Raden Saleh

Raden
Saleh Sjarif Boestaman
"Potret Raden Saleh Syarif Bustaman", oleh Carl Johann Baehr, sekitar 1840
LahirSaleh Sjarif Boestaman
1807[1][2] atau 1811[3]
Semarang, Hindia Belanda
Meninggal23 April 1880
Buitenzorg, Hindia Belanda
MakamBogor, Jawa Barat, Indonesia
PekerjaanPelukis
Tahun aktif1829 - 1880
Suami/istriRaden Ayu Danudirdja
Orang tuaSayyid Husen bin Alwi bin Awal bin Yahya
Mas Adjeng Zarip Husen

Saleh Sjarif Boestaman (ER, EYD: Saleh Syarif Bustaman; Mei 1807 – 23 Februari 1880) atau dikenal sebagai Raden Saleh adalah seorang pelukis Hindia Belanda beretnis Arab-Jawa yang menjadi pionir seni modern Indonesia (saat itu Hindia Belanda). Lukisannya merupakan perpaduan Romantisisme yang sedang populer di Eropa saat itu dengan elemen-elemen yang menunjukkan latar belakang Jawa si pelukis.[4]

Rumah Raden Saleh di Batavia tahun 1875-1885; sekarang bernama Rumah Sakit Primaya PGI Cikini.

Masa kecil

Raden Saleh dilahirkan dalam sebuah keluarga Jawa ningrat. Dia adalah cucu dari Sayyid Abdoellah Boestaman dari sisi ibunya. Ayahnya adalah Sayyid Hoesen bin Alwi bin Awal bin Jahja, seorang keturunan Arab.[5] Ibunya bernama Mas Adjeng Zarip Hoesen, tinggal di daerah Terboyo, Semarang. Ada versi lain menyatakan bahwa Beliau sesungguhnya adalah seorang bangsawan yang merupakan putra dari Raden Syarief Husein yang merupakan putra langsung dari Kyai Ngabehi Kertoboso Bustam [6] [7] . Sejak usia 10 tahun, ia diserahkan pamannya, Bupati Semarang, kepada orang-orang Belanda atasannya di Batavia. Kegemaran menggambar mulai menonjol sewaktu bersekolah di sekolah rakyat (Volks-School).[4]

Keramahannya bergaul memudahkannya masuk ke lingkungan orang Belanda dan lembaga-lembaga elite Hindia Belanda. Seorang kenalannya, Prof. Caspar Reinwardt, pendiri Kebun Raya Bogor sekaligus Direktur Pertanian, Kesenian, dan Ilmu Pengetahuan untuk Jawa dan pulau sekitarnya, menilainya pantas mendapat ikatan dinas di departemennya. Kebetulan di instansi itu ada pelukis keturunan Belgia, A.A.J. Payen yang didatangkan dari Belanda untuk membuat lukisan pemandangan di Pulau Jawa untuk hiasan kantor Departemen van Kolonieen di Belanda. Payen tertarik pada bakat Raden Saleh dan berinisiatif memberikan bimbingan.

Payen memang tidak menonjol di kalangan ahli seni lukis di Belanda, tetapi mantan mahaguru Akademi Senirupa di Doornik, Belanda, ini cukup membantu Raden Saleh mendalami seni lukis Barat dan belajar teknik pembuatannya, misalnya melukis dengan cat minyak. Payen juga mengajak pemuda Saleh dalam perjalanan dinas keliling Jawa mencari model pemandangan untuk lukisan. Ia pun menugaskan Raden Saleh menggambar tipe-tipe orang Indonesia di daerah yang disinggahi.

Terkesan dengan bakat luar biasa anak didiknya, Payen mengusulkan agar Raden Saleh bisa belajar ke Belanda. Usul ini didukung oleh Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen yang memerintah waktu itu (1819-1826), setelah ia melihat karya Raden Saleh.

Tahun 1829, nyaris bersamaan dengan patahnya perlawanan Pangeran Diponegoro oleh Jenderal Hendrik Merkus de Kock, Capellen membiayai Saleh belajar ke Belanda. Namun, keberangkatannya itu menyandang misi lain. Dalam surat seorang pejabat tinggi Belanda untuk Departemen van Kolonieen tertulis, selama perjalanan ke Belanda Raden Saleh bertugas mengajari Inspektur Keuangan Belanda de Linge tentang adat-istiadat dan kebiasaan orang Jawa, Bahasa Jawa, dan Bahasa Melayu. Ini menunjukkan kecakapan lain Raden Saleh.

Belajar ke Eropa

Foto studio Raden Saleh di Batavia, 1872.
Foto studio istri Raden Saleh dan pembantunya di Batavia (sekitar tahun 1860-1872).

Dua tahun pertama di Eropa ia pakai untuk memperdalam bahasa Belanda dan belajar teknik mencetak menggunakan batu. Sedangkan soal melukis, selama lima tahun pertama, ia belajar melukis potret dari Cornelis Kruseman dan tema pemandangan dari Andreas Schelfhout karena karya mereka memenuhi selera dan mutu rasa seni orang Belanda saat itu. Krusseman adalah pelukis istana yang kerap menerima pesanan pemerintah Belanda dan keluarga kerajaan.

Raden Saleh makin mantap memilih seni lukis sebagai jalur hidup. Ia mulai dikenal, malah berkesempatan berpameran di Den Haag dan Amsterdam. Melihat lukisan Raden Saleh, masyarakat Belanda terperangah. Mereka tidak menyangka seorang pelukis muda dari Hindia dapat menguasai teknik dan menangkap watak seni lukis Barat.

Saat masa belajar di Belanda usai, Raden Saleh mengajukan permohonan agar boleh tinggal lebih lama untuk belajar "wis-, land-, meet- en werktuigkunde (ilmu pasti, ukur tanah, dan pesawat), selain melukis. Dalam perundingan antara Menteri Jajahan, Raja Willem I (1772-1843), dan pemerintah Hindia Belanda, ia boleh menangguhkan kepulangan ke Indonesia. Tapi beasiswa dari kas pemerintah Belanda dihentikan.

Saat pemerintahan Raja Willem II (1792-1849) ia mendapat dukungan serupa. Beberapa tahun kemudian ia dikirim ke luar negeri untuk menambah ilmu,[8] misalnya Dresden, Jerman. Di sini ia tinggal selama lima tahun dengan status tamu kehormatan Kerajaan Jerman, dan diteruskan ke Weimar, Jerman (1843). Ia kembali ke Belanda tahun 1844. Selanjutnya ia menjadi pelukis istana kerajaan Belanda.

Wawasan seninya pun makin berkembang seiring kekaguman pada karya tokoh romantisme Ferdinand Victor Eugene Delacroix (1798-1863), pelukis Prancis legendaris. Ia pun terjun ke dunia pelukisan hewan yang dipertemukan dengan sifat agresif manusia. Mulailah pengembaraannya ke banyak tempat, untuk menghayati unsur-unsur dramatika yang ia cari.

Saat di Eropa, ia menjadi saksi mata revolusi Februari 1848 di Paris, yang mau tak mau memengaruhi dirinya. Dari Prancis ia bersama pelukis Prancis kenamaan, Horace Vernet, ke Aljazair untuk tinggal selama beberapa bulan pada tahun 1846. Di kawasan inilah lahir ilham untuk melukis kehidupan satwa di padang pasir. Pengamatannya itu membuahkan sejumlah lukisan perkelahian satwa buas dalam bentuk pigura-pigura besar. Negeri lain yang ia kunjungi: Austria dan Italia. Pengembaraan di Eropa berakhir tahun 1851 ketika ia pulang ke Hindia bersama istrinya, wanita Belanda yang kaya raya.

