Stasiun Universitas Indonesia
Stasiun Universitas Indonesia, atau Stasiun UI, merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat dengan jarak 27,1 km arah selatan dari Jakarta Kota. Stasiun yang terletak pada ketinggian +74 m ini hanya melayani kereta api komuter Commuter Line, berada tepat di daerah kampus Universitas Indonesia, serta merupakan stasiun kereta api yang letaknya paling utara di Jawa Barat untuk lintas Manggarai—Bogor—Padalarang, tepatnya di Kota Depok. Stasiun ini dibuka pada tanggal 4 Juni 1987 bersamaan dengan selesainya pembangunan kampus utama UI di Depok.
Pengguna KRL di stasiun ini didominasi oleh mahasiswa Universitas Indonesia dan masyarakat lokal yang tinggal di sekitar wilayah kampus tersebut. Stasiun ini berada di antara Stasiun Pondok Cina dan Stasiun Universitas Pancasila. Posisinya yang terletak di dalam lingkungan kampus menyebabkan frekuensi keramaian di dalam stasiun hanya terlihat pada waktu jam masuk dan pulang kantor/kampus. Berbeda dengan stasiun-stasiun yang terletak pada lintas Manggarai—Depok yang kanopinya membentuk huruf Y, kanopi Stasiun UI (dan juga Stasiun Tebet) membentuk huruf T. Sejak 1 Agustus 2019, stasiun ini, bersama Stasiun Sudirman, Palmerah, Cikini, dan Taman Kota, resmi menghapus penjualan kartu single trip (Tiket Harian Berjaminan/THB) untuk KRL Commuter Line. Hal ini karena mayoritas penumpang KRL Commuter Line sudah terbiasa menggunakan kartu multi trip maupun uang elektronik. Dengan cara ini, antrean panjang pembelian tiket KRL dapat dipangkas. Namun, pengguna jasa tetap dapat melakukan tap-in/tap-out dengan THB di stasiun ini, sebelum akhirnya sistem THB resmi dihapuskan pada 3 September 2022.[3][4][5] Tata letakStasiun ini memiliki dua jalur kereta api.
Layanan kereta api
Antarmoda pendukungSekitar 50 meter dari stasiun terdapat halte Bis Kuning, angkutan dalam kampus Universitas Indonesia untuk transportasi antar fakultas.
Galeri
InsidenPada 22 Desember 2008 sekitar pukul 14.08 WIB, seorang anak berusia sekitar 14 tahun tewas tersengat listrik aliran atas (LAA) di atap KRL dengan nomor KA 456 tujuan Jakarta Kota, kejadian berlangsung di antara Stasiun Universitas Indonesia dan Stasiun Universitas Pancasila. Perjalanan KRL tertunda hingga 30 menit akibat pemadaman LAA dari Stasiun Universitas Indonesia hingga Stasiun Tanjung Barat untuk mengevakuasi tubuh korban, dan langsung dibawa menuju Polsek Jagakarsa.[6] Pada 15 Oktober 2010 sekitar pukul 07.00 WIB, seorang anak kecil berusia 12 tahun tewas tersengat listrik aliran atas (LAA) di atap KRL Ekonomi saat kereta tersebut sedang berhenti di Stasiun Universitas Indonesia dengan tujuan Jakarta. Akibat kejadian tersebut, sejumlah perjalanan KRL yang melewati Stasiun ini tertunda sebab KRL Ekonomi yang ditumpangi anak kecil tersebut (tujuan Jakarta Kota) belum dapat diberangkatkan dikarenakan mayat korban baru dievakuasi 20 menit kemudian menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati.[7] Pada 11 April 2015 sekitar pukul 18.00 WIB, sebuah pohon tumbang di kawasan Stasiun Universitas Indonesia dan menghancurkan sisi peron dan mengakibatkan jalur KRL tak bisa dilalui, sejumlah rangkaian KRL dari arah Jakarta ataupun Bogor sempat tertahan lebih dari dua jam, khususnya perjalanan menuju Bogor dengan nomor KA 1184, 1188, 1628, 1192. Jalur tersebut baru dapat dilalui kembali pada pukul 20.30 WIB.[8] Referensi
|