Franz Liszt (Ferenc Liszt) adalah seorang komposer, pianis, pengaba, dan guru musik asal Hungaria pada abad ke-19.[1] Semasa hidupnya, Liszt menulis sekitar 700 komposisi musik, termasuk di dalamnya lagu gerejawi dan puisi simfonis. Selain itu, Liszt juga telah mengajar 400 murid dan memperkenalkan bentuk musik baru pada era Romantisisme serta merupakan salah satu pianis terbesar dalam sejarah.[2][3]
Masa Kecil
Franz Liszt lahir di Raiding, Hungaria pada 22 Oktober 1811 oleh ibunya Maria Anna Lager dan ayahnya Adam Liszt.[4] Dia menerima pelajaran musik pertamanya pada usia 7 tahun dari ayahnya yang merupakan seorang pemain piano, biola, cello, dan gitar. Pada tahun 1821, Liszt dan ayahnya pindah ke Vienna dan disana ia belajar piano dari Carl Czerny dan belajar membuat komposisi dari Antonio Salieri. Pada 1 Desember 1822, Liszt mengadakan konser pertamanya di Vienna dan menjadi awal dari kesuksesan karier musiknya. Sejak itu, dia sering diterima oleh kaum bangsawanAustria dan Hungaria serta aktif membuat konser di berbagai negara Eropa.
Saat Liszt berusia 12 tahun, dia dan ayahnya pergi ke Paris untuk mendaftar di sekolah musik Paris. Namun, dewan penerimaan murid baru menolak Liszt dengan alasan dia adalah warga negara asing. Adam Liszt akhirnya meminta Ferdinando Paer untuk membimbing anaknya mengenai komposisi tingkat mahir dan pada masa inilah Liszt menulis opera pertama dan satu-satunya yang ia ciptakan, yang diberi judul Don Sanche.
Pada tahun 1826, Adam Liszt meninggal dunia karena demam tifoid dan hal ini meninggalkan trauma bagi anaknya.[5] Franz Liszt kehilangan ketertarikan terhadap musik dan mulai meragukan pekerjaan. Dia tinggal bersama ibunya dan lebih banyak membaca buku mengenai seni dan agama yang pada masa mendatang memberikan pengaruh pada karya musiknya.[1] Bahkan, di saat itu Liszt sempat berpikir untuk masuk ke seminari.
Karier
Pada tahun 1833, Liszt menikah dan memiliki dua orang anak perempuan (Blandine dan Cosima) serta seorang anak lelaki (Daniel). Setelah pernikahan tersebut, Franz semakin banyak menghasilkan berbagai komposisi dan karya musikal. Pada tahun 1838, dia semakin banyak bepergian menggelar konser dan pada akhir 1839, kedua pasangan tersebut berpisah.[5]
Ketenaran Liszt makin tersebar di Eropa karena dia sering menyumbangkan keuntungan konsernya untuk amal dan gerakan kemanusiaan. pada tahun 1847, Liszt bertemua dengan Putri Carolyne zu Sayn-Wittgenstein ketika sedang berada di Kiev. Putri Carolyne mempengaruhi Liszt untuk berhenti menggelar tur keliling dan lebih berkonsentrasi dalam mengajar serta membuat komposisi sehingga Liszt dapa memiliki waktu lebih banyak di rumah. Konser terakhirnya diadakan di Elisavetgrad sebelum Liszt pindah ke Weimar, Jerman. Pada masa inilah dia membuat kreasi bentuk musik baru yang disebut puisi simfonis, suatu karya musik orkestra yang menggambarkan puisi, cerita, lukisan, atau sumber non-musikal lainnya. Puisi simfonis ini seperti opera, tidak dinyanyikan namun tetap menyatukan musik dan drama. Karya Liszt ini menginspirasi murid-murid untuk datang kepadanya dan karya radikal tersebut mendapatkan tempat di Eropa.[1] Selain itu, peninggalan Franz Liszt yang paling penting adalah permainan piano solo, termasuk B minor Piano Sonata, Années de Pèlerinage dan etude.[5]
Akhir Hidup
Pada Desember 1859, Franz kehilangan putranya Daniel dan pada September 1862, anak perempuannya yang bernama Blandine juga meninggal dunia. Di sekitar tahun 1860-an, pesaing Liszt, yaitu Johannes Brahms menerbitkan suatu manifesto melawan Liszt dan komposer modern yang menandakan suatu masa Perang Romantisisme. Pada tahun yang sama, permohonan Liszt untuk menikahi Putri Carolyne ditolak oleh Gereja Katolik karena bukti perceraian Putri Carolyn yang tidak lengkap. Akibat begitu banyak kekecewaan yang diterimanya, Liszt hidup menyendiri dan pada tahun 1863 pindah ke suatu apartemen di biara Madonna del Rosario, di luar Roma dan dikenal sebagai Abbé Liszt.[1]
Franz Liszt terus membuat komposisi baru dan mendirikan Royal National Hungarian Academy of Music di Budapest. Akademi tersebut kini dikenal sebagai Liszt Academy of Music dan merupakan salah satu sekolah musik ternama di dunia. Sejak tahun 1869, Liszt bepergian ke Weimar, Budapest, dan Roma terus menerus sepanjang tahun.[6] Mendekati akhir hidupnya, Franz mulai kehilangan tenaga dan penglihatannya sehingga dia jarang tampil di depan umum. Dia sempat kembali ke Weimar dan hidup didampingi oleh Lina Schmallhausen sebelum akhirnya meninggal akibat pneumonia pada 31 Juli 1886. Jenazahnya dimakamkan di Bayreuth.[5]
Karya
Beberapa karya Franz Liszt yang dikenal luas adalah:[7]
Don Sanche, opera (1825)
Die Legende von der heiligen Elisabeth, oratorio (1857-62)
Christus, oratorio (1853-66)
Missa solemnis (1855)
Missa choralis (1865)
Hungarian Coronation Mass (1867)
Requiem (1867-8)
Psalm xiii (1855)
Psalm xviii (1860)
Via crucis (1878-9)
2 Beethoven cantatas (1845, 1869-70)
An die Künstler (1853)
Hungaria 1848, cantata (1848)
Les préludes, sym. poem (1848)
Ce qu'on entend sur la montagne, sym. poem (1849)
Tasso, sym. poem (1849)
Héroïde funèbre, sym. poem (1850)
Prometheus, sym. poem (1850)
Mazeppa, sym. poem (1851)
Festklänge, sym. poem (1853)
Orpheus, sym. poem (1854)
Hungaria, sym. poem (1854)
Hunnenschlacht, sym. poem (1857)
Die Ideale, sym. poem (1857)
Faust-Symphonie (1857)
Dante Symphony (1857)
Hamlet, sym. poem (1858)
First Mephisto Waltz (1861)
Trois odes funèbres (1866)
Second Mephisto Waltz (1881)
Pf Conc. no.1, E-flat (1855)
Pf Conc. no.2, A (1857)
Totentanz, pf/orch (1865)
Grand galop chromatique (1838)
Grosses Konzertsolo (1849)
Années de pèlerinage, i, Suisse (1854), ii, Italie (1849), iii (1877)
Sonata, b (1853)
Hungarian Rhapsodies (1853, 1885)
Spanish Rhapsody (1863)
La Campanella (1851)
Third Mephisto Waltz (1883)
Fantasy & Fugue pada Ad nos., ad salutarem undam, org (1850)