José Martiniano de Alencar (1 Mei 1829 – 12 Desember 1877) adalah seorang pengacara, politikus, orator, novelis dan dramatisBrasil. Ia anggap menjadi salah satu novelis Romantis Brasil paling berpengaruh dan terkenal pada abad ke-19, dan tokoh utama dari tradisi sastra yang dikenal sebagai "Indianisme". Terkadang ia menandatangani karyanya dengan nama penanyaErasmo.
José Martiniano de Alencar lahir di apa yang sekarang merupakan bairroMessejana, Fortaleza, Ceará, pada 1 Mei 1829, dari seorang mantan pendeta (dan kemudian politikus) José Martiniano Pereira de Alencar dan sepupunya Ana Josefina de Alencar. Berpindah ke São Paulo pada 1844, ia lulus dalam bidang Hukum di Faculdade de Direito da Universidade de São Paulo pada 1850 dan memulai kariernya dalam bidang hukum di Rio de Janeiro. Diundang oleh temannya Francisco Otaviano, ia menjadi kolaborator untuk jurnal Correio Mercantil. Ia juga menulis beberapa kronik untuk Diário do Rio de Janeiro dan Jornal do Commercio. Alencar kemudian mengkompilasikan seluruh kronik yang ia tulis untuk surat kabar tersebut pada 1874, dengan nama Ao Correr da Pena.
Alencar berafiliasi dengan Partai Konservatif Brasil, yang membuatnya terpilih sebagai deputi jenderal untuk Ceará. Ia menjadi Menteri Keadilan Brasil dari 1868 sampai 1870, yang dikenal karena menentang penghapusan perbudakan.[1] Ia juga direncanakan menjadi senator, namun Pedro II tidak pernah melantiknya, dengan alasan Alencar terlalu muda.[2]
Ia merupakan teman paling dekat dari penulis terkenal Machado de Assis, yang menulis sebuah artikel pada 1866 yang memuji novel buatannya Iracema, yang diterbitkan setahun sebelumnya, membandingkan dengan karya-karya Indianis dengan Gonçalves Dias, berkata bahwa "Alencar dalam prosa seperti Dias dalam puisi". Ketika Assis mendirikan Akademi Sastra Brasil pada 1897, ia dipilih Alencar sebagai pelindung kursinya.
Pada 1864, ia menikah dengan Georgina Augusta Cochrane, putri dari seorang aristokrat Inggris eksentrik. Mereka memiliki enam anak — Augusto (yang menjadi Menteri Hubungan Eksternal Brasil pada 1919, dan juga duta besar Brasil untuk Amerika Serikat dari 1920 sampai 1924), Clarisse, Ceci, Elisa, Mário (yang menjadi jurnalis dan penulis, dan anggota Akademi Sastra) dan Adélia. (Media menyatakan bahwa Mário de Alencar sebenarnya merupakan anak haram dari Machado de Assis, sebuah fakta yang menginspirasi Assis untuk menulis novel terkenalnya Dom Casmurro.[3])