Kebencian (Pali: dosa; Sanskerta: dveṣa) adalah istilah dalam Buddhisme yang juga dikenal sebagai "ketidaksukaan, penolakan, keengganan".[1][2][3][4]Dosa (kebencian) merupakan suatu faktor mental berupa pengotor batin yang menjadi salah satu dari tiga akar kejahatan (ti akusalamūla)—lobha, dosa, dan moha.[5][6]
Kebencian ditandai dengan adanya penolakan terhadap sesuatu yang tidak disukai. Untuk menghindari timbulnya kebencian dalam arus kesadaran, seseorang dianjurkan menjalankan lima latihan kemoralan, yakni dengan pelaksanaan Pancasila (bahasa Pali: pañcasīla).[7]
Kebencian diidentifikasi dalam konteks-konteks berikut:
Satu dari tiga racun (Trivisah) dalam aliran Mahāyāna[8]
Faktor mental dengan sifat-sifat yang berlawanan dari kebencian adalah tanpa-kebencian (Pali: adosa; Sanskerta: adveṣa). Berbeda dari faktor mental kebencian, faktor mental tanpa-kebencian termasuk dalam kategorisasi faktor mental indah. Pada saat faktor mental tanpa-kebencian berkembang maksimal, maka tanpa-kebencian akan berubah menjadi cinta kasih yang tulus dan tidak membeda-bedakan (mettā).[9]
Tanpa-kebencian diidentifikasi dalam konteks-konteks berikut: