Dresden (Sorbia: Dřjezdany, Ceko: Drážďany, Polandia: Drezno) adalah ibu kota negara bagian Sachsen, Jerman. Kota ini dibelah oleh sungai Elbe dan berada tak jauh dari perbatasan Ceko dan Polandia. Kota ini memiliki penduduk sebesar kurang lebih 500.000 jiwa, tetapi dengan daerah di sekitarnya kira-kira satu juta jiwa tinggal di Dresden dan sekitarnya.
Daerah urban Dresden memiliki sekitar 790.000 penduduk.[2] Wilayah metropolitan Dresden memiliki sekitar 1,34 juta penduduk.[3] Dresden adalah salah satu kota yang paling banyak dikunjungi di Jerman, dengan sekitar 4,7 juta turis per tahun.[4][5]
Sejarah
Kota Dresden didirikan oleh bangsa Slavia yang mendiami sebelah timur Jerman dari abad ke-7 sampai abad ke-10. Kaum bangsa Sorbia yang sekarang tinggal di sekitar daerah sini, masih merupakan keturunan langsung bangsa Slavia yang pernah berkuasa di sini. Kota Dresden sendiri konon didirikan pada tahun 1206, pada tahun 2006 kota ini merayakan hari jadinya yang ke-800.
Lalu pada Perang Dunia II, pada 13 Februari1945, kota ini dibom secara dahsyat oleh pasukan Sekutu dengan hasil 135.000 jiwa penduduk kota ini tewas. Pusat sejarah kota juga hancur, antara lain gedung-gedung kuno.
Dresden menjadi pusat industri utama di Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) dengan banyaknya infrastruktur penelitian. Seperti pusat Bezirk Dresden antara tahun 1952 dan 1990. Banyak bangunan bersejarah kota penting direkonstruksi, termasuk Semperoper dan Istana Zwinger, meskipun para pemimpin kota memilih membangun kembali kota dengan gaya "sosialis modern", sebagian karena alasan ekonomi, tetapi juga untuk melepaskan diri dari masa lalu Dresden sebagai ibukota kerajaan Sachsen dan pusat borjuis Jerman.
Sejak reunifikasi atau penyatuan kembali Jerman pada tahun 1990, pusat kota historis yang hancur mulai direnovasi kembali. Sebagai contoh ialah gedung gerejaFrauenkirche yang dibangun ulang menggunakan batu bata asli untuk sebagian besarnya.
Pelukis kenamaan Indonesia dari abad ke-19, Raden Saleh, pernah menetap di kota ini selama beberapa tahun untuk mempelajari seni lukis, dan bekerja sebagai pelukis potret.
Geografi
Dresden terletak di kedua tepian Elbe, sebagian besar di Cekungan Dresden, dengan jangkauan lebih jauh dari Pegunungan Ore timur ke selatan, lereng curam kerak granit Lausitz di utara, dan Pegunungan Batu Pasir Elbe di timur di sebuah ketinggian sekitar 113 meter (371 kaki). Triebenberg adalah titik tertinggi di Dresden dengan ketinggian 384 meter (1.260 kaki).[6]
Seperti kebanyakan tempat di bagian timur Jerman, Dresden memiliki iklim lautan (klasifikasi iklim Köppen: Cfb), dengan pengaruh daratan yang signifikan karena lokasinya yang berada di pedalaman. Musim panasnya hangat, rata-rata 19,0 °C (66,2 °F) di bulan Juli. Musim dingin sedikit lebih dingin daripada rata-rata Jerman, dengan suhu rata-rata Januari 0,1 °C (32,18 °F).
Pemandangan kota
Meskipun Dresden sering dikatakan sebagai kota berasitektur Barok, arsitekturnya dipengaruhi oleh lebih dari satu gaya. Era penting lainnya adalah Renaisans dan Historisisme, serta gaya kontemporer Modernisme dan Pascamodernisme.[7]
Dresden memiliki sekitar 13.000 monumen budaya yang terdaftar dan delapan distrik di bawah perintah pelestarian umum.[8]
Dresden merupakan pusat kebudayaan di Jerman yang telah mempengaruhi perkembangan budaya Eropa. "Kota ini luar biasa sebagai lanskap budaya, sebuah ensambel yang mengintegrasikan pengaturan Barok yang terkenal dan taman di pinggiran kota menjadi keseluruhan artistik di dalam lembah sungai, dan sebagai contoh penggunaan lahan, yang mewakili perkembangan luar biasa dari sebuah kota Eropa Tengah.[9]
Universitas Teknologi Dresden (Technische Universität Dresden, disingkat TU Dresden atau TUD) memiliki lebih dari 36.000 mahasiswa di tahun 2011.[10] Didirikan sejak 1828, universitas ini merupakan salah satu institut teknologi tertua dan terbesar di Jerman, dan dengan jumlah mahasiswa terbesar, tetapi juga memiliki banyak program studi ilmu sosial, ekonomi, dan ilmu non-teknik lainnya dengan 126 program studi. Terdapat pula Universitas Ilmu Terapan Dresden (Hochschule für Technik und Wirtschaft Dresden), universitas ilmu terapan (politeknik) yang didirikan pada tahun 1992 dan memiliki sekitar 5.300 mahasiswa pada tahun 2005.[11]
Dresden juga memiliki Akademi Seni Rupa Dresden (Hochschule für Bildende Künste Dresden), Universitas Tari Palucca Dresden (Palucca Hochschule für Tanz Dresden), Sekolah Tinggi Musik Carl Maria von Weber (Hochschule für Musik Carl Maria von Weber), dan beberapa institusi lainnya.
Transportasi
Bandar Udara Dresden (Flughafen Dresden) adalah bandara internasional di kota ini yang terletak di pinggiran barat laut kota. Setelah reunifikasi Jerman, infrastruktur bandara telah meningkat pesat. Pada tahun 1998, rute akses jalan raya dibuka.[12] Pada bulan Maret 2001, sebuah gedung terminal baru dibuka bersama dengan stasiun S-Bahn bawah tanah Flughafen Dresden, tempat parkir mobil bertingkat dan jalur penanganan pesawat baru.[13]
Terdapat dua pusat angkutan antar kota utama dalam jaringan kereta api di Dresden: Dresden Hauptbahnhof dan Dresden-Neustadt. Jalur kereta api paling penting menuju Berlin, Praha, Leipzig, dan Chemnitz. Sistem kereta komuter S-Bahn (Dresden S-Bahn) beroperasi pada tiga jalur di sepanjang rute jarak jauh.
Dresden memiliki jaringan trem besar yang dioperasikan oleh Dresdner Verkehrsbetriebe. Otoritas Transportasi mengoperasikan dua belas jalur pada jaringan 200 km (124 mi). Banyak kendaraan berlantai rendah baru yang panjangnya mencapai 45 meter dan diproduksi oleh Bombardier Transportation di Bautzen. Sementara sekitar 30% dari jalur sistem berada di jalur yang dicadangkan, banyak jalur masih berjalan di jalan, terutama di pusat kota.[14]
^"Wayback Machine". web.archive.org. 2019-09-20. Archived from the original on 2019-09-20. Diakses tanggal 2022-06-04.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)