Stasiun ini awalnya dikelola oleh PT Railink (KAI Bandara) untuk mengoperasikan KRL Bandara Soekarno-Hatta sekaligus menjadi lokasi kantor pusat perusahaan tersebut. Per 1 Januari 2023, KAI Commuter resmi mengakuisisi layanan KRL Bandara Sokarno-Hatta dari KAI Bandara dengan ditekennya dokumen peralihan operator pelayanan operasional dan akta jual beli pada 30 Desember 2022.[6]
Sejarah
Awalnya stasiun ini diberi nama "Sudirman Baru" karena terletak di pinggir Jalan Jenderal Sudirman. Artinya, nama stasiun ini harus dibedakan dengan Stasiun Sudirman yang hanya melayani rute Commuter Line. Bank Negara Indonesia (BNI), Kereta Api Indonesia (KAI), dan Railink telah menyetujui penamaan stasiun ini sebagai BNI City sebagai strategi dalam mewujudkan sinergi antar badan usaha milik negara, serta menjadi stasiun pertama di Indonesia yang menggunakan hak penamaan.[7] BNI turut serta mengelola stasiun ini bersama PT Railink dan PT KAI; dengan menyediakan fasilitas penunjang berupa ATM dan mesin tiket.[8]
Pada 30 Juli2022, Stasiun BNI City mulai melayani penumpang KRL Commuter LineLin Lingkar Cikarang. Pengoperasian KRL di stasiun ini bertujuan untuk membagi kepadatan penumpang di Stasiun Sudirman Lama hingga 40%. Pengoperasian dilakukan dengan memisahkan gate dan alur penumpang masuk/keluar antara KRL Commuter Line dan KRL ARS Bandara, tetapi belum dilakukan pemisahan peron antara kedua layanan KAI tersebut.[3][4] Anne Purba selaku VP Corporate Secretary KAI Commuter membantah kabar bahwa Stasiun Karet akan ditutup akibat pengoperasian KRL di BNI City.[10][11]
Tata letak
Stasiun ini memiliki dua jalur kereta api dengan keduanya merupakan sepur lurus.
Perjalanan berlawanan arah jarum jam via Manggarai
Insiden
Pada 5 Februari 2018, stasiun ini ditutup sementara mengingat terjadi longsor di sekitar bandara yang mengakibatkan KAI Bandara berhenti beroperasi untuk sementara.[12] Pada 8 Februari2018, stasiun ini kembali melayani KRL Railink Basoetta dengan pembatasan kecepatan di titik longsor sepanjang 100 m.[13]
Galeri
Tampak perspektif Stasiun Sudirman Baru (BNI City)
Interior stasiun
Dilihat dari Jalan Jenderal Sudirman pada malam hari.
Stasiun BNI City (Sudirman Baru) pada Februari 2022, dilihat dari arah timur
Akses travelator menuju concourse stasiun pada Juli 2022
Fasilitas lift stasiun yang kala itu tidak dioperasikan.
Fasilitas mesin tiket untuk naik KA Commuter Line Lin Soekarno-Hatta.
Loket KRL Commuter Line yang melayani pembelian dan pengisian ulang Kartu Multi Trip (KMT)
Plang bus stop pengumpan Transjakarta yang pernah beroperasi pada awal pengoperasian Stasiun BNI City.
Suasana pada aula di lantai dua stasiun yang relatif sepi.
Fasilitas musala Stasiun BNI City di lantai dua, selain yang berada di sisi barat stasiun.
Akses menuju stasiun melalui rampa penghubung dari Stasiun BNI City.
Papan nama Stasiun BNI City yang ada di emplasemen stasiun.
Gerbang tiket otomatis untuk secara langsung mengakses layanan KRL Commuter Line di jalur 1.
Turbin angin yang memanfaatkan gerak KRL di jalur 1 sebagai sumber listrik alternatif yang ramah lingkungan.
Fasilitas troli di depan stasiun bagi pengguna KRL Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta.
Kenampakan peron jalur 1 Stasiun BNI City.
Catatan
^Meskipun menggunakan nama BNI City dalam papan nama stasiun dan penjualan tiket, stasiun ini masih menggunakan nama Sudirman Baru dengan singkatan SUDB untuk kepentingan operasional perjalanan kereta api.[5]
^Pitoko, Ridwan Aji (8 Februari 2018). Rastika, Icha, ed. "Kereta Bandara Kembali Beroperasi". Kompas.com. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Maret 2023. Diakses tanggal 9 Februari 2018.Lebih dari satu parameter |author= dan |last= yang digunakan (bantuan)