mengoperasikan jaringan luas layanan kereta api komuter, kepentingannya dalam lalu lintas penumpang komuter pinggiran Budapest sangat signifikan. Ada tiga stasiun kereta api utama di Budapest, yakni Keleti (Timur), Nyugati (Barat), dan Déli (Selatan) yang mengoperasikan layanan kereta api domestik dan internasional. Budapest adalah salah satu perhentian utama di rute Eropa Tengah dan Timur.[92] Ada juga layanan kereta api komuter di dalam dan sekitar Budapest, tiga jalur yang dioperasikan dengan nama HÉV.
Pendidikan
Budapest adalah rumah bagi lebih dari 35 lembaga pendidikan tinggi, banyak di antaranya adalah universitas. Di bawah Proses Bologna, banyak kualifikasi yang ditawarkan diakui di negara-negara di seluruh Eropa. Kedokteran, kedokteran gigi, farmasi, program kedokteran hewan, dan teknik adalah beberapa bidang studi yang paling populer dipelajari oleh mahasiswa asing di Budapest. Sebagian besar universitas di Budapest menawarkan kursus dalam bahasa Inggris, serta dalam bahasa lain seperti Jerman, Prancis, dan Belanda, yang ditujukan khusus untuk orang asing. Banyak mahasiswa dari negara-negara Eropa lainnya menghabiskan satu atau dua semester di Budapest melalui Program Erasmus.[93]
^"telep lista"(PDF). Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 25 November 2006. Diakses tanggal 1 June 2016."telep lista"(PDF). Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 25 November 2006. Diakses tanggal June 1, 2016.
^Mátyás Jangel (September 2010). "Közszolgáltatási szerződés, utasjogok, a szolgáltatástervezés és ellenőrzés folyamata a kötöttpályás helyi- és elővárosi közforgalmú közlekedésben" [Public service contract, passenger rights, service planning and monitoring process of local and suburban public transport rail] (dalam bahasa Hungarian). BKV Zrt. Közlekedési Igazgatóság [Directorate of Public Office. Transport]. hlm. 10 (and 3). Diarsipkan dari versi asli(pdf) tanggal 28 January 2015. Diakses tanggal 19 April 2015.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link) Metro usage per day – Line 1: 120,000; Line 2: 405,000; Line 3: 630,000. (Line 4 began operations in 2014, with a 110,000 ridership estimated by Centre for Budapest Transport (BKK) based on the latest year.)
^Molnar, A Concise History of Hungary, Chronology hlm. 15
^Molnar, A Concise History of Hungary, Chronology hlm. 15.
^Alexander Watson, Ring of Steel: Germany and Austria-Hungary at War, 1914–1918 (2014). hlm. 536–40.: In the capital cities of Vienna and Budapest, the leftist and liberal movements and opposition parties strengthened and supported the separatism of ethnic minorities.
^UN General Assembly Special Committee on the Problem of Hungary (1957) "Chapter II.C, para 58 (p. 20)"(PDF). Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2017-05-25. Diakses tanggal 2018-07-16.(1.47 MB)
^Sugar, Peter F. (1990). "Hungary before the Hungarian Conquest". A History of Hungary. Indiana University Press. hlm. 5. ISBN978-0-253-20867-5. Diakses tanggal 3 June 2008.
^Mona, Ilona (1974). "Hungarian Music Publication 1774–1867". Studia Musicologica Academiae Scientiarum Hungaricae. Akadémiai Kiadó. 16 (1/4): 261–275. doi:10.2307/901850. JSTOR901850.
^ abSoutheastern Europe under Ottoman rule, 1354–1804, Peter F. Sugar, page 88