Kembali ke Hindia Belanda

Rumah Raden Saleh di Batavia tahun 1875-1885 (sekarang menjadi bagian dari Rumah Sakit PGI Cikini)

Saleh kembali ke Hindia Belanda pada 1852 setelah 20 tahun menetap di Eropa. Dia bekerja sebagai konservator lukisan pemerintahan kolonial dan mengerjakan sejumlah portret untuk keluarga kerajaan Jawa, sambil terus melukis pemandangan. Namun dari itu, ia mengeluhkan akan ketidaknyamanannya di Jawa. "Di sini orang hanya bicara tentang gula dan kopi, kopi dan gula" ujarnya di sebuah surat. Saleh membangun sebuah rumah di sekitar Cikini yang didasarkan istana Callenberg, di mana ia pernah tinggal saat berada di Jerman. Dengan taman yang luas, sebagian besarnya dihibahkan untuk kebun binatang dan taman umum pada 1862, yang tutup saat peralihan abad. Pada 1960, Taman Ismail Marzuki dibangun di bekas taman tersebut, dan rumahnya sampai sekarang masih berdiri sebagai Rumah Sakit PGI Cikini.

Pada 1867, Raden Saleh menikahi gadis keluarga ningrat keturunan Kraton Yogyakarta bernama Raden Ayu Danudirja dan pindah ke Bogor, dimana ia menyewa sebuah rumah dekat Kebun Raya Bogor yang berpemandangan Gunung Salak. Di kemudian hari, Saleh membawa istrinya berjalan-jalan ke Eropa, mengunjungi negeri-negeri seperti Belanda, Prancis, Jerman, dan Italia. Namun istrinya jatuh sakit saat di Paris, sakitnya masih tidak diketahui hingga sekarang, dan keduanya pun pulang ke Bogor. Istrinya kemudian meninggal pada 31 Juli 1880, setelah kematian Saleh sendiri 3 bulan sebelumnya.

Lukisan

Tokoh romantisme Delacroix dinilai memengaruhi karya-karya berikut Raden Saleh yang jelas menampilkan keyakinan romantismenya. Saat romantisme berkembang di Eropa di awal abad 19, Raden Saleh tinggal dan berkarya di Prancis (1844 - 1851).

Ciri romantisme muncul dalam lukisan-lukisan Raden Saleh yang mengandung paradoks. Gambaran keagungan sekaligus kekejaman, cerminan harapan (religiusitas) sekaligus ketidakpastian takdir (dalam realitas). Ekspresi yang dirintis pelukis Prancis Gerricault (1791-1824) dan Delacroix ini diungkapkan dalam suasana dramatis yang mencekam, lukisan kecoklatan yang membuang warna abu-abu, dan ketegangan kritis antara hidup dan mati.

Lukisan-lukisannya yang dengan jelas menampilkan ekspresi ini adalah bukti Raden Saleh seorang romantisis. Konon, melalui karyanya ia menyindir nafsu manusia yang terus mengusik makhluk lain. Misalnya dengan berburu singa, rusa, banteng, dll. Raden Saleh terkesan tak hanya menyerap pendidikan Barat tetapi juga mencernanya untuk menyikapi realitas

di hadapannya. Kesan kuat lainnya adalah Raden Saleh percaya pada idealisme kebebasan dan kemerdekaan, maka ia menentang penindasan.

Penangkapan Diponegoro

"Penangkapan Pangeran Diponegoro" karya Raden Saleh (1857).
"Penyerahan Diri Diponegoro" karya Nicolaas Pieneman (1835).

Raden Saleh terutama dikenang karena lukisan historisnya, Penangkapan Pangeran Diponegoro,[9] yang menggambarkan peristiwa pengkhianatan pihak Belanda kepada Pangeran Diponegoro yang mengakhiri Perang Jawa pada 1830. Sang Pangeran dibujuk untuk hadir di Magelang untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata, tetapi pihak Belanda tidak memenuhi jaminan keselamatannya, dan Diponegoro pun ditangkap.

