Pemberontakan Serbia Kedua (1815–1817) adalah tahap kedua Revolusi Serbia yang berupaya mengusir Kesultanan Utsmaniyah. Pemberontakan ini meletus dua tahun setelah kegagalan Pemberontakan Serbia Pertama dan pembubaran negara Serbia Revolusioner pada tahun 1813. Pemberontakan kedua pada akhirnya berhasil mencapai tujuannya: Kepangeranan Serbia didirikan dan diakui sebagai negara semi-merdeka oleh Utsmaniyah. Negara ini memiliki parlemen, konstitusi, dan dinastinya sendiri. Kemerdekaan de jure baru diperoleh pada paruh kedua abad ke-19.
Berlangsungnya pemberontakan
Dewan Nasional Serbia menyatakan pemberontakan melawan Kesultanan Utsmaniyah di Takovo pada 24 April 1815. Miloš Obrenović dipilih sebagai pemimpin dan ia berkata "disinilah saya, disinilah kalian. Perang melawan Turki!" Saat Utsmaniyah mendengar kabar pemberontakan kedua, mereka memvonis hukuman mati untuk semua pemimpinnya. Pertempuran kemudian meletus di Ljubić, Čačak, Palež, Požarevac, dan Dublje, dan pada akhirnya pasukan Utsmaniyah berhasil diusir dari Sanjak Smeredevo.
Negosiasi pertama antara Miloš Obrenović dengan Gubernur Utsmaniyah Marashli Ali Pasha dimulai pada pertengahan tahun 1815. Miloš Obrenović berhasil menegosiasikan status otonomi sebagian untuk Serbia, dan pada tahun 1816 Porte Utsmaniyah menandatangani beberapa dokumen yang menormalisasi hubungan dengan Serbia. Status semi-merdeka Kepangeranan Serbia kemudian diakui oleh Utsmaniyah, dan Miloš Obrenović memperoleh gelar "pangeran". Pada tahun 1817, Miloš Obrenović berhasil menegosiasikan perjanjian tak tertulis yang mengakhiri pemberontakan ini.