Lima Āgama yang dilestarikan dalam Tripitaka Taisho terdiri dari lima bagian yang mirip dengan Nikāya dalam Tripitaka Pāli aliran Theravāda, meskipun terdapat berapa perbedaan, seperti penghilangan materi, penambahan, dan pergeseran lokasi frasa:[3]
Dīrgha Āgama, paralel dengan Dīgha Nikāya
Madhyama Āgama, paralel dengan Majjhima Nikāya
Saṁyukta Āgama, paralel dengan Saṁyutta Nikāya
Ekottarika Āgama, paralel dengan Aṅguttara Nikāya, namun dengan penyisipan konsep-konsep Mahāyāna
Beberapa ahli, seperti Johannes Bronkhorst dan Etienne Lamotte, telah sepakat bahwa kitab Ekottarika Āgama ditambahkan konsep-konsep Mahāyāna yang muncul belakangan.[4] Menurut Lamotte, 'interpolasi' ini mudah dilihat.[5] Menurut Bhante Analayo, hipotesis yang paling sering diajukan adalah kitab tersebut berasal dari aliran Mahāsāṁgika.[6]
Analayo, Bhikkhu (2013), "Mahāyāna in the Ekottarika-āgama"(PDF), Singaporean Journal of Buddhist Studies 1: 5–43, Archived from the original on 2014-03-11, diakses tanggal 2020-02-24Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
Norman, K.R. (1983). Pali Literature: Including the Canonical Literature in Prakrit and Sanskrit of All the Hinayana Schools of Buddhism. Wiesbaden: Otto Harrassowitz.
Tripāṭhī, Chandra. (Ed.) (1962). 'Fünfundzwanzig Sūtras Des Nidānasaṃyukta' in Sanskrittexte aus den Turfanfunden (Vol. VIII). Edited by Ernst Waldschmidt. Berlin: Akademie-Verlag, 1962. [Includes translation into German]