Pada waktu Saleh, peristiwa tersebut telah dilukis oleh pelukis Belanda Nicolaas Pieneman dan dikomisikan oleh Jenderal de Kock. Diduga Saleh melihat lukisan Pieneman tersebut saat ia tinggal di Eropa. Seakan tidak setuju dengan gambaran Pieneman, Raden memberikan sejumlah perubahan signifikan pada lukisan versinya; Pieneman menggambarkan peristiwa tersebut dari sebelah kanan, Saleh dari kiri. Sementara Pieneman menggambarkan Diponegoro dengan wajah lesu dan pasrah, Saleh menggambarkan Diponegoro dengan raut tegas dan menahan amarah. Pieneman memberi judul lukisannya Penyerahan Diri Diponegoro, Saleh memberi judul Penangkapan Diponegoro. Diketahui bahwa Saleh sengaja menggambar tokoh Belanda di lukisannya dengan kepala yang sedikit terlalu besar agar tampak lebih mengerikan.[9]

Perubahan-perubahan ini dipandang sebagai rasa nasionalisme pada diri Saleh akan tanah kelahirannya di Jawa. Hal ini juga dapat terlihat pada busana pengikut Diponegoro. Pieneman sendiri tidak pernah ke Hindia Belanda, dan karena itu ia menggambarkan pengikut Diponegoro seperti orang Arab.[9] Gambaran Saleh cenderung lebih akurat, dengan kain batik dan blangkon yang terlihat pada beberapa figur. Saleh juga menambahkan detail menarik, ia tidak melukiskan senjata apapun pada pengikut Diponegoro, bahkan keris Diponegoro pun tidak ada. Ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada bulan Ramadhan, karena itu Pangeran dan pengikutnya datang dengan niat baik.

Setelah selesai dilukis pada 1857, Saleh mempersembahkan lukisannya kepada Raja Willem III di Den Haag. Penangkapan Pangeran Diponegoro baru pulang ke Indonesia pada 1978. Kepulangan lukisan tersebut merupakan perwujudan janji kebudayaan antara Indonesia-Belanda pada 1969, tentang kategori pengembalian kebudayaan milik Indonesia yang diambil, dipinjam, dan dipindahtangan ke Belanda pada masa lampau. Namun dari itu, lukisan Penangkapan tidak termasuk ketiga kategori tersebut, karena sejak awal Saleh memberikannya kepada Raja Belanda dan tidak pernah dimiliki Indonesia. Lukisan tersebut akhirnya diberikan sebagai hadiah dari Istana Kerajaan Belanda dan sekarang dipajang di Istana Negara, Jakarta.[9]


Peringatan dan penghargaan

Selama hidupnya, banyak pejabat dan bangsawan Eropa yang mengagumi Raden Saleh. Lukisannya dipesan oleh tokoh-tokoh seperti bangsawan Sachsen Coburg-Gotha, keluarga Ratu Victoria, dan sejumlah gubernur jenderal seperti Johannes van den Bosch, Jean Chrétien Baud, dan Herman Willem Daendels. Tak sedikit pula yang menganugerahinya tanda penghargaan, di antaranya terdapat bintang Ridder der Orde van de Eikenkoon (R.E.K.), Commandeur met de ster der Frans Joseph Orde (C.F.J.), Ksatria Orde Mahkota Prusia (R.K.P.), dan Ridder van de Witte Valk (R.W.V.).

Pada tahun 1883, diadakan pameran lukisan Raden Saleh di Amsterdam untuk memperingati tiga tahun wafatnya Saleh, atas prakarsa Raja Willem III dan Ernst dari Sachsen-Coburg-Gotha. Di antaranya terdapat lukisan Hutan Terbakar, Berburu Kerbau di Jawa, dan Penangkapan Pangeran Diponegoro

Sedangkan penghargaan dari pemerintah Indonesia diberikan pada tahun 1969 lewat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan secara anumerta, berupa Piagam Anugerah Seni sebagai Perintis Seni Lukis di Indonesia. Wujud perhatian lain adalah, pembangunan ulang makamnya di Bogor yang dilakukan oleh Ir. Silaban atas perintah Presiden Soekarno, sejumlah lukisannya dipakai untuk ilustrasi benda berharga negara, misalnya akhir tahun 1967, PTT mengeluarkan prangko seri Raden Saleh dengan reproduksi dua lukisannya.

