Ratnasambhava adalah satu dari Lima Buddha Kebijaksanaan (atau "Five Dhyani Buddhas" ; "Five Meditation Buddhas") menurut mazhab Vajrayana atau Buddhisme Tantra.
Mandala dan mantra Ratnasambhava memusatkan pada pengembangan equaminitas dan equalitas, dan dalam pemikiran Buddish Vajrayana dihubungkan dengan upaya menghancurkan keserakahan dan kesombongan. Pendampingnya adalah Lochana dan tempat berpijaknya adalah seekor kuda atau sepasang singa. Manifestasi kemurkaannya adalah Gundari. Sering disertakan sebagai pengiring dalam dharmapālaJambhala
Sejarah tekstual
Keterangan yang tercatat pertama kali mengenai Ratnasambhava ditemukan dalam Ārya Suvarna-prabhā-sottamasutrendrarājamahāyana Sutra (Sutra of Golden Light) dan dalam Guhyasamaja Tantra (Abad ke-4 Masehi), dan seterusnya tampil dalam beberapa naskah Vajrayana. Catatan terperinci mengenainya dapat ditemukan dalam Panchakara bagian Advyavajra sangrah
Karakteristik
Ratnasambhava diasosiasikan dengan skandha akan perasaan atau sensasi dan hubungannya dengan kesadaran. Kegiatannya dalam memperkenalkan Buddhisme adalah memperkaya dan meningkatkan pengetahuan akan Dharma. Ratnasambhava juga diasosiasikan dengan simbol permata, yang berhubungan dengan keluarganya, Ratna atau permata. Dalam lukisan, ia digambarkan dalam posisi Mudra memberkati.
Ia sering kali digambarkan dengan warna kuning atau keemasan. Ia juga dihubungkan dengan elemen tanah, menjaga surga sebelah selatan dan musim gugur. Arah mata angin yang dipimpinnya adalah Selatan.
Di Tibet, Vaiśravaṇa, juga dikenal sebagai Jambhala dan Kubera, dianggap sebagai penjaga dharmapala dunia, dan sering dilukiskan sebagai anggota pengirin Ratnasambhava.[1]