Pada tahun 2008, sebuah kawah di planet Merkurius dinamai darinya.[10][11]

Galeri karya

Referensi

  1. ^ Raden Saleh: The Romantic AristocratDiarsipkan 27 November 2019 di Wayback Machine.
  2. ^ Versi lain Diarsipkan 13 Oktober 2008 di Wayback Machine. menyebutkan 1811.
  3. ^ "Prince Raden Saleh: Aristocrat, Artist, Scientist and Patriot". Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Februari 2012. Diakses tanggal 4 Juni 2013. 
  4. ^ a b Setyaningrum, Puspasari (23 Januari 2022). Setyaningrum, Puspasari, ed. "Biografi Singkat Raden Saleh dan Makna Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro". Kompas.com. Diakses tanggal 5 Juni 2022. 
  5. ^ Algadri, Hamid (1994). Dutch Policy against Islam and Indonesians of Arab Descent in Indonesia. Jakarta, Indonesia: LP3ES. hlm. 187. ISBN 979-8391-31-4. Diakses tanggal 28 April 2011. 
  6. ^ Wisetrotomo, Suwarno (2009). Raden Saleh: Bangsawan, Pelukis, dan Ilmuan. 
  7. ^ "Kisah Keturunan Raden Saleh yang Hidup Sebagai Tukang Permak Pakaian". Detiknews. 2013-04-21. Diakses tanggal 2024-08-08. 
  8. ^ "Pengembaraan Raden Saleh ke Eropa dan Pemikiran Tentang Bangsanya - Semua Halaman - National Geographic". nationalgeographic.grid.id. Diakses tanggal 5 Juni 2022. 
  9. ^ a b c d National Geographic. "Pionir di Celah Dua Loka" (2012), h.26
  10. ^ "New Names for a Second Set of Craters on Mercury". Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2013. Diakses tanggal 23 Oktober 2011. 
  11. ^ "New Names for a Second Set of Craters on Mercury". Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2013. Diakses tanggal 23 Oktober 2011. 

Pranala luar

Read other articles:

Alphabet used for writing the Mandaic language MandaicScript type Alphabet Time period2nd century AD — presentDirectionRight-to-left script LanguagesClassical MandaicNeo-MandaicRelated scriptsParent systemsPhoenicianAramaicMandaicISO 15924ISO 15924Mand (140), ​Mandaic, MandaeanUnicodeUnicode aliasMandaicUnicode rangeU+0840–U+085F This article contains phonetic transcriptions in the International Phonetic Alphabet (IPA). For an introductory guide on IPA symbols, see …

Benteng oranye adalah benteng yang dulu nya di tinggali bangsa Portugis dan belanda Sejarah Denah Benteng Oranje tertanggal tahun 1651 Denah Benteng Oranje tertanggal tahun 1917 Dalam Benteng Oranje pada masa Hindia Belanda Luar Benteng Oranje pada masa Hindia Belanda Benteng Oranje didirikan pada tanggal 26 Mei 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge. Nama benteng ini baru diberikan pada tahun 1609 pada masa pemerintahan Sultan Mudaffar. Pemberian nama oleh Francois Wiltlentt.[1] Benteng o…

Religious community This article is about Protestantism on the whole island of Ireland. For the separate article on Protestantism in the Republic of Ireland, see Protestantism in the Republic of Ireland. For the separate article on Protestantism in Northern Ireland, see Religion in Northern Ireland. Main article: Christianity in Ireland The Church of Ireland's national Cathedral and Collegiate Church of Saint Patrick, Dublin Protestantism is a Christian minority on the island of Ireland. In the …

Indian Sufi philosopher (1564–1624) ShaykhAhmad al-Faruqi al-SirhindiImamPainting of Ahmad Sirhindi (left), c. 16th or 17th centuryTitleMujadid-i-Alf-i-Thani (Reviver of the Second Millennium).PersonalBorn26 May[1][2] 1564[3]: 90 /1563[4]Sirhind, Lahore Subah, Mughal Empire (modern-day Punjab, India)Died10 December 1624(1624-12-10) (aged 60)Sirhind, Lahore Subah, Mughal EmpireReligionIslamEraMughal IndiaDenominationSunniJurisprudenceHanafiCr…

Bridge in London, England For other uses, see Waterloo Bridge (disambiguation). Waterloo BridgeRiver Thames and Waterloo Bridge(as seen from the London Eye)Coordinates51°30′31″N 0°07′01″W / 51.5086°N 0.1169°W / 51.5086; -0.1169CarriesA301 roadCrossesRiver ThamesLocaleLondonNamed forBattle of WaterlooMaintained byTransport for LondonHeritage statusGrade II* listed structurePreceded byHungerford Bridge and Golden Jubilee BridgesFollowed byBlackfriars BridgeChara…

This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Milltimber – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (April 2019) (Learn how and when to remove this message) Human settlement in ScotlandMilltimberMilltimberLocation within the Aberdeen City council areaShow map of Aberdeen City council areaMilltimberLocation…

Nigerian traditional ruler Nnaemeka Alfred Achebe(CFR), (mni)Obi of OnitshaCoronation14 May 2002 (The Obi of Onitsha is not crowned; he emerges)PredecessorObi Okechukwu Okagbue (1970–2001)[1]Born (1941-05-14) 14 May 1941 (age 83)Onitsha, Anambra State, NigeriaSpouseChinwe Ngozi (née Ononye)IssueEzennia Odiakosa Chinedu Eziamaka lfunanya Uchenna and Chinwe.FatherAkunne Anthony ChinwubaMotherChukwuebuka W. O. Achebe Igwe Nnaemeka Alfred Achebe CFR, mni // ⓘ (born 14 May 1941)…

Fernando Alberto II de Brunswick-Wolfenbüttel Duque de Brunswick-Wolfenbüttel Fernando Alberto II de Brunswick-WolfenbüttelDuque de Brunswick-Wolfenbüttel 1687-1735Predecesor Fernando Alberto ISucesor Carlos IInformación personalNacimiento 29 de mayo de 1680Fallecimiento 2 de septiembre de 1735(55 años)SalzdahlumSepultura Catedral de BrunswickFamiliaCasa real Casa de WelfPadre Fernando Alberto I de Brunswick-LuneburgoMadre Cristina de Hesse-EschwegeConsorte Antonieta Amalia de Brunswick-Wo…

Disambiguazione – Il mulino rimanda qui. Se stai cercando altri significati, vedi Il mulino (disambigua). Società editrice il MulinoStato Italia Forma societariasocietà per azioni Fondazionegiugno 1954 a Bologna Sede principaleBologna Persone chiaveEnrico Filippi (presidente),Giuliano Bassani (amministratore delegato) SettoreEditoria Fatturato€ 14.300.053 (2021) Sito webwww.mulino.it Modifica dati su Wikidata · Manuale La Società editrice il Mulino è una casa editr…

Pentastar redirects here. For the album by Earth, see Pentastar: In the Style of Demons. Reciprocating internal combustion engine Pentastar engineOverviewManufacturerStellantis North AmericaProduction2010 (2010)–presentLayoutConfiguration60° V6Displacement3.0 L; 182.9 cu in (2,997 cc)3.2 L; 197.7 cu in (3,239 cc)3.6 L; 219.9 cu in (3,604 cc)Cylinder bore91 mm (3.58 in) (3.2L)96 mm (3.78 in) (3.6L)Piston strok…

This article is about the concept cars. For other uses, see Mako (disambiguation). Motor vehicle Mako Shark ConceptsMako Shark II in front of the first — GM Technical Center in Warren, MichiganOverviewManufacturerChevrolet (General Motors)Production1962DesignerGM Styling & DesignBill MitchellLarry ShinodaBody and chassisClassSports carBody style2-door convertible, 2-door hardtopRelatedChevrolet Corvette (C2)Chevrolet Corvette (C3)(Mako Shark II) Mako Shark I (XP-755) History The XP-75…

Lega Nazionale A 2003-2004 (femminile) Competizione Lega Nazionale A Femminile Sport Calcio Edizione 34ª Organizzatore Swiss Football League Luogo  Svizzera Partecipanti 10 Formula Girone all'italiana Risultati Vincitore Sursee(3º titolo) Retrocessioni Rot-Schwarz Thun,Baden e Staad Cronologia della competizione 2002-2003 2004-2005 Manuale La Lega Nazionale A 2003-2004, campionato svizzero femminile di prima serie, si concluse con la vittoria del Sursee. Classifica Pos. Squadra Pt G V N P…

American animated television series For the video game, see Ben 10: Omniverse (video game). Ben 10: OmniverseGenre Science fiction Action Adventure Comedy drama Superhero Created byMan of ActionDeveloped by Derrick J. Wyatt Matt Youngberg Written by Matt Wayne Charlotte Fullerton Voices of Yuri Lowenthal Bumper Robinson Paul Eiding Dee Bradley Baker Eric Bauza Corey Burton John DiMaggio David Kaye Rob Paulsen Kevin Michael Richardson Tara Strong Theme music composerParry GrippOpening themeBen 10…

الحرس الجمهوري العراقي شعار قيادة الحرس الجمهوريّ العراقيّ الدولة العراق الإنشاء 1969–2003 الانحلال 23 مايو, 2003 الولاء القوات المسلحة العراقية الحجم ~70,000 - 75,000 ( as of 2002)[1] جزء من القوات المسلحة العراقية معدات تي-72إيه كيه-47ميل مي-24 الاشتباكات حرب الخليج الأولى حرب الخليج الثان…

Lapangan pasar Benteng Pemandangan kota Trogir Pemandangan kota Trogir Trogir (bahasa Dalmatia dan Italia: Trau, bahasa Yunani: Tragurion) ialah sebuah kota pelabuhan kecil di Laut Adriatik, Dalmatia, Kroasia. Trogir terletak 27 kilometer di barat Split. Kota ini berpenduduk sekitar 11.000 jiwa. Pusat sejarah kota ini didaftarkan dalam Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1997. Kota ini didirikan pada abad ke-3 SM oleh kolonis Yunani, yang kelak menjadi pelabuhan penting pada masa Romawi. Keuskupan T…

  لمعانٍ أخرى، طالع مقاطعة لويس (توضيح). مقاطعة لويس     الإحداثيات 43°47′N 75°27′W / 43.79°N 75.45°W / 43.79; -75.45   [1] تاريخ التأسيس 1805  سبب التسمية مورغان لويس  تقسيم إداري  البلد الولايات المتحدة[2]  التقسيم الأعلى نيويورك  العاصمة قرية لوفيل…

14th quadrennial U.S. presidential election 1840 United States presidential election ← 1836 October 30 – December 2, 1840 1844 → 294 members of the Electoral College148 electoral votes needed to winTurnout80.3% [1] 23.9 pp   Nominee William Henry Harrison Martin Van Buren Party Whig Democratic Alliance Anti-Masonic Home state Ohio New York Running mate John Tyler No Nominee[a] Electoral vote 234 60 States carried 19 7 Popular …

Voce principale: Guerra di secessione americana. V · D · MGuerra di secessione americanaTeatro OrientaleCampagna peninsulare – Campagna della Valle – Virginia del Nord – Maryland – Manassas – Fredericksburg – Chancellorsville – Gettysburg – Bristoe – Mine Run – Campagna terrestre– Bermuda Hundred – Shenandoah – Petersburg – Appomattox Teatro Occidentale Shiloh – Corinth – Kentuck…

 Nota: Se procura pela freguesia portuguesa do concelho de Gavião, veja Comenda (Gavião). Casa mãe da Comenda de Oriz da Ordem de São Bento de Avis Uma comenda é um conjunto de bens e benefícios pertencente a uma ordem religiosa ou militar. Elas surgiram no século XII, quando devido a grande dispersão geográfica desses bens, decorreu a necessidade para as primeiras Ordens militar, de dividir o património em pequenas frações chamadas, comendas, para ser mais bem geridas por um co…

Герб Корякского автономного округа Детали Утверждён 13 июля 1998 года Использование 1998 - 2010 Автор герба Почекутов А. В. Герб Корякского автономного округа — официальный символ бывшего субъекта Российской Федерации. 1 июля 2007 года в результате объединения Камчатской облас…